PENGERTIAN
BAHASA INGGRIS
1.
Pengertian
a.
Bahasa
Bahasa adalah bentuk komunikasi yang dilakukan baik spontan,
tertulis atau berupa isyarat, yang di dasarkan pada suatu sistem dari simbol.
Bahasa terdiri dari semua kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan semua
aturan untuk mengubah atau menggabungkan kata-kata tersebut.[1]
b.
Bahasa Inggris
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat
keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan
serta menggunakan kemampuan-kemampuan analisis dan imaginatif yang
ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan.
Pengertian berkomunikasi dimaksudkan adalah memahami dan mengungkapkan
informasi, pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam
pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana.
Bahasa
Inggris (English) merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran
dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris
dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta
dibanding bahasa yang lain kecuali bahasa Cina, bahasa ini juga lebih banyak
dipergunakan orang.[2]
Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal dan
saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Bahasa Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama oleh mayoritas
penduduk di berbagai negara, termasuk Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah
negara-negara Karibia; serta menjadi
bahasa resmi di hampir 60 negara berdaulat.
Bahasa Inggris adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan di
seluruh dunia, setelah bahasa Mandarin dan bahasa Spanyol. Bahasa
Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua dan bahasa
resmi oleh Uni Eropa, Negara
Persemakmuran, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa,
serta beragam organisasi lainnya.
Bahasa Inggris berkembang pertama kali di Kerajaan
Anglo-Saxon Inggris dan di
wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia tenggara.
Setelah meluasnya pengaruh Britania Raya pada abad
ke-17 dan ke-20 melalui Imperium Britania,
bahasa Inggris tersebar luas di seluruh
dunia. Di samping itu, luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan oleh
penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang
mendominasi di sepanjang abad ke-20. Hal-hal tersebut telah menyebabkan bahasa
Inggris saat ini menjadi bahasa utama dan secara
tidak resmi (de facto) dianggap sebagai lingua franca di
berbagai belahan dunia.
Menurut sejarahnya, bahasa Inggris berasal dari peleburan beragam
dialek terkait, yang saat ini secara kolektif dikenal dengan bahasa Inggris
Kuno, yang dibawa ke pantai timur Pulau Britania oleh pendatang
Jermanik (Anglo-Saxons) pada abad ke-5; kata English' berasal dari nama Angles. Suku
Anglo-Saxons ini sendiri berasal dari wilayah Angeln (saat ini Schleswig-Holstein, Jerman). Bahasa
Inggris awal juga dipengaruhi oleh bahasa
Norse Kuno setelah Viking menaklukkan
Inggris pada abad ke-9 dan ke-10. Penaklukan
Normandia terhadap Inggris pada abad
ke-11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat pengaruh dari bahasa Perancis Norman,
dan kosakata serta ejaan dalam bahasa Inggris mulai dipengaruhi oleh bahasa Latin Romawi (meskipun
bahasa Inggris sendiri bukanlah rumpun
bahasa Romawi), yang
kemudian dikenal dengan bahasa Inggris
Pertengahan. Pergeseran
Vokal yang dimulai di Inggris bagian
selatan pada abad ke-15 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang menandai
peralihan bahasa Inggris Pertengahan menjadi bahasa
Inggris Modern. Selain
Anglo-Saxons dan Perancis Norman, sejumlah besar kata dalam bahasa Inggris juga
berakar dari bahasa Latin, karena Latin adalah lingua franca Gereja Kristen dan
bahasa utama di kalangan intelektual Eropa, dan telah menjadi dasar kosakata bagi bahasa Inggris modern.
Karena telah mengalami perpaduan beragam kata dari berbagai bahasa
di sepanjang sejarah, bahasa Inggris modern memiliki kosakata yang sangat
banyak, dengan pengejaan yang kompleks dan tidak teratur (irregular),
khususnya vokal. Bahasa Inggris modern tidak hanya merupakan perpaduan dari
bahasa-bahasa Eropa, tetapi juga dari berbagai bahasa di seluruh dunia. Oxford English
Dictionary memuat daftar
lebih dari 250.000 kata berbeda, tidak termasuk istilah-istilah teknis, sains,
dan bahasa gaul yang jumlahnya juga sangat banyak
Bahasa Inggris (Speaking English) merupakan suatu alat komunikasi yang
tidak jauh bedanya dengan makna bahasa indonesia, cuma disini bahasanya memilik
notasi berbeda dan sedikit unik. Maknanya sama, tetapi bentuk serta kalimat
bahasanya berbeda. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa yang paling lain secara
tatabahasa dan kosakata. Kosakata bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh bahasa
prancis, yang masuk melalui penaklukan bangsa Normal dan belakangan melalui
penggunaan bahasa Perancis sebagai bahasa resmi selama beberapa abad di
lingkungan pemerintahan.[3]
Saat ini banyak sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa inggris
untuk bahasa pengantar dan memberikan pelajaran bahasa inggris bagi muridnya
secara lebih intensif.oleh karena itu
seiring berkembangnya zaman kita harus dituntut untuk lebih mengenal bahasa
asing atau bahasa inggris bahkan bisa dikatakan bahwa penguasaan bahasa asing
sangat berpengaruh dalam persyaratan yang diajukan perusahaan untuk merekrut
para karyawannya.
2.
Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua
Di Indonesia, bahasa pertama atau bahasa ibu yang dikuasi anak
kebanyakan merupakan bahasa daerah. sedangkan bahasa kedua yang dikuasai adalah
Indonesia. Namun seiring dengan bergulirnya arus globalisasi, bahasa kedua yang
didapat anak tidak lagi hanya bahasa Indonesia saja akan tetapi ditambah lagi
dengan Bahasa Inggris.
