PENGUKURAN NILAI MODUS DATA TUNGGAL DAN DATA KELOMPOK

 



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

     Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai banyak hal yang dapat kita deskripsikan dalam bentuk data. Informasi data yang diperoleh tentunya diolah terlebih dahulu menjadi sebuah data yang mudah dibaca dan dianalisa. Statistik adalah ilmu yang mempelajari cara-cara pengolahan data. Untuk memperoleh data-data tersebut, diperlukan adanya suatu penelitian.

     Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran (Aunudin, 1989).

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan  Modus?

2.      Bagaimana penyelesaian Modus dari Data Tunggal dan Data Kelompok?

3.      Bagaimana Penggunaan Modus?

4.      Apa sajakah Kelebihan dan Kelemahan Modus?

C.    Tujuan Masalah

1.      Dapat mengetahui pengertian dari Modus.

2.      Dapat menyelesaikan perhitungan Modus dari Data Tunggal dan Data Kelompok

3.      Dapat mengetahui Penggunaan Modus

4.      Dapat mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Modus

   

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Modus

     Modus adalah skor yang paling sering muncul di dalam distribusi. Dalam istilah umum, kata modus atau mode berarti “bentuk yang lazim” atau “gaya yang terkenal”. Modus merupakan ukuranyang sangat berguna untuk tendensi sentral karena bisa digunakan untuk menentukan tipe atau nilai rata-rata untuk skala pengukuran, termasuk skala nominal. Pada statistik  modus atau mode dapat diartikan sebagai gejala atau nilai yang paling sering muncul atau paling banyak muncul. Pada data yang sudah dibuat dalam distribusi frekuensi, maka modus adalah interval kelas (biasanya diwakili oleh titik tengahnya) yang memiliki frekuensi paling banyak. Berkaitan dengan notasi atau lambing, modus tidak memiliki notasi khusus. Notasi yang sering digunakan untuk modus adalah Mo.

     Pada distribusi suatu data hanya akan ditemukansatu rata-rata hitung (mean) dan satu median. Akan tetap untuk modus pada suatu distribusi data dimungkinkan untuk ditemukan lebih dari satu modus. Mengingat ada kemungkinan terdapat dua atau lebih skor yang mempunyai frekuensi sama-sama paling besar. Dalam grafik distribusi frekuensi, modus yang berbeda akan terlihat jelas, mempunyai puncak tertinggi yang sama. [1]

     Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya paling besar. Data yang belum dikelompokkan bisa memiliki satu modus, dua modus, atau mungkin tidak mempunyai modus. Data yang memiliki satu modus disebut monomodus, sedangkan data yang memiki dua modus disebut bimodus.[2]

B.       Cara Mencari Modus

1.        Modus dari data tunggal

     Mencari modus untuk data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan cepat sekali, yaitu hanya dengan memeriksa (mencari) mana di antara skor yang ada, yang memiliki frekuensi paling banyak. Skor atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak itulah yang kita sebut modus.

Contoh 1:

Tentukan modus dari data berikut ini!

5,7,7,6,8,6,6,5,8,6

Jawab:

Setelah data diurutkan diperoleh: 5,5,6,6,6,6,7,7,8,8

Modus(Mo) = 6

Contoh 2:

Misalkan data tentang usia 50 orang Guru Agama Islam yang tercantum pada tabel dapat kita cari modusnya sebagai berikut: 

Usia

(X)

f

31

30

29

28

M0 (27)

26

25

24

23

4

4

5

7

(12) = f maksimal

8

5

3

2

Total

50 = N

 

Modus untuk data di atas adalah usia 27 tahun. Mengapa demikian? Sebab dari sejumlah 50 orang Guru Agama Islam tersebut, yang paling banyak adalah berusia 27 tahun.[3]

  

2.        Modus dari data yang telah dikelompokkan

     Untuk menhitung modus dari data yang telah dikelompokkan dipergunakan rumus segai berikut:



Keterangan:

Mo= modus

b   = batas bawah kelas modus

p   = panjang kelas

b1  = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya

b  = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas berikutnya

Contoh:

Tentukan modus dari data berikut!

Nilai

Frekuensi

52 – 58

59 – 65

66 – 72

73 – 79

80 – 86

87 – 93

94 – 100

2

6

7

20

8

4

3

Jumlah

50

Jawab:

Frekuensi terbanyak pada kelas 73 – 79, berarti modusnya terletak pada kelas 73 – 79.












Jadi, modusnya adalah 76,14

C.  Penggunaan Modus

Mencari modus kita lakukan apabila kita berhadapan dengan kenyataan sebagai berikut:

1)      Kita ingin memperoleh nilai yang menunjukkan aturan rata-rata dalam waktu yang paling singkat.

2)      Dalam mencari nilai yang menunjukkan ukuran rata-rata itu kita meniadakan faktor ketelitian, artinya: ukuran rata-rata itu kita kehendaki hanya bersifat kasar saja.

3)      Dari data yang sedang kita teliti (kita cari Modusnya) kita hanya ingin mengetahui ciri khasnya saja

D.    Kelebihan dan Kelemahan Modus

       Kelebihan Modus dapat menolong diri kita dalam waktu yang paling singkat memperoleh ukuran rata-rata yang merupakan ciri khas dari data yang kita hadapi. Sedangkan kelemahanya ialah kurang teliti karena Modus terlalu mudah atau terlalu gampang diperoleh (dicapai). Selain itu, jika frekuensi maksimal yang terdapat dalam distribusi frekuensi data yang kita teliti itu lebih dari satu buah, maka akan kita peroleh Modus yang banyaknya lebih dari satu buah. Kemungkinan lainnya, bisa terjadi dalam suatu distribusi frekuensi tidak dapat kita cari atau tentukan Modusnya, disebabkan karena semua skor yang ada mempunyai frekuensi yang sama. Jadi sebagai salah satu ukuran rata-rata, Modus sifatnya labil (tidak stabil).[4]

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Modus adalah skor yang paling sering muncul di dalam distribusi. Dalam istilah umum, kata modus atau mode berarti “bentuk yang lazim” atau “gaya yang terkenal”. Modus merupakan ukuranyang sangat berguna untuk tendensi sentral karena bisa digunakan untuk menentukan tipe atau nilai rata-rata untuk skala pengukuran, termasuk skala nominal. Pada statistik  modus atau mode dapat diartikan sebagai gejala atau nilai yang paling sering muncul atau paling banyak muncul. Pada data yang sudah dibuat dalam distribusi frekuensi, maka modus adalah interval kelas (biasanya diwakili oleh titik tengahnya) yang memiliki frekuensi paling banyak. Berkaitan dengan notasi atau lambing, modus tidak memiliki notasi khusus. Notasi yang sering digunakan untuk modus adalah Mo.

B.     Saran

            Sebagai calon pendidik yang masih belajar dan akan mengajarkan  terkait statistik pendidikan seharusnya memahami terlebih dahulu mengenai pembelajaran statistik pendidikan supaya pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat dipahami.

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Sopingi. 2015.Pengantar Statistik Pndidikan. Malang: Gunung Samudra.

Subana;  Rahardi, Moersetyo; dan Sudrajat, 2015. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.



[1] Sopingi. Pengantar Statistik Pendidikan. (Malang: Gunung Samudra, 2015),h.90

[2] Subana;  Rahardi, Moersetyo; dan Sudrajat. Statistik Pendidikan. ( Bandung: Pustaka Setia, 2015), h.73

[3] Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindo,2015).h.105

[4] Ibid.h.107

PENGUKURAN NILAI MODUS DATA TUNGGAL DAN DATA KELOMPOK PENGUKURAN NILAI MODUS DATA TUNGGAL DAN DATA KELOMPOK Reviewed by asarisolid on 7:20 PM Rating: 5

No comments:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.