BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah statistika dalam
bahasa inggris yaitu “statistic”. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan
dengan data, sedangkan statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan
statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data, ini dinamakan dengan statistika
deskriptifSebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori
probabilitas beberapa istilah statistika antara lain populasi, sampel, unit
sampel dan probabilitas.
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu alam misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial termasuk sosiologi dan psikologi, maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk beragam maksud dan tujuan. Misalnya dalam kegiatan menghitung sensus penduduk merupakan salah satu langkah-langkah yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang terkenal dikalangan masyarakat adalah prosedur jajak pendapat atau polling yang biasanya dilakukan sebelum pemilihan umum, serta jajak cepat atau biasa dikenal sebagai perhitungan cepat hasil pemilihan umum (quick count). Data yang dikumpulkan sangat bergantung dari kebutuhan, sarana dan prasarana yang tersedia. Oleh karena itu biasanya kita mendapatkan suatu informasi melalui pengumpulan sebagian data yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan data yang ada. Keseluruhan data yang mungkin dapat dikumpulkan disebut populasi. Sedangkan sebagian dari seluruh data yang diambil dari polulasi adalah sampel.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan statistika?
2.
Apa
pengertian dari data kuantitatif dan data kualitatif?
3.
Bagaimana
cara melakukan pengumpulan dan penyajian data?
4.
Apa
yang dimaksud dengan tabel distribusi frekuensi?
5. Bagaimana cara menghitung data tunggal dan data berkelompok?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan statistika.
2.
Untuk
mengetahui pengertian data kuantitatif dan kualitatif.
3.
Untuk
memahami bagaimana cara pengumpulan dan penyajian data.
4.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan tabel distribusi frekuensi.
5.
Untuk
memahami cara menghitung data tunggal dan data berkelompok.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Statistika
Statistika
adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan angka-angka, pengolahan
dan penganalisaan, penarikan kesimpulan, serta pembuatan keputusan (decision maker), serta pembuatan keputusan
berdasarkan keterangan atau data dan fakta yang sudah dianalisis[1].
Definisi lain statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara atau
metode pengumpulan data, pengolahan atau pemprosesan data , penganalisaan dan
penarikan kesimpulan. Dalam arti sempit statistika berarti:
1. Kumpulan
angka-angka yang menjelaskan tentang suatu masalah baik yang sudah tersusun di
dalam daftar-daftar yang teratur maupun yang belum (Soegyarto Mangkuatmodjo,
Pengantar Statistik, 1997). Misal Statistik Penduduk yang dimaksudkan adalah
kumpulan keterangan tentang penduduk yang menggambarkan keadaan penduduk dari
berbagai segi(jumlahnya, umur, pekerjaan, kelahiran dan lain sebagainya).
Statistik Harga yang dimaksudkan kumpulan keterangan tentang harga (Harga
beras, harga tekstil dan lain sebagainya).
2. Wakil
dari sekumpulan angka Misal dari 10 pegawai suatu usaha konveksi pakaian
dicatat gaji setiap bulannya kemudian dihitung rata-rata gajinya adalah Rp
750.000,00 maka rata-rata gaji tersebut merupakan bilangan tunggal yang
menjelaskan kumpulan angka yang berupa gaji dari 10 pegawai usaha konveksi
pakaian.
Dalam
pengertian yang luas statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
pengumpulan, penyajian, penganalisaan dan penafsiran data dalam bentuk angka
untuk tujuan pembuatan suatu keputusan yang lebih baik atau dengan bahasa yang
lebih sederhana dan mudah dimengerti statistika adalah ilmu yang mempelajari
dan mengusahakan agar data mempunyai makna. Dalam kehidupan sehari-hari kita
selalu berhubungan dengan data. Data yang dikumpulkan sangat bergantung dari
kebutuhan, sarana dan prasarana yang tersedia. Oleh karena itu biasanya kita
mendapatkan suatu informasi melalui pengumpulan sebagian data yang diharapkan
dapat mewakili keseluruhan data yang ada. Keseluruhan data yang mungkin dapat
dikumpulkan disebut populasi. Sedangkan sebagian dari seluruh
data yang diambil dari polulasi adalah sampel.
B.
Data Kuantitatif dan Data Kualitatif
Statistik
erat kaitannya dengan data, data adalah kumpulan keterangan-keterangan atau
catatan-catatan mengenai suatu kejadian, dapat berupa bilangan, lambang, simbol
ataupun sifat. Sedangkan keterangan dari suatu data disebut datum. Menurut
jenisnya data digolongkan menjadi dua jenis yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif.
1.
Data
kuantitatif
Data
kuantitatif adalah jenis data yang dapat
diukur atau dihitung secara langsunng sebagai variabel angkan atau
bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut, karakteristik, atau
pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian[2].
Contoh data kuantitatif adalah:
a). Data jumblah siswa tiap tahun satu sekolah.
b). Data tinggi badan mahasiswa satu kelas.
c). Data pertumbuhan penduduk satu daerah.
2.
Data
kualitatif
Data
kualitatif adalah data yang bukan berupa bilangan yaitu berupa ciri-ciri,
sifat-sifat, keadaan atau gambaran dari kualitas
objek yang diteliti. Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dianalisis
dalam bentuk bilangan dalam bentuk angka.
Data kualitatif memberikan dan menunjukan kualitas objek penelitian yang
dilakukan. Contoh data kualitatif:
a).
Sejarah berdirinya candi Prambanan.
b).
Deskripsi suatu daerah yang diteliti.
c).
Data tentang latar belakang orang tua siswa.
C.
Pengumpulan Data dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dibagi atas dua macam yaitu Populasi dan Sampel. Populasi
adalah pengumpulan data yang dilakukan terhadap keseluruhan objek yang akan
diteliti. Contoh: Sensus (sensus penduduk, sensus pertanian , sensus ekonomi,
dll). Sampel Untuk mengatasi keadaan tersebut maka penelitian hanya dilakukan
pada objek yang akan diteliti, namun dianggap sudah dapat mewakili keseluruhan
objek yang akan diteliti. Pengumpulan data seperti ini disebut Sampel (
sampling)[3].
Contoh: Pengambilan data hasil pemilu untuk perhitungan cepat hasil pemenang
pemilu. Untuk mengumpulkan data dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut:
a). Pengamatan
(observasi), mengumpulkan data dengan cara pengamatan lebih baikkarena masalah
yang akan diselidiki langsung diamati oleh pengamat. Kelemahannyaadalah
tergantung pada pengamat untuk menarik kesimpulan.
b). Penelusuran
literature, mengumpulkan data dengan cara menelusuri literatur sangat mudah dan
murah biayanya, karena langsung mengambil data dari masmedia yang ada (Buku,
majalah, Koran, selebaran), tetapi kadang kala kebenaran dari data tersebut
kurang dapat dipertanggungjawabkan (terutama dari media majalah, Koran,
selebaran).
c). Penggunaan
kuisioner (angket), mengumpulkan data dengan cara kuesioner adalah membuat
lembar pertanyaan yang dikirim kepada responden. Bentuk pertanyaan harus
singkat dan jelas, yang mencakup semua masalah yang ingin diselidiki. Cara ini
cukup baik dan biayanya rendah. Kelemahannya adalah jawaban yang dibuat oleh
responden sering tidak benar (dibuat-buat) dan sedikit sekali yang mengembalikan
lembaran tersebut.
d). Wawancara
(interview) , mengumpulkan data dengan cara wawancara dilakukann secara
langsung kepada objek yang akan diselidiki dengan cara tanya jawab. Cara ini
cukup baik dan mudah karena data diperoleh secara langsung. Kelemahannya adalah
waktu sangat lama serta biaya tinggi. Selain itu seorang pewawancara (pewara)
harus memiliki keahlian serta kepandaian khusus dan pengalaman yang luas.
2.
Penyajian Data
Data
yang telah dikumpulkan dapat disusun dalam bentuk tabel maupun diagram. Diagram
yang biasa digunakan untuk menyajikan data dapat berbentuk : diagram garis,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram batang daun, diagram lambang (pictogram),
diagram kotak garis.
a).
Penyajian data dalam bentuk tabel
terdapat
dua maca data yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel atau daftar, yaitu
data tunggal dan data berkelompok. Contoh:
1.
Dalam
evaluasi belajar matematika yang diikuti oleh 40 siswa kelas 4 SD Negeri 1
Belitang, 10 siswa memperoleh nilai 6, 15 siswa memperoleh nilai 7, 8 siswa
memperoleh nilai 8, 6 siswa memperoleh nilai 9, dan 1 siswa memperoleh nilai
10.
Dari
keterangan data diatas, akan lebih mudah difahami apabila disajikan dalam
bentuk data tabel. Seperti dibawah ini:
Nilai ulangan matematika kelas 4 SD Negeri 1 Belitang
Nilai |
Banyak siswa |
6 |
10 |
7 |
15 |
8 |
8 |
9 |
6 |
10 |
1 |
Jumblah |
40 |
Dengan penyajian data tabel diatas,
maka akan lebih mudah dan sederhana untuk difahami. Orang lain yang membaca
akan lebih mudah memahami makna keterangan tersebut.
b).
Penyajian dalam bentuk diagram atau grafik
Data statistik dapat disajikan dalam
bentuk diagram atau grafik. Penyajian dalam bentuk diagram biasanya lebih
menarik jika dibandingkan dengan penyajian data dalam bentuk tabel karena dalam
penyajian data berbentuk diagram atau grafik biasanya disertai dengan bermacam
warna, yang menjadikannya lebih menarik. Terdapat beberapa macam diagram yang
digunakan dalam menyajikan data, diataranya diagram diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran[4].
1.
Diagram
batang
Diagram
batang adalah suatu diagram yang menyajikan data dalam bentuk batang-batang
yang berbentuk persegi panjang dengan perbandingan tertentu, sesuai dengan data
yang diaamati atau yang bersangkutan. Contoh:
Banyaknya
lulusan SD N 1 Belitang selama 5 tahun
Tahun |
Banyaknya lulusan |
||
Laki-laki |
Wanita |
Jumblah |
|
2014 |
90 |
120 |
210 |
2015 |
110 |
142 |
252 |
2016 |
105 |
130 |
235 |
2017 |
115 |
144 |
259 |
2018 |
120 |
150 |
270 |
Dari tabel diatas dapat disajikan
dalam bentuk diagram batang, seperti dibawah ini:
Banyaknya
lulusan SD N 1 Belitang selama 5 tahun
2.
Diagram
garis
Diagram
garis adalah diagram dari data yang digambarkan sebagai garis sesuai dengan data yang bersangkutan. Sebagai
contoh, data berikut merupakan jumblah wisatawan yang datang mengunjungi
keindahan Candi Borobudur, pada tahun 2018.
Wisatawan candi Borobudur tahun 2018
Bulan |
Jumblah wisatawan |
Jannuari |
29.406 |
Februari |
27.948 |
Maret |
28.499 |
April |
28.700 |
Mei |
29.666 |
Juni |
34.001 |
Juli
|
34.500 |
Agustus
|
34.211 |
September
|
35.200 |
Oktober
|
36.001 |
November
|
36.982 |
Desember
|
38.761 |
Diagram batang
wisatawan candi Borobudur
tahun 2018
3.
Diagram
lingkaran
Diagram
lingkaran adalah diagram yang berbentuk lingkaran. Diagram lingkaran, diagram
yang digambarkan sebagai bentuk lingkaran. Sebagai contoh:
Gambarlah
diagram lingkaran dari data berikut ini, yaitu mengenai seleksi siswa peserta
olimpiade Sains tingkat provinsi yang akan mewakili SMP Harapan Bangsa.
Siswa SMP
Harapan Bangsa
Nilai |
Banyak siswa |
6 |
2 |
7 |
5 |
8 |
4 |
9 |
3 |
10 |
6 |
Jumblah |
20 |
Cara
membuat diagram lingkaran dari data diatas, langkah pertama kita harus
menghitung dulu presentase jumblah siswa dalam kelompok nilai.
1.
Presentase jumblah siswa yang memperoleh nilai 6 adalah
2.
Presentase
jumblah siswa yang memperoleh nilai 7 adalah
3.
Presentase
jumblah siswa yang memperoleh nilai 8 adalah
4.
Presentase
jumblah siswa yang memperoleh nilai 9 adalah
5.
Presentase
jumblah siswa yang memperoleh nilai 10 adalah
Langkah
berikutnya yaitu menentukan besar sudut pusat untuk menentukan juring-juring
yang bersesuaian dengan siswa disetiap kelompok nilai.
1.
Jumblah
siswa yang mendapat nilai 6= 10% x 360 = 36
2.
Jumblah
siswa yang mendapat nilai 7= 25% x 360 = 90
3.
Jumblah
siswa yang mendapat nilai 8= 20% x 360 = 72
4.
Jumblah
siswa yang mendapat nilai 9= 15% x 360 =
54
5.
Jumblah
siswa yang mendapat nilai 10 = 30%x 360 = 108
D.
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel
distribusi frekuensi adalah salah satu bentuk penyajian data. Tabel distribusi
frekuensi dibuat agar data yang telah dikumpulkan dalam jumblah yang sangat
banyak dapat disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Tabel distribusi
frekuensi dibuat untuk menyederhanakan bentuk dan jumblah data sehingga ketika
disajikan kepada pembaca dapat dengan mudah dipahami atau dinilai[5].
a.
Mean (nilai rata-rata)
Rataan
atau mean adalah jumblah semua nilai datum dibagi dengan banyaknya datum.
Rataan ditulis dengan simbol yang dibaca “x
bar”. Cara mencari nilai rata-rata (mean) hitunglah pada sekumpulan data yang
digunakan, baik data tidak berkelompok maupun data tidak berkelompok.
1)
Nilai
rata-rata data tunggal
2). Nilai rata-rata data berkelompok
b.
Median
Median merupakan bilangan yang membagi data yang telah terturut dari datum terkecil ke datum yang terbesar menjadi dua bagia yang simetris. Median disebut juga dengan nilai tengah. Apabila jumblah data adalah ganjil, maka median adalah datum yang terletak di tengah. Sedangkan, apabila jumblah data adalah genap, maka mediannya adalah rata-rata dari dua datum yang letaknya ditengah.
1).
Median data tunggal
2).
Median data berkelompok
Rumus median data berkelompok:
c.
Modus
Modus
adalah suatu datum yang frekuensinya paling besar, atau nilai yang paling
sering muncul. Dalam satu data bisa terdapat satu modus, dua modus, atau tidak
mempunyai modus.
1).
Modus data tunggal
Modus data tunggal, dicari dari datum yang paling sering muncul atau frekuensi yang paling besar.
2).
Modus data kelompok
Modus data kelompok dicari dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
1.
Tabel
Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Data
tunggal biasanya dinyatakan dalam bentuk daftar bilangan, namun juga sering
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frrekuensi
tunggal merupakan cara untuk menyusun data yang relatif sedikit. Tabel
distribusi frekuensi data tunggal didalamnya disajikan frekuensi dari data
angka dimana angka yang tidak dikelompokan[6].
Contoh: berikut ini data hasil ulangan harian matematika kelas 4 SD Negeri
Beliltang, sebagai berikut:
10, 6, 8, 9, 6, 7, 9, 9, 7, 8
7, 10, 8, 9, 7, 6, 10, 6, 7, 9
Buatlah
daftar distribusi frekuensi tunggal dari data tersebut.
