Penelitian Eksperimen PART 5 / 6


2.      ANOVA
Husaini Usman (2008: 149-178), ANOVA adalah singkatan dari Analisis Of Varian. Jika mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata digunakan uji kesamaan dua rata-rata atau uji t. Maka untuk mencari perbedaan atau persamaan dari beberapa rata-rata digunakan ANOVA (analisis varian/ragam).
ANOVA lebih dikenal dengan uji–F (Fisher Test), sedangkan arti variansi atau varians berasal dari pengertian konsep “mean square” atau Kuadrat Rerata (KR), yang rumus sistematisnya:
Dimana:
JK = Jumlah Kuadrat (Some of Square)
dk = derajat kebebasan (degree of freedom)
Sebenarnya uji t dapat digunakan untuk menguji beberapa rata-rata secara bertahap. Misalnya ada tiga rata-rata yaitu: I, II, dan III. Agar uji t dapat dipakai maka mula-mula dicari I dengan II, kemudian I dengan III, dan akhirnya II dengan III. Dengan demikian perlu menggunakan 3x uji t. Maka lebih tepat jika menggunakan Anova.
Alasan penggunaan ANOVA dalam menguji beberapa rata-rata antara lain:
1)   Setiap kali kita menggunakan uji t, maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar (1-α)k, dimana k = sekian kali menggunakan uji t. Seandainya kita 3x menggunakan uji t, dengan α = 0.05, maka akan terjadi kesalahan atau penyimpangan sebesar (1 – 0.05)3 = 0,14 atau jika α = 0,01 akan terjadi kesalahan sebesar (1 – 0,01)3 = 0,999.
2)   Menggunakan Anova lebih efesien. Banyak uji t digunakan dengan rumus:
Seandainya ada 4 rata-rata (n=4), maka banyak uji t yang dilakukan adalah
Asumsi yang harus dipenuhi dalam ANOVA:
a.    Obsevasi independen: diperoleh dengan mengambil sampel secara acak.
b.    Observasi pada variabel dependen dalam setiap kelompok berdistribusi normal.
c.    Variansi populasi antar kelompok sama (variansi homogen).
ANOVA ada 2 macam yaitu ANOVA 1 jalur dan 2 jalur.
Contoh ANOVA (1 jalur):
Dari hasil pengamatan suatu pembelajaran digunakan 4 buah metode dengan data sebagai berikut:
A
B
C
D
10
6
16
9
16
12
18
12
12
9
14
14
12
8
20
11
18
7
17
16
Apakah ada perbedaan diantara keempat metode tersebut ?
Jika ada apakah perbedaan tersebut signifikan ?
Jawab:
1.        Ha dan H0 dalam bentuk kalimat:
H0: terdapat perbedaan antara A, B, C, dan D.
Ha: tidak terdapat perbedaan antara A, B, C, dan D.
2.        Ha dan H0 dalam bentuk statistik:
H0: µA = µB = µC = µD.
Ha: salah satu ≠.
3.        Tabel penolong ANOVA

A
B
C
D

10
6
16
9
16
12
18
12
12
9
14
14
12
8
20
11
18
7
17
16
N
5
5
5
5
∑n
20
∑X
68
42
85
62
xtotal
257
13,6
8,4
17
12,4

s2
10,8
5,3
5
7,3

4.        Hitung jumlah kuadrat rata-rata, dengan rumus:
Text Box:
5.        Hitung jumlah kuadrat antar kelompok, dengan rumus:
Text Box:
6.        Hitung jumlah kuadrat dalam kelompok, dengan rumus:
Text Box: JKD = ∑x2 – JKR – JKA
Text Box: JKD = 3605 – 3302,45 – 188,95 = 113,6
7.        Hitung derajat kebebasan rata-rata, dengan rumus:
Text Box: dkrata-rata = 1
8.        Hitung derajat kebebasan antar kelompok, dengan rumus:
Text Box: dkA = k – 1
Dimana k = banyak kelompok
Text Box: dkA = 4 – 1 = 3
9.        Hitung derajat kebebasan dalam kelompok, dengan rumus:
Text Box: dkD = N – k
Dimana N = jumlah seluruh anggota sampel.
Text Box: dkD = 20 – 4 = 16
10.    Hitung rata-rata jumlah kuadrat kelompok, dengan rumus:
Text Box: RKrata-rata =
Text Box: RKrata-rata =

11.  Hitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok, dengan rumus:
Text Box: RKA =
Text Box: RKA =
12.    Hitung rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok, dengan rumus:
Text Box: RKD =
Text Box: RKD =  7,1


13.  Cari Fhitung, dengan rumus:
Text Box: Fhitung =
Text Box: Fhitung =
14.  α = 0,05
15.  Cari Ftabel, dengan rumus:
Text Box: Ftabel = F (1 – α) (dkA.dkD)
Text Box: Ftabel = F (1 – 0,05) (3.16) = 3,24
16.  Masukan semua nilai yang didapat ke dalam tabel ANOVA
Jumlah Variasi
Jumlah Kuadrat (JK)
Derajat Kebebasan (dk)
Rata-rata Kuadrta (RK)
F
Rata-rata
3302,45
1
3302,45
8,87
Antar Kelompok
188,95
3
62,98
Dalam Kelompok
113,16
16
7,1
Jumlah
3604,56
20
-
-

17.  Tentukan kriteria pengujiannya, yaitu:
Bandingkan Fhitung dengan Ftabel.
Diperoleh  Ftabel ≤  Fhitung karena 8,87 ≤  3,24, maka H0 ditolak.
18.  Kesimpulannya:
Terdapat perbedaan antara ketiga prosedur tersebut.
Karena H0 ditolak maka diperlukan uji lanjutan, yaitu uji Tukey

3.      UJI TUKEY (Uji Pasangan)
Hinkle, Wiersam, & Jurs (1979: 321) uji Tukey dilakukan setelah dilakukan uji ANOVA dan diperoleh kesimpulan bahwa H0 ditolak. Uji Tukey bertujuan untuk mengetahui signifikasi pada data. Uji Tukey dilakukan pada data  dengan ∑n untuk setiap sampel sama.

1)   Urutkan data dari rata-rata () terkecil.

B
D
A
C
8,4
12,4
13,6
17

2)   Buat tabel

B
D
A
C
8,4
12,4
13,6
17

4
5,2
8,6



1,2
4,6




3,4
Q

3,36
4,37 *
7,23 *



1,01
3,87




2,86
*data yang terjadi perbedaan signifikan.
Keterangan tabel:
=
Untuk hasil = 0 tidak ditulis.
ü Baris pertama =
B – B = 8,4 – 8,4 = 0
D – B = 12,4 – 8,4 = 4
A – B = 13,6 – 8,4 = 5,2
C – B = 17 – 8,4 = 8,6
ü Baris kedua =
D – D = 12,4 – 12,4 = 0
A – D = 13,6 – 12,4 = 5,2
C – D = 17 – 12,4 = 4,6
ü Baris ketiga =
A – A = 13,6 – 13,6 = 0
C – A = 17 – 13,6 = 3,4
 =  = 1,19
 =

ü Baris pertama Q =
Q =  = 3,36
Q =  = 4,37
Q =  = 7,23
ü Baris kedua Q =
Q =  = 1,01
Q =  = 3,87
ü Baris ketiga Q =
Q=  = 2,86
3)   Cari Qtabel:
Q(0,05) = 4,05
4)   Bandingkan Qtabel ≤ Qhitung
Signifikan jika Qtabel ≤ Qhitung.
5)   Kesimpulannya:
Jadi ketika α = 0,05 maka data yang mengalami perbedaan signifikan adalah:
ü A dan B karena 4,37 ≤ 4,05
  C dan B karena 7,23 ≤ 4,05

A.    Kekuatan dan Keterbatasan Penelitian Eksperimen
McMillan dan Schumacher (2001: 323) menyatakan bahwa metode eksperimen merupakan pendekatan terbaik untuk menentukan efek dari kausal dari sesuatu yang dipisahkan. Hal ini terutama karena potensi untuk tingkat kontrol yang tinggi dari variabel asing dan kekuatan memanipulasi. Pengendalian paling mudah dicapai melalui penelitian pada manusia dengan pengaturan yang ketat dan buatan. Hal ini adalah kelemahan dalam pendidikan untuk dua alasan. Manusia bereaksi dibatasi dengan dibuat-buat karena kondisi dimanipulasi berbeda dari cara mereka bereaksi pada kondisi yang terjadi secara alami dan jika penelitian dilakukan dalam kondisi buatan maka generalisasinya hasilnya sangat terbatas.
Tidak semua penelitian dalam bidang pendidikan dapat menggunakan penelitian eksperimen. Penelitian hanya tepat digunakan pada beberapa penyelidikan untuk mencari hubungan sebab akibat. Metode eksperimen tidak tepat digunakan dibanyak permasalahan dalam bidang pendidikan, seperti studi deskriptif dan studi hubungan. Pada beberapa situasi penelitian kualitatif dapat lebih valid untuk menjelaskan kejadian-kejadian dan pada studi evaluasi eksperimen sering digunakan (mixed)  dengan pendekatan-pendekatan lain untuk menyelidiki pertanyaan tentang praktik tunggal.
 Hadjar (1999: 321) menyatakan bahwa penelitian eksperimen ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan penelitian korelasional karena dapat menentukan apakah hubungan yang ada tersebut menunjukkan sebab akibat. Sedangkan penelitian korelasional hanya bisa menemukan adanya hubungan tetapi tidak bisa menentukan adanya sebab akibat.

B.     Contoh Penelitian Eksperimen
Berikut ini adalah contoh judul tesis penelitian eksperimen, yaitu sebagai berikut:
1.      Judul:
Pengaruh Media Kartu Bergambar terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan di SDN Murung Sari 1 Amuntai
Oleh: Rahmawati (2012)
Rumusan Masalah:
1)      Apakah terdapat pengaruh positif media kartu bergambar terhadap motivasi belajar pecahan di SDN Murung Sari 1 Amuntai?
2)      Apakah terdapat pengaruh positif media kartu bergambar terhadap hasil belajar pecahan di SDN Murung Sari 1 Amuntai?

Desain Penelitian:
Penelitian Eksperimen Semu dengan desain pretest-posttest control group design.
Instrumen:
1)      Lembar angket motivasi siswa
2)      Tes soal pecahan
Analisis Data:
Uji T (independet)

2.      Judul:
Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika Siswa di kelas IV SD Negeri di Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala Tahun Pelajaran 2011/2012.
Oleh: Herliana (2012)
Rumusan Masalah:
1)      Bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL dan pendekatan konvensional ditinjau dari motivasi belajar siswa?
2)      Bagaimana keefektifan pembelajaran matematika dengan pendekatan CTL dan pendekatan konvensional ditinjau dari prestasi belajar siswa?
Desain Penelitian:
Penelitian Eksperimen Semu dengan desain Nonequivalent Control Group Design.
Instrumen:
1)      Angket Motivasi
2)      Tes soal
Analisis Data:

Uji T
Penelitian Eksperimen PART 5 / 6 Penelitian Eksperimen PART 5 / 6 Reviewed by asarisolid on 1:38 AM Rating: 5

No comments:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.