Milafalia (2011) merangkum beberapa kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD. Diantaranya
adalah kebijakan Depdikbud RI Nomor 0487/14/1992 Bab VIII menyatakan bahwa
Sekolah Dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, dengan syarat
pelajaran ini tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan Nasional. Kebijakan
ini kemudian ditindak lanjuti melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya
program bahasa Inggris lebih dini sebagai satu mata pelajaran muatan lokal di
Sekolah Dasar. Kebijakan tentang program bahasa Inggris ini selanjutnya
ditindak lanjuti oleh beberapa provinsi, bahkan kepala kantor wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan Surat
keputusan Nomor 1702/105/1994 tanggal 30 Maret 1994 yang menyatakan bahwa mata
pelajaran muatan lokal pilihan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib.
3.
Sejarah
Bahasa
Inggris berasal dari dialek Jermanik Laut Utara yang
dibawa ke Britania oleh pemukim Jermanik dari
berbagai wilayah yang saat ini dikenal dengan Belanda, Jerman utara, dan Denmark.
Menjelang periode ini, penduduk Britania
Romawi berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Brittonik, Keltik, beserta bahasa-bahasa Romawi yang dipengaruhi
oleh bahasa Latin setelah pendudukan Romawi yang berlangsung selama 400 tahun.
Salah satu suku Jermanik yang datang ke Britania adalah Angles, yang
diperkirakan pindah seluruhnya ke Britania. Nama England (dari England
"Land of the Angles") and English (Old English Englisc)
berasal dari nama suku ini – meskipun suku-suku Jermanik lainnya seperti Saxon, Jute, dan suku-suku dari pantai Frisia, Saxon Hulu, Jutland, dan Swedia selatan
juga pindah ke Britania pada periode ini.
Pada
awalnya, bahasa Inggris Kuno terdiri
dari beragam kelompok dialek, yang mencerminkan beragam suku yang menghuni Inggris Anglo-Saxon, tetapi
dialek
Saxon Barat perlahan-lahan mulai mendominasi, seperti yang
tertulis dalam syair Beowulf.
Bahasa
Inggris Kuno kemudian diubah lagi oleh dua gelombang invasi. Yang pertama
adalah invasi oleh penutur bahasa Jermanik
Utara, ketika Halfdan Ragnarsson dan Ivar the Boneless mulai
menaklukkan dan menguasai Kepulauan Britania bagian utara pada abad ke-8 dan
ke-9 (lihat Danelaw).
Invasi kedua berasal dari penutur bahasa Romawi Normandia Kuno pada
abad ke-11 setelah penaklukan Normandia terhadap Inggris.
Normandia mengembangkan bahasa Inggris menjadi bahasa Anglo-Norman, dan
kemudian Anglo-Perancis dan
memperkenalkan penggolongan kata, khususnya di kalangan istana dan
pemerintahan. Normandia juga memperluas leksikon bahasa
Inggris dengan menyerap kata-kata dari bahasa Skandinavia dan Perancis. Hal ini
pada akhirnya menyederhanakan tatabahasa dan mengubah bahasa Inggris menjadi
sebuah "bahasa pinjaman" bahasa yang secara terbuka menerima
kata-kata baru dari bahasa lain.
Pergeseran
linguistik dalam bahasa Inggris setelah pendudukan Normandia menghasilkan
bahasa baru yang saat ini dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan; The Canterbury Tales karya Geoffrey
Chaucer adalah karya terkenal yang ditulis dalam
bahasa ini. Pada periode ini, bahasa Latin merupakan lingua franca di
kalangan Gereja Kristen dan intelektual Eropa, dan karya-karya ditulis atau
disalin dalam bahasa Latin. Kata-kata Latin kemudian turut diserap untuk
menciptakan istilah atau konsep yang tidak terdapat dalam kata bahasa Inggris
asli.
Pemakaian
bahasa Inggris Modern,
termasuk dalam karya-karya William Shakespeare dan Alkitab Versi Raja James,
umumnya bermula sejak tahun 1550, dan setelah Britania
Raya menjadi
kekuatan kolonial, bahasa Inggris berfungsi sebagai lingua franca di
negara-negara jajahan Imperium
Britania. Pada periode pascakolonial, beberapa negara
baru yang memiliki beragam bahasa pribumi
memilih untuk tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai lingua franca
untuk menghindari pertentangan politik yang mungkin muncul akibat menggunakan
salah satu bahasa pribumi ketimbang bahasa yang lainnya. Sebagai akibat
pertumbuhan Imperium Britania, bahasa Inggris digunakan secara luas di wilayah
bekas jajahan Britania di Amerika Utara, India, Afrika
Selatan, Australia, Singapura, dan di
berbagai wilayah lainnya. Penggunaan bahasa Inggris semakin meluas setelah
Amerika Serikat muncul sebagai negara
adidaya pada pertengahan abad ke-20.[4]
4.
Perkembangan
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
modern (Modern English) ditanggali dari sekitar tahun 1450 atau tahun 1500 dan
disub-bagikan ke dalam Bahasa Inggris modern awal (Early Modern English), dari
sekitar tahun 1500 hingga tahun 1660, dan bahasa Inggris akhir (Late Modern
English) dari sekitar tahun 1660 hingga sekarang ini.[5]
a.
Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto)
Suku-suku bangsa Jermanik yang mempelopori bahasa Inggris (suku
Anglia, Saxon, Frisia Jute dan Frank). Mereka berdagang dan berperang
dengan rakyat Kekaisaran Romawi. Mereka menggunakan bahasa Latin dalam proses
penguasaan bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata
Latin yang masuk kosa kata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai
pulau Britania.
Contohnya antara lain adalah:
a.
Camp (kamp)
b.
Cheese (keju)
c.
Cook (memasak)
d.
Dragon (naga)
e.
Fork (garpu)
f.
Giant (raksasa)
g.
Gem (permata)
h.
Inch (inci)
i.
Kitchen (dapur)
j.
Oil (oli/minyak)
k.
Pillow (bantal)
l.
Table (meja)
Bangsa romawi juga memberi Bahasa Inggris dengan beberapa kata yang
mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata:
a.
Anchor (jangkar)
b.
Butter (mentega)
c.
Cat (kucing)
d.
Chest (dada)
e.
Devil (iblis)
f.
Dish (piring)
g.
Sack (saku)
Menurut Anglo-Saxon Chronicle , sekitar tahun 449, Vortigem, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia
yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan
konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di
sebelah tenggara Inggris. Pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi
"datanglah orangorang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa
Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicleini membicarakan masuknya banyak
imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut
dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar
cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu
identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak
diterima lagi dewasa ini terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon
ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu suku
bangsa yang disebut di atas ini.
b. Bahasa Inggris Kuno
Para pendatang yang menguasai pulau Britania mendominasi penduduk setempat
yang menggunakan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa dikembangkan di
Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang digunakan oleh para
pendatang yang menguasai Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama
bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya dikenal menjadi bahasa AngloSaxon. Kemudian
hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuno yang
digunkankan oleh kaum Viking yang menguasai dan akhirnya bermukim di sebelah
timur laut Inggris. Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan
bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata
mereka memang sama atau mirip, meski tata bahasanya agak lebih berbeda termasuk
prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak
kata-kata. Bahasa Jermanik dari orangorang Britania yang berbahasa Inggris Kuno
ini, terpengaruhi kontak denNorwegia yang menginvasi Britania. Hal ini
kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa
Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali
pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuno ini
adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf". Penulisnya tidak diketahui,
dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama
setelah digubah. Kemudian pengenalan agama Kristen di Britania menambah sebuah
gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan
bahasa Yunani. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia
berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal. Masa Inggris Kuno secara resmi
berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastis
dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan
sebuah dialek bahasa Perancis. Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk
menggambarkankan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon
merupakan sebuah perkembangan modern.
c. Bahasa
Inggris di Era Globalisasi
Kemampuan
berbahasa inggris masyarakat di Indonesia diakui masih sangat minim.
Menurut
penelitian yang diadakan dari tahun 2007-2009 yang diadakan oleh sebuah lembaga
dapat disimpulkan berbahasa inggris masyarakat Indonesia menduduki peringkat
ke-34 dari 44 negara yang memiliki bahasa ibu selain bahasa inggris.
Indonesia
masih kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia yang menduduki peringkat ke-9.
Banyak alasan yang dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia dalam belajar bahasa
inggris, seperti sulit dipelajari atau terlalu rumit, merasa bahasa inggris itu
tidak terlalu penting, atau bagi orang yang sudah tua sudah terlambat untuk
belajar bahasa inggris. Padahal bahasa inggris adalah bahasa yang sangatlah penting
dan harus dikuasai oleh masyarakat dan tidak pandang usia, terutama bagi orang-orang
yang sedang mencari pekerjaan atau pun yang sudah punya pekerjaan.
Banyak
perusahaan besar maupun kecil atau lembaga-lembaga pemerintahan yang menuntut
seseorang untuk mahir berbahasa inggris. Di iklan-iklan lamaran pekerjaan pun banyak
yang mencantumkan para pelamar menguasai bahasa inggris. Bahasa inggris harus
sangat dikuasai karena bahasa inggris adalah bahasa pergaulan dunia atau bahasa
internasional. Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam
pertukaran IPTEK dan kerja sama dalam dunia bisnis dengan para pengusaha dari
negara lain. Kesempatan kerja bagi seseorang yang menguasai bahasa inggris
sangatlah terbuka lebar diterima kerja di perusahaan atau lembaga-lembaga
swasta atau pemerintahan. Dapat dipastikan pula dapat mendapatkan posisi yang
bagus di perusahaan atau lembaga tersebut. Tanpa bahasa inggris sulit bagi seseorang
dalam memperoleh pekerjaan yang bagus. Lambat laun Negara Indonesia akan
menggunakan system seperti negara maju lainnya, yaitu pasar global yaitu dimana
seluruh orang di berbagai Negara dapat bekerja di Indonesia tanpa memandang
profesi, karena di tahun 2012 ini masih para pekerja asing di Indonesia yang
hanya menduduki jabatan teratas contoh Supervisior, General Manager, Directur,
dll . Pada zaman sekarang , mampu dan mahir menguasai bahasa inggris merupakan
nilai plus karena disetiap perusahaan persyaratan yang harus dimiliki seseorang
pekerja atau karyawan apalagi jika perusahaan tersebut berskala internasional .
Kesadaran pentinganya berbahasa inggris baru disadari seseorang setelah mencari
info beasiswa atau mencari pekerja yang membutuhkan kemampuan berbahasa inggris
baik lisan maupun tulisan .
Oleh karena
itu banyak orang yang mengasah kemampuan berbahasa inggris sejak kecil. Salah satu
persyaratan yang harus dimiliki seseorang untuk mendapatkan pekerjaan berskala
internasional maupun mendapatkan beasiswa luar negri harus mengada test TOEFL.
Test TOEFL digunakan untuk mengetahui seberapa mahir seseorang dalam menguasai
bahasa ingris. Minimal pesyaratan nilai TOEFL yang harus dicapai seseorang
adalah 550.
Di
Negara Indonesia masih banyak yang memiliki persepsi bahwa bahasa inggris itu sulit,
oleh karena itu generasi muda masih banyak yang enggan belajar bahasa inggris.
Beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang untuk memudahkan mempelajari
bahasa inggris, diantaranya :
1)
Mengenali
bahasa inggris
2)
Mulai
menyukai bahasa inggris
3)
Mendengarkan,
membaca dan menonton film yang mengunakan bahasa inggris, karena apabila
seseorang terbiasa mendengarkan kata kata yang mengunakan bahasa inggris maka
otak kita akan otomatis merekam bahasa inggris yang pernah kita dengarkan
tersebut.
4)
Berani
mengekspresikan diri mengunakan bahasa Inggris. Beberapa kerugian yang di dapat
apabila seseorang kurang menguasai bahasa inggris di dunia kerja, diantaranya :
a)
Negosiasi
dengan klien asing gagal karena kurangnya komunikasi yang baik
b)
Pekerjaan
yang tertunda karena komunikasi terbata-bata
c)
Kontrak
kerja dengan klien yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar
tidak sepenuhya dipahami.
5)
Lamaran
kerja disebuah perusahaan asing di tolak karena kemampuan berbahasa inggris
yang minim.
Di
samping itu, ada beberapa keuntungan orang memiliki kemampuan berbahasa inggris,
diantaranya :
1)
Bahasa
inggris digunakan sebagai sumber akses pengetahuan. Banyak media cetak maupun
media elektronik yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar.
Salah satu contoh bahasa inggris digunakan sebagai bahasa pengantar yaitu di
dalam media elektronik seperti computer, laptop, notebook, Ipad maupun link di
Intenet.
2)
Komunikasi
luas
Komunikasi
tidak hanya dalam tatap muka tetapi dengan mengunakan media seperti chatting
melalui internet juga dikatakan sebagai komunikas. Dan mengapa orang yang
mempunyai kemampuan berbahasa inggris memiliki komunikasi luas ? Karena hampir
seluruh orang di dunia ini telah sepakat menggunakan bahasa inggris sebagai
bahasa internasional atau yang sering disebut bahasa pergaulan internasional,
jadi seseorang yang memiliki kemampuan berkomukasi menggunakan bahasa iggris
memiliki kesempatan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan Negara lain.
3)
Menguasai
Internet
Anda
mungkin berpikir bahwa banyak situs yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia. Tetapi kenyataannya, 80% informasi elektronik hanya tersedia dalam
bahasa Inggris. Sedangkan 20% bagian yang lainnya itu tidak semuanya didominasi
oleh bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa asing non-Inggris lain, seperti bahasa
Cina, bahasa Jepang, bahasa Perancis dan sebagainya. Jadi bayangkan hanya berapa
persen dari seluruh informasi di internet yang tersaji dalam bahasa Indonesia.
Anda tidak membutuhkan alat/kamustranslator bahasa Inggris.
Mengapa
harus bahasa inggris yang kita gunakan ? Padahal masih ada bahasa yang dapat
dijadikan sebagai bahasa internasional. Ada beberapa alasan kenapa bahasa inggris
digunakan sebagai bahasa internasional :
1)
Faktor
Historis
Inggris
terkenal sebagai Negara inmperealis, Dimana pada abad 17 – 19 Inggris telah
menduduki 2/3 wilayah bumi ini. Otomatis banyak Negara yang menggunakan bahasa
inggris sebagai bahasa resmi dank arena inggris merupakan Negara persemakmuran yang dibentuk oleh Inggris
tergolong sangat besar. Selain itu, Negara yang merdeka dibawah kebangsaan
inggris menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari.
2)
Tatanan
Bahasa
Bahasa
Inggris memiliki tatanan bahasa yang lengkap dan rapi, sehingga mudah untuk
dipelajari dan diaplikasikan. Sebenarnya Indonesia juga memiliki tatanan bahasa
yang sama baiknya dengan bahasa Inggris, hanya saja kembali lagi ke factor pertama
tadi yaitu karna Inggris menjadi komunitas Negara persemakmuran yang dibentuk
oleh Inggris.
3)
Peradapan
yang lebih maju
Inggris
dikenal memiliki peradaban yang lebih maju. Tak jarang pemikiran- pemikiran
baru muncul dari sana. Posisi tersebut membuat Inggris kuat di mata Internasional
dan dianggap sebagai salah satu kiblat peradaban. Logikanya, jika kita ingin
belajar dari ahlinya, tentu kita harus mengerti bahasa yang dia gunakan.[6]
d. Perkembangan Bahasa Inggris di Indonesia
1) Jaman Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, Bahasa Inggris diajarkan pada tingat
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs)
dan AMS (Algemeene Middlebare School).
Pada masa itu, hanya anak-anak belanda serta orang-orang pribumi tertentu
sajalah yang boleh bersekolah di MULO (setara dengan SMP) dan AMS (setara
dengan SMA). Untuk orang-orang pribumi lainnya, saat itu hanya bias bersekolah
sampai tingkat SD. Hal ini merupakan salah satu hal yang membuat perkembangan
Bahasa Inggris pada anak-anak pribumi terhambat. Namun setidaknya, pada masa
ini Bahasa Inggris sudah mulai diajarkan pada beberapa anak pribumi. Meskipun
jika dilihat pada masa sekarang, Bahasa Inggris sudah sangat bebas untuk
dipelajari disekolah, bahkan pada tingkat SD.
2) Jaman Jepang
System belajar Bahasa Inggris berubah sangat besar ketika jepang
mulai mengambil alih tanah serta penduduk Indonesia. Pada masa penjajahan
Jepang, Bahasa Inggris dilarang untuk dipelajari pada tingkat apapun bahkan
sama sekali tidak boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu,
buku-buku yang memakai Bahasa Inggris juga dibakar untuk mengurangi eksinitas
bahasa Negara barat tersebut di bumi nusantara. Sejak saat itu, permulaan untuk
buku dengan menggunakan bahasa Indonesia di mulai dan mulai berkembang seiring
dengan jarang digunakannya bahasa Inggris.
3) Jaman Kemerdekaan
Bahasa Inggris resmi diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah
Indonesia seiring dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun
1967. Perubahan bahasa Inggris pun mulai berkembang luas di Indonesia saat
system belajar ini dilakukan. Tidak tanggung-tanggung, trilliyunan rupiah
dikeluarkan dalam usaha mengembangkan bahasa tersebut yang konon katanya
sebagian besar dana yang digunakan berasal dari pinjaman Negara yang pastinya
harus di kembalikan.
Berakhirnya masa penjajahan dan datangnya angin kemerdekaan telah
membuat bangsa Indonesia semakin maju. Bukan hanya dari nasionalismenya saja,
tetapi juga ilmu-ilmu yang salah satunya adalah Bahasa Inggris, dengan harapan
anak-anak Indonesia nantinya akan bisa dan sanggup bersaing bersama bangsa
asing lainnya di bumi.
5.
Hakikat Mata Pelajaran Bahasa Inggris
a.
Mata
Pelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan
tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran,
perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan
berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni
kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulisan yang direalisasikan
dalam empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau
menciptakan wacana dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran
Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangan keterampilan-keterampilan tersebut
agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada
tingkat literasi tertentu.
Pendidikan Bahasa Inggris pada jenjang SD identik dengan mengajari
seorang bayi bahasa ibu. Dimana secara umum anak-anak kita di sekolah dasar
belum mengenal Bahasa Inggris, sehingga hal itu akan berdampak pada pola
pengajaran Bahasa Inggris pada tingkat SD yang lebih bersifat pengenalan.
Sehingga diusahakan sedapat mungkin akan tercapai apa yang disebut “kesan
pertama yang mengesankan” yang selanjutnya sebagai motivasi bagi mereka untuk
mengekspresikan wawasan berbahasa Inggris pada tataran lebih lanjut. Bahasa
Inggris sama halnya dengan Bahasa Indonesia adalah merupakan alat komunikasi
yang mengandung beberapa sifat yaitu sistematik, manasuka, ujar, manusiawi dan
komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa merupakan sebuah system terdiri
dari system bunyi dan system makna. Manasuka karena antara makna dan bunyi
tidak ada hubungan logis. Disebut ujaran karena dalam bahasa yang terpenting
adalah bunyi, karena walaupun ada yang ditemukan dalam media tulisan tapi pada
akhirnya dibaca dan menimbulkan bunyi. Disebut manusiawi karena bahasa ada jika
manusia ada dan masih memerlukannya.
Dalam pengenalan Bahasa Inggris untuk siswa pengguna bahasa ibu
bahasa Indonesia, kita hendaknya menganggap siswa tersebut seorang bayi yang
baru akan belajar bahasa. Kita tidak bisa memulai pengenalan belajar bahasa
dengan cara menghafalkan kata dan arti, mengenalkan tensis, dan yang lainnya
seperti ita belajar waktu di bangku SMA. Banyak sekali buku-buku pelajaran
Bahasa Inggris untuk SD yang ditulis dengan gaya seperti ini. Pola pembelajaran
Bahasa Inggris dengan tingkat pengenalan sedapat mungkin diciptakan suasana bahwa
di ruangan ini adalah ruangan yang segala bentuk tampilan berbahasa menggunakan
Bahasa Inggris.
b.
Pembelajaran
Terpadu Bahasa Inggris
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa international memainkan
peranan yang penting untuk berkomunikasi dengan dunia luar khususnya dalam
menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu aspek yang perlu dikuasai
oleh siswa adalah kemampuan berbahasa Inggris yang baik, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan Bahasa Inggris yang baik harus menguasai keempat
keterampilan bahasa dan kosa kata serta tata bahasa.
Bahasa Inggris terpadu melibatkan belajar keterampilan dalam
menulis, tata bahasa, berbicara, mendengarkan, membaca, dan berpikir kritis.
Pengajaran keterampilan Bahasa Inggris yang terintegrasi membutuhkan bentuk interaktif
pembelajaran antara gutu dan siswa untuk memastikan penguasaan keterampilan
baik lisan maupun tertulis.
Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, atau bahasa
asing pengajaran komponen bahasa merupakan bagian dari program bahasa. Meskipun
mengajar praktis dilapangan berlangsung, secara terpadu, guru dan calon guru
perlu memahami beberapa konsep penting yang berkaitan dengan ketiga komponen
bahasa terutama yang mengenai komponen Bahasa Inggris.
Pada umumnya komponen Bahasa Inggris terbagi menjadi tiga, yaitu grammar (tata bahasa), vocabulary (kosa kata), dan pronounciation (pelafalan).
1) Tata bahasa atau kaidah-kaidah bahasa merupakan pola dan aturan
yang harus diikuti bila kita mau belajar suatu bahasa dengan benar.
2) Kosa kata atau vocabulary merupakan kumpulan kata yang dimiliki
oleh suatu bahasa dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut.
3) Pelafalan atau pronounciation adalah cara mengungkapkan kata-kata
suatu bahasa.
Untuk dapat dimengerti dan diterima sebagai pembelajar Bahasa
Inggris, ketiga komponen ini harus dipelajari dengan benar. Untuk siswa tingkat
SD yang belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang tidak digunakan
dimasyarakat. Pengajaran ketiga komponen bahasa ini perlu dikemas secara padu
dan cermat. Pembelajaran perlu di rencanakan dengan baik dengan memilih bahan
yang sesuai untuk kebutuhan siswa.
c.
Bahasa
Inggris sebagai Bahasa Asing
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu bila ditinjau
dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, ataupun materi yang
dipelajari dalam rangka menunjang tercapainya kompetensi tersebut. Ditinjau
dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran Bahasa
Inggris ini menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang meliputi
keterampilan berbahasa lisan dan tulis, baik reseptif maupun produtif.
Rayner Hardjono mengemukakan bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa
Internasional sehingga menjadi bahasa yang paling banyak digunakan diseluruh
dunia. Kita dapat melihat posisi Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional
dengan adanya penutur anglofon
(penutur Bahasa Inggris) yang tersebar di lima Benua. Bahasa Inggris tidak
hanya digunakan oleh penutur anglofon,
tetapi digunakan oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat yang cenderung
modern. Hal ini juga disebabkan adanya berbagai keunggulan dalam Bahasa
Inggris, antara lain yakni dalam kekayaan idiom-nya (ungkapan khusus), yang
lebih bervariasi dan selalu berkembang daripada bahasa eropa lainnya.[7]
Rayner Hardjono juga menyebutkan banyak unsur yang baik dari
lingkungan kebudayaan berbagai bahasa diserap oleh bahasa ini (Bahasa Inggris).
Pengaruhnya menerobos ke segala segi kehidupan, yaitu di bidang ilmiah,
politik, ekonomi, kebudayaan popular, perfilman, sampai ke terobosan terakhir
yaitu dalam dunia internet.
6.
Ragam Bahasa Inggris
Bahasa Inggris modern mulai tumbuh sejak sekitar tahun 1500 masehi.
Kemajuan industrialisasi dan munculnya kolonialisasi telah mengantarkan bahasa
inggris sebagai bahasa yang pada awalnya hanya digunakan di kepulauan inggris
menjadi bahasa yang tersebar luas ke berbagai pelosok sudut dunia dalam waktu
yang sangat cepat. Situasi ini kemudian melahirkan ragam bahasa inggris yang
baru.
Ragam-ragam bahasa inggris yang paling dikenal di Indonesia adalah
ragam bahasa inggris Amerika,British, dan Australia. Di negara-negara ini
bahasa inggris dipilih sebagai bahasa pertama (first language) dan digunakan secara luas untuk berkomunikasi antar
anggota masyarakatnya.
Diantara sekian banyaknya ragam bahasa inggris yang berkembang
ragam bahasa inggris Amerika dan British adalah dua ragam bahasa yang dianggap
sebagai ragam standar secara internasional.
Selain ragam standar, perbedaan antara ragam foormal dan informal
bahasa inggris juga penting untuk dipahami. Mereka yang suka bahasa tulis
biasanya merasakan pentingnya penguasaan bahasa inggris ragam formal. Begitu
juga bagi mereka yang sering bertemu dan berbicara dalam konteks formal,
misalnya di dalam rapat, pertemuan tingkat tinggi, konferensi, pidato resmi,
juga penting mengetahui ragam formal tersebut. Singkatnya, pemahaman terhadap
perbedaan ragam formal dan informal bahasa inggris akan membantu kita dalam
meningkatkan level pemakaian bahasa inggris kita, baik untuk tujuan teoritis
maupun praktis.[8]
7.
Karakteristik Berbicara Bahasa Inggris
Keterampilan berbicara (speaking
skill) dalam Bahasa Inggris merupakan suatu keterampilan seseorang untuk
menyampaikan hasrat dan pemikirannya kepada siapa saja melalui lisan, akan tetapi,
keterampilan berbicara sulit berkembang kalau tidak dilatih secara terus
menerus dan bisa dilakukan dengan rekan-rekan di dalam kelas, guru-gur bahasa
inggris, atau guru-guru lainnya yang bisa berbahasa inggris. Tujuannya untuk
memperlancar keterampilan berbicara, memperkaya penggunaan kosa kata,
memperbaiki tatanan berbahasa, meyempurnakan ucapan-ucapan kosa kata,
kalimat-kalimat bahasa inggris dan melatih pendengaran sehingga mudah menangkap
pesan dari lawan bicara.
Sedikitnya ada lima karakteristik dalam keterampilan berbicara
bahasa Inggris, yaitu:
a.
Ucapan
atau Pronounciation
Bahasa Inggris yang antara ejaan dan ucapannya kadang-kadang
berbeda jauh. Kesalahan dalam ucapan akan menyebabkan seseorang tidak akan
dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau, kalau dia dalam posisi
mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalaha dalam ucapannya juga akan
berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia dengar.
b.
Sistem
bunyi
Bahasa Inggris tidak mempunyai bunyi-bunyi yang tidak sama dengan
Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, di dalam Bahasa Indonesia tidak di temukan
bunyi /æ/. Bunyi ini tidak sama dengan bunyi /e/ dalam Bahasa Indonesia.
c.
Intonasi
Dalam Bahasa Inggris, intonasi mempunyai peranan yang sangat
penting dalam berkomunikasi. Suatu kata dapat diucapkan dengan pola intonasi
yang berbeda kepada kata tersebut. Sebagai contoh, kata Sorry dapat menyatakan permintaan maaf kalau diucapkan dengan nada
menurun, sementara kalau kata tersebut diucapkan dengan nada naik, artinya
adalah meminta seseorang untuk mengulangi apa yang baru saja dikatakan. Hal ini
dimaksudkan sebagai semacam pemberitahuan bahwa seseorang belum dapat memahami
apa yang dikatakan oleh orang lain.
d.
Penguasaan
Sistem Makna
Bahasa Inggris mempunyai kata-kata yang artinya tidak hanya satu.
Sebagai contoh, kata That pada
kalimat That boy is my friend dengan He said that his mother was sick. Kata that pada kalimat yang pertama mempunyai
arti “itu”, sedangkan pada kalimat yang kedua, kata that mempunyai arti “bahwa”.
e.
Penggunaan
kosa kata, tatabahasa, dan struktur bahasa
Seseorang tidak mungkin akan dapat berkomunikasi dengan baik kalau
pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang
tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan semata-mata pada penguasaan
kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan kosakata tersebut dalam
kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris.[9]
8.
Perbedaan Bahasa Inggris Ragam Formal Dan Informal
Bahasa inggris ragam formal secara sederhana diartikan sebagai
bahasa inggris yang umumnya digunakan pada situasi-situasi formal, seperti di
kelas, di kuliah, di dalam pertemuan, konferensi pidato resmi, surat menyurat
kantor atau bisnis, berita di televisi, dan sebagainya. Ragam formal dekat
sekali dengan ragam standar, ragam standar juga sering dicirikan dengan
pemakaian struktur bahasa atau tata bahasa tertentu. Bahasa inggris ragam
formal secara umum berbeda dari bahasa inggris ragam kurang formal atau tidak
formal.
Perbedaan diantara keduanya sering terlihat terutama dari pemakaian
kosakata dan tata bahasa. Kata-kata informal, kurang formal, atau sangat
informal, adalah kata-kata yang lumrah bila dipergunakan di dalam percakapan sehari-hari.
Kata-kata yang tidak formal adalah kata-kata yang dapat menciptakan
sekaligus menandakan suasana akrab di antara pemakai nya. Kata-kata yang tidak
formal akan terasa cocok untuk digunakan di rumah, di pasar, tempat bermain,
dianatar teman akrab, dengan saudara. Kata-kata yang digolongan sebagai
kata-kata formal atau lebih formal adalah kata-kata yang terdengar atau terasa
lebih lumrah atau lebih tepat jika dipergunakan didalam situasi formal, seperti
dalam pertemuan, persidangan, presentasi, konferensi dan sebagainya.
Perbedaan kata-kata formal dan kurang formal juga berlaku bagi
perbedaan antara,ungkapan, dan pemakaian struktur ata tata bahasa.
a. Perbedaan di dalam pengucapan
Perbedaan pengucapan bahasa inggris ragam formal dan informal
secara umum terkait dengan perbedaan antara
pengucapan standar dengan yang tidak atau kurang standar. Pengucapan
bahasa inggris ragam formal biasanya dicirikan dengan kata-kata yang diucapkan
secara standar (standard or received
pronunciation), sedangkan pengucapan di dalam ragam informal dicirikan
dengan adanya hal-hal sebaliknya.
Pengucapan ragam formal mungkin juga bisa dikaitkan dengan
pengucapan yang lebih jelas (strong
pronunciation), sedangkan pengucapan di dalam ragam informal dekat dengan
pengucapan lemah (weak pronunciation).
Contoh :
·
And
: di dalam bahasa inggris raga formal kata and
diucapkan dengan bunyi vokal /ae/ yang jelas atau tegas. Di dalam ragam
informal kata ini lebih sering didengar seperti hanya bunyi /n/ saja.
·
Excus
me : ungkapan ekcuse me biasanya
diucapkan dengan suku awal /ik/ terucap jelas, khususnya pada situasi pemakaian
bahasa inggris formal. Di dalam situasi informal kelompok kata ini biasanya
diucapkan menjadi /’skjusmi/.
·
Want
to : rangkaian kata want dan to akan di ucapkam secara jelas dan terpisah,
yaitu menjadi /won/ dan /tu/ khususnya didalam pemakaian bahasa inggris ragam
formal. Di dalam ragam bahasa inggris informal sehari-hari bunyi /t/ pada akhir
kata want dan pada to biasanya tidak terdengar, demikian pula bunyi vokal /u/
serinh hanya terdengar melemah seperti menjadi /e/ sehingga kata ini terdengar
/wonne/.
b. Perbedaan di dalam penulisan
Perbedaan di dalam penulisan bahasa inggris ragam formal dan
informal tampaknya tidaklah banyak dijumapai. Perbedaan yang ada sangat terkait
dengan perbedaan formal dan informal di dalam pengucapan kata-kata seperti yang
diuraikan di depan. Kata-kata yang mengalami perubahan pengucapan pada saat
digunakan dalam situasi informal (santai juga terkadang ditulis dengan ejaan
yang disesuaikan dengan pengucapan informal tersebut.
Oleh karena pengucapan ragam informal tersebut tidak dianggap
standar, penulisan yang sedemikian rupa juga dilihat sebagai penulisan yang
tidak standar.
Dengan kata lain, penulisan ragam
informal ini adalah penulisan yang tidak standar, dan hanya akan
dijumpai pada pemakaian bahasa inggris dalam situasi informal. Berikut
contohnya :
Formal : Informal
:
Because
I need... ‘Cause
I need...
Didalam raga informalnya kata ini sering ditulis dengan cause dengan suku kata be diganti dengan menggunakan tanda (‘),
sehingga menjadi ‘cause.
Come
on, we go... C’mon,
we go...
Di dalam ragam informal sering kita jumpai kelompok kata ini
ditulis dengan ejaan tidak lengkap seperti kanan atas.
I
don’t know it. I
dunno it.
Di dalam ragm informal terkadang kita jumpai dengan penulisannya
menjadi dunno seprti pada kalimat
diatas.
Tomorrow
night... Tomorrow
nite...
Kata night di dalam pemakaian bahasa inggris pada situasi
formal akan ditulis dengan ejaan standarnya seperti kiri atas. Di dalam
pemakaian untuk situasi tidak formal kata ini sering juga di tulis nite seperti pada kata diatas.
I
want to say... I
wanna say...
Di dalam penulisan untuk keperluan yang tidak formal kata ini
kadang ditulis dengan ejaan tidak standar, yaitu menjadi wanna.
Give
me your address. Gimme
your address.
Di dalam penulisan sehari-hari kata-kata ini terkadang ditulis
menjadi gimme , mengikuti
pengucapannya.
c. Perbedaan di dalam pemakaian kosa kata
Perbedaan kosakata atau vocabulary bahasa inggris ragam formal dan
informal mencakup variasi di dalam pemakaian kata. Di dalam uraian di sini,
perbedaan ungkapan seperti misalnya rangkaian kata yang mengungkapkan salam,
pertanyaan tentang asal, dsb. Yang terdiri dari beberapa kata, juga akan
dimasukan kedalam bahasan perbedaan kosakata ini.
Seperti dikemukan di awal tadi, bahwa perbedaan antara ragam bahasa
inggris formal dan informal tidaklah setegas ragam bahasa inggris British dan
Amerika. Dengan kata lain tingkat keformalan ini tidak bersifat absolut. Sebuah
kata tidak harus seratus persen formal dan yang lainnya seratus persen
informal. Lebih baik jika dinyatakan bahwa suatu kata tergolong lebih formal
dan yang ainnya kurang formal, atau netral, atau normal. Dengan cara demikian,
perbedaan formal dan informal yang dimaksudkan lebih bersifat tingkatan bukan
perlawanan.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang di dalamnya terdapat
kata atau kelompok yang dapat di perbandingkan dengan tingkatan formalitas,
seperti berikut :
Ragam
formal : Ragam
Informal :
It
is all right It
is okay.
Kata all right dan okay sama-sama artinya ‘baik’ atau
‘cukup’. Akan tetapi, kata okay dianggap lebih informaal daripada kata all
right.
Good
Morning Sarah. Hi/Hello
Sarah.
Untuk memberi salam di dalam situasi formal ungkapan good morning
digunakan. Di dalam situasi yang tidak formal hi atau hello lebih
sering dipakai
Good
bye, Loe. Bye,
Loe.
Untuk mengucapkan salam perpisahan yang formal kata good bye
digunakan. Untuk situasi informal seringkali hanya kata bye yang diucapkan.
How
are you? How
are you doing?
Untuk mengatakan ‘apa kabar’ di dalam situasi formal ungkapan how are you lebih umum digunakan. Di
dalam situasi keseharian how are you
doing sering juga di pakai.
Very
well, thank you. Fine,
thanks you.
I
beg your pardon. I didn’t see it Sorry,
i didn’t see it.
We
don’t watch television We
don’t watch telly.
They
repaired it. They
fixed it.
Kata repair dan fix sma-sama mempunyai arti memperbaiki. Kata
fixlebih sering digunakan di dalam percakapan sehari-hari, sedangkan kata
repair terasa sedikit lebih formal untuk pemakaian sehari-hari.
They
bath every day. They
take a bath every bath.
d. Perbedaan di dalam grammar
Pemakaian atara raga formal dan infromal juga menyangkut pemakaian
grammar bahasa inggris. Ragam formal biasanya dianggap sebgai ragam yang lebih
mendekati mencerminkan ragam standar, sedangkan struktur dan tata bahasa ragam
informal, sekalipun mungkin, bagi sebagian penutur asli bahasa inggris,
dianggap tidak standar, tetap diterima dan dipakai luas untuk konteks tertentu
, seperti misalnya di dalam percakapan sehari-hari antara teman dan keluarga.
Dengan mengetahui bahwa suatu struktur kalimat lebih formal atau informal dari
struktur lainnya, kita bisa berhti-hati untuk menilai apakah suatu kalimat
salah atau benar.[10]
Berikut adalah beberapa contoh variasi atau ragam formal dan
informal grammar bahasa inggris.
Ragam Formal : Ragam
Informal :
I beg your
pardon? Sorry?
I cannot say
it. Can’t
say it.
There is nobody
there. Nobody
there.
The students
are coming. Students
are coming.
We met on one
day We
met one day.
I revised the
chapter. I
revisied the chapter.
Did you so? Did
you do it?
Whom did you
give? Who did you give?
Abaout whati is
it? What
is it abaout?
They believe
him to be God. They believe
that he was God
[1] John W. Santrock, Perkembangan Anak, edisi Kesebelas
(Jakarta: Erlangga, 2008) Hal. 353
[2] Departemen
Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa
Inggris sekolah Menengah Pertama Dan Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta, 2003),
hlm. 7
[3] Muljanto
Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan Dari Segi Metodologi,
(Jakarta: Bulan Bintaang 1974 ), hlm 8
[4] Jeremy Harmer,
The Practice of English Language Teaching , (London: Longman Group Limited
,1983).
[5]
http://masbadar.com/bahasa-inggris-definisi-dan-sejarahnya/
[6]Jos Daniel
Parera, Linguistik Edukasional Metodologi Pembelajaran Bahasa, Analisis Konstruktif Antar Bahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa,(Jakarta:
Erlangga, 1997) hlm. 42 . Cet, ke-2
[7] Rayner
Hardjono, Kamus Istilah Bahasa Asing,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2001), Hal.25
[8]Made Iwan
Indawan Jendra, Ragam Bahasa Inggris, (Jakarta: Graha Ilmu, 2010)
[9]duniaevira.blogspot.co.id/2012/06/pembelajaran-bahasa-inggris-untuk-anak.html?m=1
pengertian, kedudukan, sejarah, perkembangan, hakikat, ragam, karakteristik Bahasa Inggris
Reviewed by asarisolid
on
1:24 AM
Rating:
situspkv99.com Ialah Situs Daftar IDPRO Terpercaya Di Pkv Games, Daftar Pkv DominoQQ, Pkv Games Daftar, Daftar Pkv Games, Daftar Pkv 99, Bandarq, Pkv 99.
ReplyDeleteSitus Pkv
PKV 99
PKV99 GAMES
SITUS PKV 99
PKV99
SITUS PKV GAMES
DAFTAR PKV 99
AGEN PKV GAMES 99
PKV GAMES DAFTAR
DAFTAR PKV DOMINOQQ
AGEN PKV 99
AGEN DOMINOQQ
POKER DEPOSIT PULSA
WEBSITE PKV GAMES
LINK PKV GAMES