Penyelesaian:
Dari data tersebut akan disusun dengan bentuk daftar distribusi frekuensi data tunggal yang disajikan sebagai berikut:
Nilai ulangan matematika kelas 4 SD Negeri
Belitang
Nilai |
Turus (Tally) |
Banyak siswa |
6 |
|||| |
4 |
7 |
|
5 |
8 |
||| |
3 |
9 |
|
5 |
10 |
||| |
3 |
|
Jumblah |
20 |
Data
diatas disebut sebagai distribusi frekuensi data tunggal, karena data yang
disajikan berypa data tunggal.
Contoh
1.
Berikut
ini data hasil ulangan harian matematika kelas 4 SD Negeri Beliltang, sebagai
berikut:
10, 6, 8, 9, 6, 7, 9, 9, 7, 8, 9
Dari data diatas tentukanlah
a.
Mean
b.
Median
c.
Modus
Penyelesaian:
c.
Modus
Modus
dari data diatas adalah 9, karena angka 9 adalah yang paling sering muncul
yaitu sebanyak 4 kali.
2.
Tabel
distribusi data kelompok
Tabel distribusi data kelompok bisa digunakan untuk menyusun data yang memiliki kuantitas besar dengan mengelompokan kedalam interval-interval kelas yang sama panjang[7]. Tabel distribusi frekuensi data kelompok, di dalamnya disajikan frekuensi dari data angka dimana angka tersebut dikelompokan.
Tinggi Badan (cm) |
Frekuensi (f) |
140-145 |
2 |
146-151 |
4 |
152-157 |
8 |
158-163 |
9 |
164-169 |
6 |
170-175 |
1 |
Jumlah |
30 |
Dalam pembuatan table/distribusi
frekuensi tersebut di atas, diperlukan pengertian sebagai berikut:
1. Rentang(Range/Jangkauan)
Rentang adalah nilai data terbesar
dikurangi dengan nilai data terkecil
2. Kelas Interval
Dalam
tabel distribusi frekuensi banyaknya data yang dikumpulkan dibentuk dalam
kelompok-kelompok yang disajikan sebagai a-b yang disebut kelas interval. Di
dalam kelas a-b dimasukkan semua data yang bernilai mulai dari a sampai dengan
b.
Untuk contoh di atas
Kelas interval pertama adalah 140-145
Kelas Interval kedua adalah 146 -151
Kelas interval ketiga adalah 152 -
157
Kelas interval keempat adalah 158 -163
Kelas interval kelima adalah 164-169
Kelas interval keenam adalah 170-175
3. Frekuensi
Kolom
sebelah kanan dari contoh di atas adalah bilangan yang menyatakan banyaknya
data yang terdapt dalam kelas interval tersebut. Misalnya kelas interval pertama
frekuensinya adalah 2. Artinya banyaknya siswa yang tingginya antara 140-145
ada 2 siswa.
4. Batas Bawah kelas Interval dan Batas Atas Kelas Interval
Bilangan-bilangan
di sebelah kiri kelas interval disebut batas bawah kelas interval, sedangkan
bilangan-bilangan di sebelah kanan kelas interval disebut batas atas kelas
interval. Selisih positif antara setiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang
kelas interval. Dalam contoh tabel di atas adalah contoh yang panjang kelas
intervalnya sama. Untuk contoh di atas:
Batas bawah kelas interval pertama
adalah 140
Batas atas kelas interval pertama
adalah 145
Batas bawah kelas interval kedua
adalah 146
Batas atas kelas interval kedua
adalah 151
Danseterusnya
5. Tepi kelas interval
Tepi
kelas interval ada dua yaitu tepi kelas bawah dan tepi kelas atas. Untuk mengetahui
tepi kelas bawah maupun tepi kelas atas diperlukan ketelitian data yang
digunakan. Misalnya untuk data yang diteliti dalam bentuk satuan maka tepi
kelas bawah sama dengan nilai batas bawah kelas interval dikurangi 0,5 dan tepi
kelas atas sama dengan nilai batas atas kelas interval ditambah 0,5.
Contoh:
1.
Nilai
ulangan matematika 160 siswa SMA Negri 1 Kebangsaan
Nilai |
Frekuensi (f) |
(Xi) |
Frekuensi
kumulatif |
41-50 |
8 |
45,5 |
8 |
51-60 |
15 |
55,5 |
23 |
61-70 |
31 |
65,5 |
54 |
71-80 |
53 |
75,5 |
107 |
81-90 |
35 |
85,5 |
142 |
91-100 |
18 |
95,5 |
160 |
Jumblah |
160 |
|
|
Dari data di atas tentukanlah:
a.
Mean
b.
Median
c.
Modus
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari materi yang disajikan maka dapat disimpulkan bahwa statistika digunakan sebagai metode untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk penarikan suatu keputusan. Statistik erat kaitannya dengan data, data adalah kumpulan keterangan-keterangan atau catatan-catatan mengenai suatu kejadian, dapat berupa bilangan, lambang, simbol ataupun sifat. Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsunng sebagai variabel angkan atau bilangan. Data kualitatif adalah data yang bukan berupa bilangan yaitu berupa ciri-ciri, sifat-sifat, keadaan atau gambaran dari kualitas objek yang diteliti. Pengumpulan data dibagi atas dua macam yaitu Populasi dan Sampel. Populasi adalah pengumpulan data yang dilakukan terhadap keseluruhan objek yang akan diteliti. Data yang telah dikumpulkan dapat disusun dalam bentuk tabel maupun diagram. Diagram yang biasa digunakan untuk menyajikan data dapat berbentuk : diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran, diagram batang daun, diagram lambang (pictogram), diagram kotak garis.
B.
Saran
Dari materi dalam makalah ini disarankan agar kita bisa
menggunakan metode ini untuk mengambil suatu data apapun, yang dapat digunakan
untuk penarikan suatu kesimpulan atau
keputusan. Dimana kita dapat menggunakan rumus mean, median, dan modus baik
untuk data tunggal maupun berkelompok. Selain itu kita sebagai calon-calon
pendidik dapat memahami materi yang disajikan dalam makalah statistika ini, dan
menyalurkan ilmu kepada anak didik dikemudian hari.
Daftar
Pustaka
Damari, Ari. 2009. Kupas Matematika SMP. Jakarta Selatan: PT
Wahyumedia.
Lansaroni, Noti. 2015. Pintar Matematika Tanpa
Bimbel. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Negara, Sastra Hasan. 2016. Konsep Dasar Matematika
Untuk PGSD. Bandar Lampung: CV Anugerah Utama.
Roebyanto, Gunawan. 2013. Geometri, Pengukuran dan
Statistika. Malang: Gunung Samudera.
Untoro, Joko. 2010. Super Matematika SMA. Jakarta Selatan: PT
Wahyumedia.
[1] Goenawan
Roebyanto, Geometri, Pengukuran dan Statistik, (Malang: PT Gunung
Samudera, 2013), hlm. 99.
[2] Hasan Sastra
Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, (Bandar Lampung: CV Anugerah
Utama, 2016), hlm. 73.
[3] Ibid, 2016,
hlm. 74.
[4] Noti
Lansaroni, Pintar Matematika Tanpa Bimbel, (Yogyakarta: Bentang Pustaka,
2015), hlm. 123.
[5] Hasan Sastra
Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, (Bandar Lampung: CV Anugerah
Utama, 2016), hlm. 83.
[6] Ari Damari, Kupas
Matematika SMP, (Jakarta Selatan: PT Wahyumedia, 2009), hlm. 296.
[7] Joko Untoro, Super
Matematika SMA IPA, (Jakarta Selatan: PT Wahyu media, 2010), hlm. 120.
No comments: