BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian pada
dasarnya adalah sutu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah
yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah
adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena. Tujuan ini
didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adlah beraturan dan
semua akibat mempunyai penyebab yang dapat diketahui.
Menurut Kerlinger
(1990:17) mendefinisikan penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis,
terkontrol, empiris, dan kritis, tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh
teori hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut.
Selama abad ke-19
dan pertngahan abad ke-20, strategi penelitian diasosiasikan dengan penelitian
kuantiatif yang diturunkan dari pandangan postpositivist. Ini mencakup
penelitian true experiments, quasi experiment, korelasional (Campbell dan
Stanley, 1963), dan specific single subject experiments(Cooper dan Heward, 1987
; Neuman dan Mc Cormick, 1995). Akhir-akhir ini strategi kuantitatif mencakup
eksperimen kompleks dengan banyak variabel dan treatment. Ini juga mencakup
elaborasi modelpersamaan struktural yang menggabungkan jalur kausal dan
mengidentifikasi kekuatan kolektif variabel jamak.
Dalam makalah ini
difokuskan mambahas tentang penelitian Kuantitatif dan Survei. Penelitian
kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang
menjadi pegangan para peneliti. Penelitian kuantitatif menggunakan strategi dan
prosedur penelitian yang sangat fleksibel. Penelitian kualitatif menggunakan
rancangan terbuka (emergent design) yang disempurnakan selama pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup, sudah
tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.
Survei termasuk
studi cross sectional dan longitudinal yang mengguanakan kuesioner atau
interview terstruktur untuk pengumpulan data, dengan pemusatan perhatian pada
penggeneralisasikan dari suatu sampel ke populasi (Babbie, 2001) dalam
Creswell, 2003: 14).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat
disusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana karakteristik
penelitian kuantitatif?
2.
Bagaimanan metode
pengumpulan data penelitian kuantitatif?
3.
Bagaimana analisis data
penelitian kuantitatif?
4.
Apa yang dimaksud dengan
penelitian survei?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disusun tujuan
sebagai berikut :
1.
Menjelaskan karakteristik
penelitian kuantitatif.
2.
Menjelaskan metode
penelitian kuantitatif.
3.
Menjelaskan analisis data
penelitian kuantitatif.
4.
Menjelaskan tentang
penelitian survei.
BAB II
PEMBAHASAN
PENELITIAN
KUANTITATIF
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Desain penelitian kuantitatif
spesifik, jelas, rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, dan menjadi
pegangan langkah demi langkah. Tujuannya adalah menunjukan hubungan antar
variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai
prediktif. Teknik pengumpulan datanya kuesioner, observasi, dan wawancara
terstruktur. Instrumen penelitiannya berupa tes, angket, wawancara terstruktur
dengan instrumen yang telah terstandar. Data penelitian ini berupa kuantitatif
(angka) atau hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen.
Penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah
yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan
prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan
menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan.
Menurut Creswell (2008 : 46), Quantitative Research is “a type of
educational research in which the researcher decides what to study; asks
specific, narrow questions; collect quantifiable data from participants;
analyzes these numbers using statistics; and conducts the inquiry in an
unbiased, objective manner”, yang artinya Penelitian Quantitatif adalah
salah satu jenis Penelitian Pendidikan yang mana peneliti menentukan atau
memutuskan apa yang akan diteliti; dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang
spesifik; pertanyaan-pertanyaan sempit; mengumpulkan data kuantitatif dari
partisipan; analisis angka-angka ini menggunakan statistik, dan melakukan
pengumpulan data secara objektif.
Sedangkan Sugiyono (2013:14),
mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengmabilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random , pengumpulan data menggunakan instrumen peneltian
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Karakteristik
Sugiyono
(2013:23), mengemukakan bahwa macam karakteristik penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut:
1.
Desain Penelitian
a.
Spesifik, jelas, terinci.
b.
Ditentukan secara mantap sejak awal.
c.
Menjadi pegangan langkah demi langkah.
2.
Tujuan Penelitian
a.
Menunjukkan hubungan antara variabel.
b.
Mentest teori.
c.
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3.
Teknik Penelitian
a.
Eksperimen, survey, observasi berstruktur.
b.
Wawancara berstruktur.
4.
Instrumen Penelitian
a.
Test, angket, wawancara, skala.
b.
Komputer, Kalkulator.
5.
Data Penelitian
a.
Kuantitatif.
b.
Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
6.
Sampel Penelitian
a.
Besar.
b.
Representatif.
c.
Sedapat mungkin random.
7.
Analisis Penelitian
a.
Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai.
b.
Deduktif.
c.
Menggunakan statistik.
8.
Hubungan Dengan
Responden Penelitian
a.
Berjarak, sering tanpa kontak langsung.
b.
Hubungan antara peneliti – svubjek jangka pendek.
9.
Usulan Desain Penelitian
a.
Luas dan terinci.
b.
Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah.
c.
Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya.
d.
Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu.
e.
Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci
dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.
10.
Kapan Penelitian Dianggap Selesai?
Setelah semua
kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.
11.
Kepercayaan Terhadap Hasil Peneltian
Pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen.
C. Jenis Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif didasari oleh
filsafat positivisme yang menenkankna fenomena-fenomena objektif dan dikaji
secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukkan ke dalam
penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode:
deskriptif, survei, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian
tindakan (Nana Syaodih S, 2012: 53).
1.
Peneltian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah suatu metode penelitian
yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung
pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak tidak mengadakan
manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan
suatu kondisi apa adanya.
2.
Penelitian Survei
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi
berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu.
3.
Penelitian Ekpos Fakto
Peneltian ini meneliti hubungan sebab-akibat yang
tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian hubungan
sebab-akibat dilakukan terhadap sebab-akibat dilakukan terhadap program,
kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya
hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa sesuatu variabel
disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan
variabel tertentu.
4.
Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara
dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang
diteliti. Dalam penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun
manipulasi/perlakuan dari peneliti.
5.
Penelitian Korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu
variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa
variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian
secara statistik.
6.
Peneltian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang
diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru
mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala
sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.
D. Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono
(2012:137), cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif
dapat dilakukan dengan tiga cara; interview, kuesioner, dan obsevasi, dengan
penjelasan sebagai berikut:
1.
Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan
menggunakan telepon.
a.
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu dlam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
b.
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang
bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
2.
Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dalam
penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Selain itu kuesioner juga cocok untuk digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner daoat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
3.
Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner.
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012: 145) mengemukakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,
observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.
Participant Observation(observasi
berperan serta)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan
lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak.
b.
Non Participant Observation.
Pengumpulan dengan observasi nonpartisipan ini tidak
akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna
adalah nilai-nilai dibalik perilaku yang tampak terucapkan dan yang tertulis.
Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a.
Observasi Terstruktur
observasi terstruktur adalah observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya. Dalam pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang
telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pedoman wawancara terstruktur atau
angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi.
b.
Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang
tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini
dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan
diamati. Oleh karena itu, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat
apa yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.
E. Proses Penelitian Kuantitatif
Setiap penelitian selalu berangkat
dari masalah, namun masalah yang dibawa penelitian kuantitatif dan kualitatif
berbeda. Dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa penelitri harus sudah
jelas,sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi,dan
dibatasi,maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada
umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan
dapat memandu penelitian untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan
rumusan masalah tersebut,maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk
menjawabnya, jadi teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah
yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotersis, maka hipotesis dapat
diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Proses
Penelitian Kuantitatif menurut
Sugiyono (2013:49)
Pengujian
Instrumen
|
Pengembangan Instrumen
|
Populasi & Sampel
|
Rumusan Masalah
|
Landasan Teori
|
Perumusan Hipotesis
|
Pengumpulan Data
|
Analisis Data
|
Kesimpulan dan saran
|
Hipotesis yang masih merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut,selanjutnya akan dibuktikan
kebenarannya secara empiris berdasarkan data dari lapangan. Untuk itu peneliti
melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan populasi tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas,sedangkan peneliti
memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga,maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat
generalisasi,maka sampel yang diambil harus representatif, dengan teknik random
sempling.
Meneliti adalah mencari data yang
teliti/akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Dalam
ilmu-ilmu alam,teknik,dan ilmu-ilmu empirik lainnya,instrumen penelitian
seperti termometer untuk mengukur suhu,timbangan untuk mengukur berat semuanya
sudah ada, sehingga tidak perlu membuat instrumen, tetapi dalam penelitian
sosial seperti pendidikan,sering instrumen yang akan digunakan untuk meneliti
belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan diri. Agar
instrumen dapat dipercaya,maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya.
Setelah instrumen teruji validitas dan
reliabilitasnya,maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah
ditetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk
test dan non test. Untuk instrumen yang berbentuk non test ,dapat digunakan
sebagai kuesioner,pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik
pengumpulan data selain berupa test dalam penelitian ini dapat berupa
kuesioner, observasi, dan wawancara.
Di bawah ini merupakan beberapa
contoh tesis yang berkaitan dengan penelitianKuantitatif :
Judul tesis :KEEFEKTIFAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS BUDAYA (PBB) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD
Penulis : Firosalia Kristin (2013)
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan penggunaan modek Pembelajaran BerbasisBudaya (PBB)
dibandingkan model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa
kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya, Lampung.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen
kuasi.Subjek dalam penelitian adalah semua siswa kelas IV A dan NB di SD Negeri
01 Tridarma Wirajaya Lampung sebagai kelas eksperimen dan kelas
kontrol.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan
observasi.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t
untuk sampel independen.
Berdasarkan uraian di atas,maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Budaya (PBB) lebih
efektif dibanding dengan model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tridarma Wirajaya Lampung?
2. Bagaimana perkembangan antuasiasme, keefektifan,tanggungjawab,kepercayaan
diri dan diskusi sebelum dan sesudah pemberian perlakuan model PBB?
Desain penelitian yang digunakan
adalah pre test dan post tes design. dalam desain ini,tes hasil belajar
dilakukan dua kali yaitu sebelum pelaksanaan eksperimen (pre test) dan sesudah pelaksanaan eksperimen (post test).
Desain Penelitian
Group
|
Pre test
|
Perlakuan
|
Post test
|
Eksperimen
|
O1
|
X1
|
O2
|
Kontrol
|
O1
|
X2
|
O2
|
Keterangan:
O1 = Pre test
O2 = post test
X1 = Pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran berbasis
budaya
X2 = Pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran
konvensional
Prosedur penelitian ini :
1.
Tes awal,berisikan tes
hasil belajar IPS. Data hasil tes awal digunakan untuk mendapatkan informasi
normalitas dan homogenitas data subjek penelitian.
2.
Tes akhir, tes akhir
berisikan kemampuan akhir siswa terhadap hasil belajar IPS.
Teknik dan
Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a.
Tes
b.
Observasi
2. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
a.
Tes tertulis
b.
Pedoman Observasi
Validitas dan
reliabilitas instrument penelitian
ini terdiri dari:
1. Validitas isi
2. Validitas konstruk
3. Reliabilitas instrumen
PENELITIAN SURVEI
A.
Pengertian Penelitian Survei
Menurut Singarimbun dan Effendi (1989:3), penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Menurut Creswell (2008: 388) “Survey
Research Design are procedures in Quantitative Research in which investigators
administer a survey to a sample or to the entire population of people to
discribe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the
population”, yang artinya Metode Penelitian Survei merupakan salah satu
metode penelitian dalam Penelitian Kuantitatif dimana peneliti melakukan survei
sampel atau seluruh populasi untuk menggambarkan sikap, perilaku, pendapat atau
karakteristik dari populasi tersebut.
Dari kedua pendapat di atas, dapat
kami simpulkan penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sample dari
satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti
gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Survey adalah suatu desain yang
digunakan untuk penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei tidak
ada intervensi, survey mengumpulkan informasi dari tindakan
seseorang,pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku, dan nilai.
Penggalian data dapat melalui kuesioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui kuesioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Wawancara dapat dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan dari survei ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunakan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara bertahap.
Penggalian data dapat melalui kuesioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui kuesioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui telepon, sms, e-mail maupun dengan penyebaran kuesioner melalui surat. Wawancara dapat dilakukan juga melalui telepon, video confeence maupun tatap muka-langsung. Keuntungan dari survei ini adalah dapat memperoleh berbagai informasi serta hasil dapat dipergunakan untuk tujuan lain. Akan tetapi informasi yang didapat sering kali cenderung bersifat superfisial. Oleh karena itu pada penelitian survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara bertahap.
Penelitian survei
mengilustrasikan prinsip-prinsip penelitian korelasional dan melengkapinya
dengan cara yang tepat dan efektif untuk mendeskripsikan pemikiran, pendapat,
dan perasaan orang. Berbagai survei berbeda dalam tujuan dan ruang lingkup,
tetapi secara umum semuanya melibatkan sampling.
Sampling adalah suatu
prosedur yang menyebabkan sejumlah elemen khusus digambarkan dari kerangka
sampling (sampling fram) yang
mewakili daftar aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Sampling
random sederhana (simple random sampling)
merupakan jenis sampling probabilitas yang paling umum digunakan setiap
elemendengan karakteristiknya sama dimasukkan dalam sampel. Sampling random
berstrata digunakan apabila kita menganalisis subsampel dari objek penelitian
kita.
Pada umumnya survei
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan
pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya
mencerminkan populasi. Penelitian survey dapat digunakan untuk maksud
penjajakan (eksploratif), menguraikan
(deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu untuk menjelaskan
hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi atau meramalkan
kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian operational dan
pengembangan indikator-indikator sosial.
B. Tujuan
Singarimbun & Effendi
(1989:4), mengemukakan bahwa tujuan penelitian survai antara lain sebagai berikut:
1.
Penjajagan (eksploratif)
Penelitian ini bersifat terbuka, masih mencari-cari.
Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis
untuk dapat melakukan studi deskriptif.
2.
Deskriptif
Penelitian ini dimaksudkan untuk pengukuran yang
cermat terhadap fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran,
keadaan gizi. Penelti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak
melakukan hipotesa.
3.
Penjelasan (explanatory atau confirmatory)
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan
kausal dan pengujian hipotesa.
4.
Evaluasi
Penelitian ini bisa digunakan untuk mengadakan
evaluasi. Sejauh mana tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai
tanda-tanda akan tercapai.
5.
Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang
Penelitian ini juga bisa digunakan untuk mengadakan
prediksi mengenai fenomena sosial tertentu.
6.
Penelitian operasional
Penelitian operasional, pusat perhatian adalah
variabel-variabel yang berkaitan dengan aspek operasional suatu program.
Setelah diidentifikasi hambatan-hambatan operasional, penelitian dilakukan
untuk mengatasi hambatan tersebut.
7.
Pengembangan indikator-indikator sosial
Dari penelitian survai yang dilakukan secara berkala
dapat diperoleh hasil, dan hasil tersebut dapat dijadikan dasar untuk
menegmbangkan indikator-indikator sosial.
C. Karakteristik
Menurut Sukmadinata, (2012:82) ada
tiga karakteristik utama dari penelitian survai:
1.
Informasi dikumpulkan dari
sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik
tertentu seperti; kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi.
2.
Informasi dikumpulkan
melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis bisa juga lisan) dari suatu
populasi.
3.
Informasi diperoleh dari
sampel, bukan dari populasi.
D. Jenis-jenis Survei
Kerlinger (2006 :
663), mengemukakan bahwa jenis survei dapat dikelompok-kelompokkan secara mudah
berdasar metode-metode yang digunakan untuk memperoleh informasi sebagai
berikut : wawancara pribadi; kuesioner; lewat pos;
panel; dan telepon. Diantara keempat metode itu, wawancara pribadi jauh
mengungguli yang lain-lainnya, barangkali sebagai alat yang paling kuat dan
berguna dalam penelitian survei ilmu sosial.
Penelitian survei
yang terbaik menggunakan wawancara pribadi sebagai metode utama pengumpulan
informasi. Ini antara lain dicapai dengan upaya penyusunan skedul atau
kuesioner secara cermat dan tekun. Informasi yang ingin diperoleh dengan skedul
itu meliputi informasi faktual, pendapat dan sikap, alasan perilaku, alasan
pendapat, dan alasan sikap.
Tipe penelitian
survei lain yang penting setelah wawancara pribadi adalah panel. Dipilih suatu
sampel responden untuk diwawancara, dan kemudian di wawancara ulang serta
dikaji pada waktu sesudahnya.
Survei telepon
tidak mempunyai banyak kelebihan untuk dipujikan, selain singkatnya waktu yang
dibutuhkan dan rendahnya biaya. Kelemahan dari tipe ini adalah ketidakmampuan
untuk memperoleh informasi rinci. Kuesioner pos yang merupakan tipe lain
survei, mengandung kekurangan-kekurangan kecuali jika ia digunakan dalam
hubungannya dengan teknik-teknik lain. Dua dari kelemahan-kelemahannya itu
adalah kemungkinan kurangnya respons dan ketidakmungkinan mengecek respons yang
diberikan.
Dalam
konteks pendidikan dan tingkah laku, penelitian survey minimal dapat
dikelompokkan menjadi lima macam yaitu (Sukardi, 2007: 196).
1.
Survey Catatan
Jenis
survey ini sering disebut survey of
records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan
sumber-sumber yang berupa catata atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian
nonreaksi ini, penelitian ini biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung
dari subjek orang atau subjek yang diteliti.Survey model catatan ini mempunyai
keuntungan dibanding model lainnya, yaitu bahwa objektivitas informasi yang
diperolah lebih objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Disamping itu, survey
menggunakan sumber catatan ini mempunyai kelebihan, termasuk:
a.
Catatan merupakan sumber informasi
yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan yang diterima yang berasal dari
peneliti,
b.
Sumber-sumber yang ada, murah dan
tidak berpindah-pindah tempat, sehingga lebih cepat diakses
c.
Catatan yang ada memungkinkan
dilakukan perbandingan secara historis adan dilakukan secara analisis
kecenderungan dari suatu keadaan ke keadaan lain yang berbeda, dan
d.
Jika catatan tepat dan up to date,
mereka dapat menjadi acuan perbandingan yang sangat baik.
Disamping
kelebihan diatas, survey menggunakan sumber catatan juga mempunyai kelemahan
yang apabila peneliti tidak menyadari akan dapat meminimalkan efektivitas
penelitian itu sendiri. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh penelitian survey
catatan diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Peneliti terhalang dengan sumber
catatan yang memiliki sifat confidential atau rahasia Negara, kelompok, atau
mungkin juga pribadi.
b.
Sumber-sumber catatan mungkin sekali
tidak lengkap, tidak tepat, dan obsolete atau kadaluwarsa
c.
Adanya aturan untuk usia suatu
catatan dapat diketahui public sehingga membuat perbandingan tidak valid,
misalnya catatan higky secret negara maka baru se5telah masa 30 tahun, rahasia
negara tersebut dapat dubuka untuk
diketahui public.
d.
Catatan dapat menyebabkan salah
persepsi, utamanya jika peneliti tidak menerangkan bagaimana catatan
dikumpulkan dan diadministrasi
e.
Tujuan pencatatan biasanya tidak
berhubungan dengan kegiatan survey. Oleh karena itu, peneliti menyeleksi bagian
informasi yang relevan dan menganalisisnya dengan menggunakan teknik yang
tepat.
f.
Catatan pada umumnya hanya berupa
informasi factual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai
kebermaknaannya.
2.
Survei Menggunakan Angket
Jenis kedua adalah metode survei
dengan menggunakan angket atau kuisioner.Survei dengan angket biasanya
didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana
masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman,
tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif.Walaupun
demikian, sebaiknya kita perlu mengetahui keunggulan dan kelemahan penelitian
survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data.
Keunggulan
penelitian survey dengan menggunakan angketi diantaranya adalah bahwa
penelitian survey dengan model angket :
a.
Merupakan penelitian dengan biaya
murah, jika dibandingkan dengan menggunakan alat pengumpul data lainnya,
misalnya : wawancara dan observasi,
b.
Dapat menjangkau responden dengan
jumlah besar dan tempat tinggal yang jauh
c.
Dapat direncanakan dengan penampilam
angket bagus, sederhana, dan menarik.
d.
Dapat direncanakan dengan penampilan
angket bagus, sederhana, dan menarik.
e.
Dapat diadministrasi dengan lebih
mudah, dan
f.
Karena alasan tertentu, pengisian
angket dapat dilakukan dengan model anonym atau merahasiakan nama responden
g.
Kelemahan penelitian survey data
menggunakan angket, diantaranya adalah seperti berikut:
h.
Kemungkinan terjadi tingkat
pengembalian responden rendah. Ini terjadi jika responden memiliki tingkat
pendidikan rendah atau banyak melibatkan orang-orang tua.
i.
Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan
dalm angket diketahui maksudanya oleh responden
j.
Tidak ada kepastian bahwa yang
menjawab adalah responden yang dimaksud oleh peneliti
3.
Penelitian Survei Melalui Telepon
Penelitian survey jenis lainnya
adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon.Pada penelitian ini, peneliti
dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden,
kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya memperoleh informasi
yang diinginkan adalah jawaban dari mereka.
Seiring dengan kemajuan teknologi,
penelitian survey melalui telepon juga maju dan banyak digunakan baikd alam
bidang pendidikan maupun pada penelitian social.Karenanya penelitian ini
ternyata juga mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Sepeti
model penelitian lainnya survey menggunakan telepon, mempunyai beberapa
keunggulan beberapa diantaranya, yaitu sebagai berikut:
a.
Lebih mudarh jika dibandingkan
dengan metode wawancara langsung
b.
Mamungkinkan meghibungi respoden
dalam jumlah besar
c.
Dapat dilakukan dengan waktu
fleksibel, misalnya siang dan sore hari dimana para responden sudah berada
dirumahnya masing-masing
d.
Dapat mencakup daerah tinggal yang
lebih luas, yaitu dimana responden berdomisili
e.
Responden merasa lebih mudah dalam
berkomunikasi, misalnya: di rumah, mereka masing-masing dan mereka cenderung
lebih jujur
Kelemahan
survey melalaui telepon
a.
Banyak penduduk yang belum memeiliki
pesawat komunikasi telepon. Kondisi ini jika diabaikan akan mempengaruhi
tingkat representativeness atau
keterwakilan responden
b.
Strata masyarakat yang ada tidak dapat
dijangkau generalisasi yang terwakili, karena tidak semua masyarakat memiliki
sarana komunikasi telepon
c.
Hilangnya beberapa keuntungan yang
ada pada wawancara langsung seperti hilangnya ekspresi wajah, gerak anggota
badan tangan dan kaki, serta gambaran lingkungan rumah responden.
4.
Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Penelitian survey lain yang juga
banyak digunakan oleh para peneliti adalah survey dengan menggunakan wawancara
kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan.Peneliti dalam menggali
informasid alam grup, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota
kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih
baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
Penelitian survey dengan menggunakan
gurp wawancara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut;
a.
Cara tersebut lebih efiseien dan
lebih murah jika dibandingkan dengan wawancara secara individual
b.
Hasil survey lebih merefleksikan
tingkah laku kelompok dan merupakan hasil consensus antarresponden
c.
Menunjukkan adanya bentuk interaksi
kelompok dalam suatu lembaga
d.
Dapat meragsang produktivitas yang
lebih tinggi diantara kelompok
Disamping
kelebihan diatas, survey dengan menggunakan wawancara kelompok juga mempunyai
kelemahan, yang perlu diketahui oleh para peneliti. Beberapa kelemahan tersebut
diantaranya ialah :
a.
Adanya interaksi antaranggota dalam
suatu kelompok, memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbendaan yanga ada
dalam individual
b.
Menimbulkan loyalitas kelompok yang
dapat mempengaruhi keadaan kelompok tersebut
c.
Memungkinkan terjadinya manipulasi
oleh anggota grup memiliki kelebihan, misalnya pandai bicara
5.
Survei dengan Melakukan Wawancara Individual
Penelitian survey jenis yang kelima
ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara
perorangan.Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil
apabila peneliti merasa tertantang atau challenging
untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas.
Kelebihan
penelitian survey dengan wawancara individual adalah sebagai berikut
a.
Dapat lebih bersifat personal
b.
Memungkinkan terjadinya wawancara
yang mendalam dengan jawaban bebas
c.
Proses dapat fleksibel dengan
menyesuaikan situasi dan kondisi lapangan yang
ada
d.
Memunkinkan peneliti memperoleh
informasi tambahan dari responden yang ebrkaitan dengan gerakan tangan, badan,
nada, dan suara jawaban.
e.
Lingkungan rumah juga dapat
meningkatkan ketepatan teknik wawancara.
Penelitian
survey dengan wawancara yang dilakukan secara individual juga mempunyai
beberapa kelemahan termasuk dintaranya sebagai berikut;
a.
Lebih mahal dan memerlukan waktu
lama, memungkinkan terjadinya intimidasi ketika terjadi hal yang mengecewakan responden,
misalnya: karena atribut yang dimiliki responden yang berbeda. Atribut tersebut
misalnya : perbendaan ras, perbedaan etnis, perbedaan latar belakang social
antara peneliti dan responden
b.
Terjadinya manipulasi secara
terang-terangan dari pewawancara
c.
Memungkinkan terjadinya konflik
pribadi
d.
Memerlukan ketrampilan berwawancara
e.
Mungkin sulit menyimpulkan hasil
temuan wawancara
E. Metodologi Penelitian Survei
Penelitian Survei
telah banyak memberikan sumbangan bagi metodologi ilmu sosial. Sumkbangsih yang
terpenting adalah prosedur sampling yang cermat dan ketat, desain keseluruhan
dan implementasi desain/rancangan kajian, definisi yang jelas tegas serta
spesifikasi masalah penelitian, dan analisis serta penafsiran data.
Penenlitian Survei
menggunakan suatu bagan kerja untuk menggariskan desain penelitiannya dan
kemudian implementasi survei itu. Bagan kerja di mulai dengan sasaran-sasaran
survei, pencatatan setiap langkah yang hendak diambil, dan diakhiri dengan
laporan akhir.
Salah satu
pekerjaan paling penting yang dihadapi peneliti itu ialah mengkhususkan
(menspesifikasikan) dan menjernihkan masalahnya. Untuk melakukan tugas itu
dengan baik, si peneliti hendaknya jangan hanya membayangkan akan menanyai
orang tentang pendapat mereka mengenai sekolah itu, meskipun ini munghkin dapat
menjadi cara yang baik untuk mulai bnekerja jika dia tidak tahu banyak tentang
subjek penelitiannya itu. Peneliti ini harus mengajukan pertanyaan lain yang
spesifik yang diarahkan pada berbagai segi atau fase masalah yang bersangkutan.
Pertanyaan-pertanyaan itu masing-masing haruslah sudah terletak pada skedul
wawancara. Ada peneliti survei tertentu yang bahkan merancang tabel untuk
analisis data sudah sejak taraf awal ini, dalam rangka menjernihkan masalah
penelitian dan memandu penyusunan pertanyaan untuk wawancara.
Agar diperoleh data
atau informasi yang diharapkan,ada beberapa langkah yang sebaiknya ditempuh
oleh peneliti dalam pengumpulan data survey terutama yang menggunakan jasa
pos(McMillan & Schumacher, 2001)
1.
Merumuskan tujuan umum dan
tujuan khusus .
2.
Memilih sumber dan populasi
target.
3.
Pemilihan teknik dan
pengembangan instrumen pengumpulan data.
4.
Petunjuk pengisian.
5.
Penentuan sampel. Pemilihan
dan penarikan sampel sangat penting dalam survei
6.
Pembuatan alamat
7.
Uji coba
8.
Tidak lengkap dan tidak
mengembalikan
9.
Tindak lanjut
Di bawah ini
merupakan beberapa contoh tesis yang berkaitan dengan penelitian survei :
Judul tesis : KINERJA GURU SMK NEGERI DI KABUPATEN
TAPIN KALIMANTAN SELATAN
Penulis : Budiyono tahun 2012
Dalam penelitian
ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh motivasi berprestasi tehadap kinerja
guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Metode penelitian yang
digunakan adalah survei. Pengumpulan data menggunakan instrumen yang
dikembangkan dengan skala likert. Analisis data menggunakan statistik
deskriptif yang berupa perhitungan rata-rata dan persentase. Pengujian
hipotesis menggunakan korelasi dan regresi sederhana serta regresi ganda.
Beberapa fokus
penelitian di atas maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah kinerja guru
SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?
2.
Bagaimanakah motivasi
berprestasi guru di kabupaten Tapin Kalimantan selatan?
3.
Apakah motivasi berpengaruh
terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan?
4.
Apakah budaya/ kultur
sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Tapin
Kalimantan Selatan?
5.
Apakah sarana prasarana
sekolah berpengaruh terhadap kinerja guru padaguru SMK Negeri di Kabupaten
Tapin Kalimantan Selatan?
6.
Apakah motivasi
berprestasi, budaya sekolah, dan sarana-prasarana secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja guru padaguru SMK Negeri di Kabupaten Tapin
Kalimantan Selatan?
7.
Apakah ada perbedaan
kinerja guru yang sudah sertifikasi dan yang belum?
8.
Apakah ada perbedaan
kinerja guruyang pengalaman kerjanya 5 tahun dan yang lebih dari lima tahun?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil
pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode ilmiah
yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan
prinsip analisa, menggunakan hipotesa, menggunakan ukuran objektif dan
menggunakan data kuantitatif atau yang dikuantitatifkan. Sedangkan penelitian survei
mengandung hal yang menguntungkan yaitu banyak informasi yang dapat diperoleh
dari populasi yang luas. Populasi yang luas atau besar, atau suatu sistem
persekolahan yang luas dapat dikaji dengan biaya yang jauh lebih ringan
daripada dilakukan sensus. Informasi dri penelitian survei tentu saja akurat
dalam batas galat sampling.
Namun penelitian
survei juga mempunyai beberapa kelemahan yang tidak mungkin dielak. Pertama,
informasi survei biasanya tidak menukik cukup dalam ke bawah permukaan. Kedua,
penelitian ini bersifat praktis yang menuntut banyak waktu dan uang. Dalam suatu survei yang luas, mungkin
diperlukan waktu berbulan-bulan dulu sebelum dapat diuji satu hipotesis saja.
Ada lagi kelemahan lainnya yaitu metode ini membuka peluang bagi wawancara
survei untuk secara temporer mencabut responden dari konteks sosialnya sendiri
dan ini menjadikan hasil-hasil survei tidak valid.
B. Saran
Penelitian survei
memerlukan banyak pengetahuan dan pencanggihan peneliti. Seorang peneliti
survei harus mengetahui seluk beluk sampling, penyusunan skedul dan pertanyaan,
pewawancaraan, analisis data, dan aspek tekis lainnay dalam survei.
Setiap jenis penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh
karena itu, jika ingin melakukan suatu penelitian tertentu diharapkan peneliti
dapat memilih jenis penelitian yang sesuai dengan keadaan yang ingin diteliti
sehingga membuahkan hasil yang memuaskan, indah, dan berbobot.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell. J.W. 2008.Educational
Research; Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative
Research. New Jersey :Pearson Education, Inc
Kerlinger, Fred N. 2006. Asas-AsasPenelitian Behavioral. Terjemahan Landung R. Simatupang.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Researh in Education A Conseptual
Introduction. New York. Longman.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
________ 2013. Metode Penelitian Pendidikan.
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi.2007.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi
dan Prakteknya.
Jakarta: Bumi
Aksara.
Sukmadinata, Nana
Syaodih. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Singarimbun, M., Effendi, S, 1989, Metode Penelitian Survey, Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia
penelitian kuantitatif dan penelitian survei
Reviewed by asarisolid
on
6:31 PM
Rating:
No comments: