BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
kalam merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang pokok-pokok agama.
Sebagaimana juga yang kita ketahui ilmu ini mempelajari ajaran-ajaran
dasar dari suatu agama. Ilmu kalam pembahasan
nya mencakup tentang keEsan Allah Swt. Ilmu ini juga mempelajari kepercayaan
dari agama islam. Sebagaimana
orang mempunyai kekuatan terhadap keyakinan-keyakinan yang berdasarkan pada
suatu landasan yang kuat. Syekh
Takdir Al-Jazairy (1851-1919) menjelaskan tentang Artinya: Aqidah islam ialah hal-hal yang
diyakini oleh orang-orang islam artinya mereka yang menetap atas kebenaran.
B.
RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja ruang lingkup kajian ilmu kalam ?
b.
Apakah
sumber-sumber akidah ?
c.
Apakah fungsi
akidah ?
C.
TUJUAN PENELITIAN
a.
Untuk
mengetahui apa saja yang terdapat dalam ruang lingkup kajian ilmu kalam
b.
Agar dapat
lebih memahmi lagi tentang ilmu kalam
c.
Sebagai
referensi kita dirumah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam
Dinamai
dengan ilmu kalam karna banyak dan luasnya dialog dan perdebatan yang terjadi
antara pemikir aqidah tentang beberapa hal. Misalnya, tentang
Al-Qur’an apakah khaliq atau bukan, hadist atau qadim. Tentang taqdir, apakah
manusia punya hak ikhtiar atau tidak. Tentang orang yang berdosa besar, kafir
atau tidak, dan lain sebagainya. Pembicaraan dan perdebatan luas seperti itu
terjadi setelah cara berfikir rasional dan filsafat mempengaruhi ulama-ulama
dan pemikir-pemikir Islam.
Ilmu Kalam
adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan
keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam
adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu
Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.
Dinamakan
ilmu kalam, karena:[1]
1.Persoalan
terpenting yang menjadi pembicaraan abad-abad permulaan Hijriah ialah ‘firman
Tuhan’ (kalam Allah) dan non-azalinya Qur’an (khalq Qur’an). Karena itu
keseluruhan isi Ilmu Kalam dinamai dengan salah satu bagiannya yang terpenting.
2. Dasar
Ilmu Kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil-dalil ini nampak jelas
dalam pembicaraan-pembicaraan para Mutakallimin. Mereka jarang-jarang kembali
kepada dalil naqal (Qur’an dan Hadits), kecuali sesudah menetapkan benarnya
pokok persoalan lebih dahulu.
3. Karena
cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai logika dalam filsafat,
maka pembuktian dalam soal-soal agama ini dinamai ilmu Kalam untuk membedakan
logika dalam filsafat.
1. Ajaran dasar islam:dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Akidah: kepercayaan atau keyakinan
b.
Syariah: Hukum atau aturan
c.
Akhlak: Sikap dan prilaku
2. Sumber ajaran islam:dibagi menjadi 2 yaitu:[2]
a.
Al-quran
b.
Hadits
c.
Pemikiran manusia
d.
Insting
Ilmu-ilmu
agama islam: dibagi menjadi 2 yaitu:
a.
Ilmu fiqih : syariah (hukum)
b.
Ilmu tauhid/ilmu kalam: aqidah(keyakinan)
c.
Ilmu tafsir : al-quran
d.
Ilmu hadits: hadits
e.
Ilmu akhlak atau ilmu tasawuf: akhlak(sikap)
B.
Ruang Lingkup Ilmu Kalam[3]
Ilmu
kalam karena membahas tentang ketuhanan yang logika maksudnya dalil-dalil
Aqliyah dari permasalahan sifat kalam bagi Allah seperti persoalan. Apakah
Alquran itu Qodim (dahulu) atau Hadits (baru)
o Persoalan Qodimiyah Kalamullah
o Penggunaan dalil aqli yang sebegitu rupa hingga sedikit penggunaan dalil naqli
o Penggunaan metode argumentasi yang menyerupai mantiq
o Persoalan Qodimiyah Kalamullah
o Penggunaan dalil aqli yang sebegitu rupa hingga sedikit penggunaan dalil naqli
o Penggunaan metode argumentasi yang menyerupai mantiq
• Ilmu
Ushuluddin Sebab penamaan ilmu ushuluddin terfokus pada aqidah atau keyakinan
Allah SWT, itu Esa Shifa, Esa Af’al dll. Atau yang membahas pokok-pokok Agama.
• Ilmu Tauhid Sebab penamaan Ilmu Tauhid karena ilmu ini membahas masalah keesaan Allah SWT, adalah salah satu bagian yaitu I’tiqodun biannallahata’ala waahidada laasyariikalah,
• Teologi Islam Karena teologi membicarakan zat Tuhan dari segalah aspeknya. Dan perhatian Tuhan dengan Alam semeseta karena teologi sangat luas sifatnyat. Teologi setiap agama bersifat luas maka bila di pautkan dengan islam (teologi islam) pengertiannya sama dengan Ilmu Kalam di sebut pula ilmu jaddal (debat) ilmu alqoid
• Ilmu Tauhid Sebab penamaan Ilmu Tauhid karena ilmu ini membahas masalah keesaan Allah SWT, adalah salah satu bagian yaitu I’tiqodun biannallahata’ala waahidada laasyariikalah,
• Teologi Islam Karena teologi membicarakan zat Tuhan dari segalah aspeknya. Dan perhatian Tuhan dengan Alam semeseta karena teologi sangat luas sifatnyat. Teologi setiap agama bersifat luas maka bila di pautkan dengan islam (teologi islam) pengertiannya sama dengan Ilmu Kalam di sebut pula ilmu jaddal (debat) ilmu alqoid
Ruang linkup ilmu kalam adalah membahas tentang aqidah
islam yang terdapat dirukun iman :
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” (HR. Muslim no. 9)
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk.” (HR. Muslim no. 9)
Rukun
iman yang terdiri dari 6 di bagi menjadi 4 katagori atau kelompok :
a. Ilahhiyah: aqidah yang berkaitan dengan ketuhanan (Allah
dan Qodar)
Masalah
ketuhanan membicarakan masalah :
• Dzat Tuhan
• Nama dan sifat Tuhan
• Perbuatan Tuhan.
• Dzat Tuhan
• Nama dan sifat Tuhan
• Perbuatan Tuhan.
b. Nubuwwah: aqidah yang berkaitan dengan kenabian atau
pemberitaan (Kitab dan Rosul)
•
Masalah kenabian membicarakan :
• Kemukjizatan nabi-nabi
• Nabi-nabi terakhir
• Kemukjizatan nabi-nabi
• Nabi-nabi terakhir
c. Ruhaniyah: aqidah yang berkaitan dengan makhluk goib
(Malaikat)
d. Sam’iyah: aqidah yang di yakinin berdasarkan wahyu
Al-quran dan hadits (Hari akhir)
Masalah
sam’iyyaat meliputi antara lain :
• Masalah azab kubur
• Neraka
• Surga
• Masalah azab kubur
• Neraka
• Surga
Pokok
permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu:
a)
Esensi
Tuhan itu sendiri dengan segenap sifat-sifat-Nya. Esensi ini dinamakan Qismul
Ilahiyat. Masalah-masalah yang diperdebatkan yaitu:
1. Sifat-sifat Tuhan, apakah memang ada
Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini di perdebatkan oleh aliran Mu’tazilah dan
Asy’ariyah.
2. Qudrat dan Iradat Tuhan. Persoalan ini
menimbulkan aliran Qadariyah dan Jabbariyah.
3. Persoalan kemauan bebas manusia, masalah
ini erat kaitannya dengan Qudrat dan Iradat Tuhan.
4. Masalah Al-Qur’an, apakah makhluk
atau tidak dan apakah Al-Qur’an azali atau baharu.
b) Qismul
Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara
Kholik dengan makhluk, dalam hal ini membicarakan tentang:
1. Utusan-utusan Tuhan atau petugas-petugas
yang telah di tetapkan Tuhan melakukan pekerjaan tertentu yaitu Malaikat.
2. Wahyu yang disampaikan Tuhan sendiri
kepada para rasul-Nya baik secara langsung maupun dengan perantara Malaikat.
3. Para Rasul itu sendiri yang menerima
perintah dari Tuhan untuk menyampaikan ajarannya kepada manusia.
c) Persoalan yang berkenaan dengan
kehidupan sesudah mati nantinya yang disebut dengan Qismul
Al-Sam’iyat. Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Kebangkitan
manusia kembali di akhirat
2.
Hari
perhitungan
3.
Persoalan
shirat (jembatan)
4.
Persoalan
yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu surga atau neraka
Aqidah yang pertama di ajarkan nabi muhammad pada saat
beliau di angkat menjadi rosul ada 3 yaitu
Bahwa muhammad adalah utusan allah swt.
1. Bahwa tidak ada tuhan selain allah
2. Bahwa ada kehidupan sesudah mati (Hari akhir)
Namun menurut Murthada Muthahhari di dalam bukunya, ilmu kalam
merupakan sebuah disiplin rasional dan logis namun kalau dilahat dari prakata
dan asas-asas yang dipakai dalam argumen-argumennya maka ilmu kalam terdiri
atas 2 bagian.[4]
·
Aqli (rasional)
Didalam
bagian aqli ini terbangun dari subtansi yang trasional murni. Dan kalupun ada
relevansinya dengan naqli maka hal itu adalah demi menjelaskan dan menegaskan
pertimbangan rasional. Namun ada masalah-masalah yang ada hubungannya dengan
keesaan Allah, kenabian, dan beberapa topik Kebangkitan, belumlah cukup kalau sekedar
merujuk kepada naqli saja namun kepada Al-Qur’an dan Sunah Nabi.
·
Naqli (riwayat)
Bagian
naqli, kendatipun terbangun dari topik-topik yang ada kaitannya dengan
doktrin-doktrin agama atau akidah dan mengimaninya merupakan suatu keharusan
namun karena topik-topik ini statusnya berada dibawah topik kenabian, maka cukup mengutip
bukti dari Al-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Miasalnya dalam topik-topik yang
berhubunga dengan imamah (tentu saja dalam syiah, karena mengimani imamah
dianggab sebagai dari ushuluddin), dan sebagian besar topik yang ada kaitannya
dengan kebangkitan.
C. Sumber Akidah[5]
Sumber Akidah Islam adalah Al-quran dan
As-sunnah.artinya apa saja yang disampaikan oleh allah dalam Al-quran dan oleh
rasullulah dalam sunah nya wajib di imani ( diyakini dan diamalkan ).
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber
akidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua
sumber tersebut dan mencoba kalau diperlukan membuktikan secara ilmiah
kebenaran yang disampaikan oleh
Al-qur’an dan As sunnah. Itu pun harus didasri oleh suatu kesadaran bahwa
kemampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan terbatasnya kemampuan
semua makhluk allah. Akal tidak akan
mampu mengjangkau masail ghaibiyah (masalah ghaib), bahkan akal tidak akan
mampu menjangkau sesuatu yang tidak terikat dengan ruang dan waktu.
D. Beberapa Kaidah
Akidah
a. Sesuatu yang
dapat diindra bisa diyakini keberadaan nya, kecuali apabila akal mengatakan
“tidak” berdasarkan pengalaman masa lalu.
b. Keyakinan,
disamping diperoleh dengan menyaksikan langsung, bisa diperoleh melalui berita
kejujuran si pembawa berita tersebut benar-benar diyakini.
c. Keberadaan
sesuatu tidak dapat dimungkiri hanya karena tidak bisa dijangkau oleh indra.
d. Sesuatu itu
dapat dikhayalkan apabila ia pernah dijangkau oleh indra.
e. Akal hanya bisa
dijangkau hal-hal yang terikat oleh ruyang dan waktu.
f. Iman adalah
fitrah setiap manusia.
g. Kepuasan
materiil didunia sangat terbatas.
h. Keyakinan
tentang hari akhir adalah konsekuensi logis dari keyakinan tentang adanya
allah.
E. Fungsi akidah
Akidah adalah dasar atau pondasi untuk
mendirikan bangunan. Kalau ajaran islam kita bagi dalam sistematika
akidah,ibadah,akhlak,dan muamalah,atau akidah,syariah dan akhlak,atau
iman,islam dan ihsan,ketiga atau keempat aspek di atas tidak bisa di pisahkan sama
sekali satu sama lainnyakarna semuanya saling terkait.
Keimanan atau kaidah dalam dunia
keilmuaan (islam) di jabarkan melalui sesuatu disiplin ilmu yang sering di
istilahkan dengan ilmu tauhid,ilmu aqoid,ilmu kalam,ilmu usuludin,ilmu
hakikat,ilmu makrifat dan sebagainya.
Dengan demikian,aspek pokok dalam ilmu
tauhid atau ilmu kalam adalah masalah keyakinan akan eksistensi allah yang maha
sempurna,maha kuasa dan sifat-sifat kesempurnaan. Keyakinan akan eksistensi
allah tersebut akan membawa seorang untuk mempercayai adanya
malaikat-malaikat,kitab-kitab suci yang diturunkan allah,nabi-nabi dan
rosul-rosul allah, takdir dan mempercayai adanya kehidupan sesudah mati.
Secara rinci,Hasbi Ash-shiddieq
sebagaimana dikutip oleh Muhamaad Ahmad(1998: 9-13)menyebutkan alasan ilmu ini
disebut ilmu kalam, yaitu sebagai berikut.
a. Problema yang
diselisihkan oleh para ulama dalam ilmu ini yang menyebabkan umat islam
terpecah menjadi beberapa golongan adalah masalah kalam allah atau Al-quran apakah
iya di ciptakan(makhluk)atau tidak (Qodim).
b. Materi-materi
ilmu ini adalah masalah teori-teori(kalam),bukan sesuatu yang terwujud dalam
kenyataan atau diamalkan dengan anggota badan.
c. Ilmu ini, dalam
menerangkann cara atau jalan menetapkan dalil pokok-pokok akidah serupa dengan
ilmu mantik.
d. Didalam ilmu
ini,ulama-ulama mutaakhirin membicarakan hal-hal yang tidak di bicarakan ualam
salaf.
Dengan meyakini hal-hal tersebut,
seseorang mukmin akan menyadari kewajibanya kepada khalik. Sebab, antara amal
perbuatan dan keyakinan terdapat kaitan erat dan amal perbuatan yang timbul
merupkan konsekkuensi logis dari keyakinan yang ada dalam diri seseorang mukmin
terhadap allah SWT.oleh karena itu,materi kajian ilmu kalam (akidah)adalah
sebagai berikut:
1) Hal-hal yang
berkaitan dengan allah swt termasuk di dalamnya tentang ketentuan takdir allah
kepada makhluk-makhluknya
2) Hal-hal yang
berkaitan dengan utusan allah sebagai perantara antara allah dan manusia.
3) Hal-hal yang
berkaitan dengan kehidupan sesudah mati
Ilmu tauhid dalam membahas
persoalan-persoalan tentang tuhan dan hal-hal yang berhubungan dengannya
bersumber pada kita suci dan hadits nabi saw. Dan akal manusia dapat menangkap
ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang ada dalam kedua sember tersebut. Tanpa
mendapat bimbingan dari kedua tersebut, sangat mungkin akal akan memasuki
perjalanan yang sesat, terutama dalam memehami keesaan dan keberadaan tuhan.
Menurut akal, kebenaran sesuatu dapat
diamati,teliti dan dicapai oleh akal.dan akal merupkan pemberian tertinggi dari
allah setelah iman(hidayah).oleh karena itu, keyakinan dan akal pemikiran yang
saling bertemu akan menguatkan pemahaman seseorang tentang sesuatu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu Kalam
adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan
keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin. Ilmu Kalam
adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut Ilmu
Aqaid atau Ilmu Ushuluddin.
Ruang lingkup ilmu kalam yang terdiri dari :
a).
Ilahhiyah: aqidah yang berkaitan dengan ketuhanan (Allah dan Qodar)
Masalah
ketuhanan membicarakan masalah :
• Dzat Tuhan
• Nama dan sifat Tuhan
• Perbuatan Tuhan.
• Dzat Tuhan
• Nama dan sifat Tuhan
• Perbuatan Tuhan.
b).
Nubuwwah: aqidah yang berkaitan dengan kenabian atau pemberitaan (Kitab dan
Rosul)
•
Masalah kenabian membicarakan :
• Kemukjizatan nabi-nabi
• Nabi-nabi terakhir
• Kemukjizatan nabi-nabi
• Nabi-nabi terakhir
c).
Ruhaniyah: aqidah yang berkaitan dengan makhluk goib (Malaikat)
d).
Sam’iyah: aqidah yang di yakinin berdasarkan wahyu Al-quran dan hadits (Hari
akhir)
Masalah
sam’iyyaat meliputi antara lain :
• Masalah azab kubur
• Neraka
• Surga
• Masalah azab kubur
• Neraka
• Surga
Pokok
permasalahan Ilmu Kalam terletak pada tiga persoalan, yaitu:
a. Esensi Tuhan itu sendiri dengan segenap
sifat-sifat-Nya. Esensi ini dinamakan Qismul Ilahiyat. Masalah-masalah
yang diperdebatkan yaitu:
1. Sifat-sifat Tuhan, apakah memang ada
Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini di perdebatkan oleh aliran Mu’tazilah dan
Asy’ariyah.
2. Qudrat dan Iradat Tuhan. Persoalan ini menimbulkan
aliran Qadariyah dan Jabbariyah.
3. Persoalan kemauan bebas manusia, masalah
ini erat kaitannya dengan Qudrat dan Iradat Tuhan.
4. Masalah Al-Qur’an, apakah makhluk
atau tidak dan apakah Al-Qur’an azali atau baharu.
b. Qismul
Nububiyah, hubungan yang memperhatikan antara
Kholik dengan makhluk, dalam hal ini membicarakan tentang:
1. Utusan-utusan Tuhan atau petugas-petugas
yang telah di tetapkan Tuhan melakukan pekerjaan tertentu yaitu Malaikat.
2. Wahyu yang disampaikan Tuhan sendiri
kepada para rasul-Nya baik secara langsung maupun dengan perantara Malaikat.
3. Para Rasul itu sendiri yang menerima
perintah dari Tuhan untuk menyampaikan ajarannya kepada manusia.
c. Persoalan yang berkenaan dengan
kehidupan sesudah mati nantinya yang disebut dengan Qismul Al-Sam’iyat.
Hal ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Kebangkitan
manusia kembali di akhirat
2.
Hari
perhitungan
3.
Persoalan
shirat (jembatan)
4.
Persoalan
yang berhubungan dengan tempat pembalasan yaitu surga atau neraka
DAFTAR PUSTAKA
Rozak,
H.Abdul. Ilmu Kalam edisi revisi,
cet. Ke-3. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2014
http://fzil.wordpress.com/2011/04/28/ilmu-kalam-ilmu-akidah-ilmu-tauhid/
Rahman, Drs.Taufik. Tauhid
Ilmu Kalam, Bandung: Pustaka Setia 2013
Muthahhari, Murthada. Mengenali ilmu kalam.
Jakarta. Pustaka zahra 2002
Ilyas,Yunahar, Lc, M.A, Kuliah Aqidah Islam, jakarta. LPPI 1998
[2] Prof.Dr.H.Abdul Rozak,M.Ag,Ilmu kalam edisi revisi,(Bandung : Pustaka setia,2014),
Cet.ke-3,H.22-32
Ruang Lingkup Kajian Ilmu Kalam
Reviewed by asarisolid
on
6:07 PM
Rating:
No comments: