BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring pesatnya perkembangan zaman
terutama dalam bidang teknologi banyak peserta didik lupa akan Alqur’an
dan Hadits, berbagai upaya pendidik untuk memperkenalkan Al-Qur’an dan Hadits
sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Pembelajaran Al-Qur’an dan
Hadits diarahkan untuk menumbuh-
kembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al-Qur’an dan Hadits, sehingga
memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik dan benar.
Pembelajaran
Al-Qur’an dan hadits di Madrasah Ibtidaiyah, menekankan proses kegiatan belajar yang berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
seorang Muslim terhadap kedua sumber ajaran
tersebut. Di antaranya adalah kemampuan dalam membaca, menulis,
mengahafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dan hadits. Untuk dapat memenuhi target pembelajaran bagi
siswa MI tersebut, seorang guru tentunya harus mempersiapkan pendekatan pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan dalam menyampaikan materinya. Selain itu, seorang pendidik
yang baik juga dituntut untuk mem-
persiapkan sumber belajar dan media pembelajarannya dengan baik demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang
akan disampaikan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
2. Apakah tujuan dari pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Apakah fungsi dari pembelajaran Al-Qur’an Hadits?
4. Bagaimanakah ruang lingkup dari pembelajaran Al-Qur’an
Hadits?
5. Bagaimanakah urgensi pembelajaran Al-Qur’an Hadits bagi
siswa MI?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
3. Untuk mengetahui fungsi dari pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
4. Untuk mengetahui ruang lingkup pembelajaran Al-Qur’an
Hadits.
5. Untuk mengatahui urgensi pembelajaran Al-Qur’an Hadits
bagi siswa MI.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Kata pembelajaran merupakan
perpaduan dari dua aktivitas yaitu, belajar dan mengajar. Aktivitas belajar
secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara cara
mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran
adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar.[1]
Pengertian dari Al–Qur’an adalah
kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,
dengan perantara malaikan jibril a.s yang di dalamnya berisi pedoman hidup bagi
manusia.
Menurut Dr. Subhi
Ash-Shalih, Al-Quran merupakan kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad dan di tulis di mushaf serta diriwayatkan
dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah.[2]
Sedangkan kata hadits merupakan isim (kata benda) yang secara
bahasa berarti kisah, cerita, pembicaraan, percakapan atau komunikasi baik
verbal maupun lewat tulisan. Bentuk jamak dari hadits yang lebih populer di kalangan ulama muhadditsin
adalah ahadits, dibandingkan bentuk lainnya yaitu hutsdan atau hitsdan.[3]
Dan yang dikatakan Hadist adalah sesuatu yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW, baik itu perbuatan, perkataan, perilaku dan lain sebagainya tentang
Rasulullah untuk menjelaskan kandungan Al-Qur’an.[4]
Dari 3 pengertian di atas, dapat di
simpulkan bahwa Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah proses belajar mengajar
mengenai bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-Qur’an Hadits serta mengeluarkan
hukum – hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah dalam
melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam kedua pusaka
tersebut.
B. Tujuan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Tujuan pembelajaran
adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.[5]
Dalam
klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga
dengan tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan
pembelajaran menjadi bagian tujuan kulikuler, didefinisikan sebagai kemamuan
yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang
studi tertentu dalam satukali pertemuan, misalnya pelajaran surat Al-Fatihah
dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Pembelajaran
Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini agar
siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an
Hadist melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di
madrasah ibtidaiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan , memahami, dan
terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an hadits dalam kehidupan sehari-hari
sehingga menjadi orang yang berimandan bertakwa kepada allah swt. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI
memiliki 3 tujuan penting, yaitu :
1.
Pengetahuan
(knowing), dimana anak mengetahui setiap materi yang berkaitan dengan Al-Qur’an
dan Hadits.
2.
Pelaksanaan
(doing), dimana anak mampu melaksanakan dan mengajarkan apa yang ia ketahui di
dalam kehidupannya.
3.
Pembiasaan
(being), dimana anak mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan di dalam
kehidupan sehari – harinya hingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ia
tinggalkan.[6]
Secara substansial mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan
nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai sumber utama ajaran
Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan
untuk:
1.
Memberikan
kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan
menggemari membaca Al-Qur’an Hadits.
2.
Memberikan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.
3.
Membina dan
membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.[7]
Dalam proses mengartikan Al-Qur’an
Hadits anak juga harus di beri bekal sejak dini tentang cara memahaminya, agar
anak tidak salah dalam menangkap pemahaman mengenai arti Al-Qur’an Hadits yang
telah ia pelajari. Sedikit saja salah pemahan akan berakibat fatal bagi anak.
Memahami isi kandungan Al-Qur’an
Hadits menjadi keterampilan sangat bagus yang harus dimiliki oleh seorang
muslim. Dengan mampu memahaminya maka akan memudahkan seseorang untuk
mewujudkannya dalam alamiah praktis. Sehingga, jika proses memahami isi kandungan
Al-Qur’an Hadits ini dimulai sejak dini di sekolah dasar , maka pengetahuannya
tentang tatacara memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits akan lebih berkualitas
begitu pula dalam melaksanakan isinya.
Tujuan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sesuatu yang hendak dicapai setelah
kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, atau dengan kata lain tercapainya
perubahan perilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik dan diwujudkan dalam bentuk prilaku
atau penampilan sebagai gambaran hasil belajar.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
pada dasarnya merupakan rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki
siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan tujuan tersebut dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan. Oleh
karena itu, tujuan dibuat berdasarkan pertimbangan faktor-faktor masyarakat,
siswa itu sendiri, serta ilmu pengetahuan (budaya). Dengan demikian, perumusan
tujuan pembelajaran Qur’an Hadith harus didasarkan pada harapan tentang sesuatu
yang diharapkan dari hasil proses kegiatan pembelajaran.[8]
C. Fungsi
Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits
Mata pelajaran Al Qur’an Hadits pada Madrasah Ibtidaiyah
berfungsi:
1.
Menumbuhkembangkan kemampuan peserta
didik membaca dan menulis Al Qur’an Hadist
2.
Mendorong, membimbing dan membina
kemampuan dan kegemaran untuk membaca Al Qur’an dan Hadist
3.
Menanamkan pengertian, pemahaman,
penghayatan dan pengamalan kandungan ayat – ayat Al Qur’an dan Hadist dalam
perilaku peserta didik sehari – hari
4.
Memberikan bekal pengetahuan untuk
mengikuti pendidikan pada jenjang yang setingkat lebih tinggi ( MTs ).[9]
Dengan kata lain pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah berfungsi untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan Hadits serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an Hadits untuk
mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar
berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an dan Hadits.
D. Ruang Lingkup
Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits
Ruang
Lingkup Mata Pelajaran AL-Qur’an Hadits Menurut Permenag no. 20 tahun
2008, ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
meliputi:
- Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
- Hafalan surat–surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya, serta pengalamannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
- Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits – hadits yang berkaitan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an, kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri – ciri orang munafik dan amal shaleh.[10]
E. Urgensi
Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits bagi Siswa MI
Urgensi
pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada peserta didik yaitu:
1.
Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan menulis
Al-Qur’an serta kandungan Al-Qur’an dan Hadits.
2.
Sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
3.
Sumber motivasi, yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan kualitas
hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara.
4.
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik dalam
meyakini kebenaran ajaran AgamaIslam, melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan
dalam lingkungan keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.
5.
Perbaikan,
yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman
ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Pencegahan,
yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya lain yang
dapat membahayakan diri peserta didik dan menghambat perkembangannya menuju
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt.
7.
Pembiasaan,
yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai Al-Qur’an
dan Hadits para peserta didik sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh
kehidupannya.[11]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah
proses belajar mengajar mengenai bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-Qur’an
Hadits serta mengeluarkan hukum – hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita
tidak salah dalam melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam
kedua pusaka tersebut.
Tujuan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyah adalah agar murid mampu
membaca, menulis, menghafal,
mengartikan , memahami, dan terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an hadits
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang berimandan bertakwa
kepada allah swt. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah berfungsi untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan Hadits serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an Hadits untuk
mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar
berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an dan Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shabuni, Syekh Muhammad Ali. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta: Pustaka
Bumi.
Googleweblight.com/?lite_url=http://islamiceducation001.blogspot.com
Hamzah, B.Uno. 2009. Perencanaan
Pembelajaran, Cet. V. Jakarta: Bumi Aksara.
http://misbahbdv.blogspot.co.id/2015/04/memahami-pembelajaran-al-quran-hadits.html
http://www.slideshare.net/HazanaItriya/alquran-hadits-misd
https://galaxyaceh.wordpress.com/2012/12/30/implementasi-pembelajaran-al-quran-hadist/
Musthafa, Aris . 2008. Qur’an Hadis. Sragen: Akik Pusaka
Shiddieqy, M. Hasbi Ash . 1991.
Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta: Bulan Bintang.
Susanto, Ahmad.
2013. Teori belajar dan
pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk
Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-quran-hadits.html
[1] Ahmad Susanto, Teori belajar dan pembelajaran di
Sekolah Dasar, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm.18-19
[3] M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1991), hlm.20.
[4] Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ikhtisar Ulumul Qur;an Praktis, (Jakarta:
Pustaka Bumi, 2001), hlm. 3
[6]
http://misbahbdv.blogspot.co.id/2015/04/memahami-pembelajaran-al-quran-hadits.html
[7]
www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-quran-hadits.html
[8]
https://galaxyaceh.wordpress.com/2012/12/30/implementasi-pembelajaran-al-quran-hadist/
[10] Tim Bina Karya, Bina Belajar
Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, (Jakarta:
Erlangga, 2009), hlm. 15.
Pengertian, Tujuan, Fungsi, Urgensi, dan Ruang Lingkup Pemb. Al-Qur'an Hadits
Reviewed by SDIT AR RAHMAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN
on
5:24 PM
Rating:
No comments: