BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usaha dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan kesatuan dalam
proses pembelajaran, tidak hanya dalam pemilihan dan penerapan srategi yang
tepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pemilihan
bahan ajar dalam menyajikan proses pembelajaran agar hasil yang didapatkannya
optimal dan mencapai target belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, bahan ajarmerupakan salah satu komponen
penting dalam pembelajaran, terlebih bahan ajar merupakan sarana pendukung
dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen
dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru adalah sumber belajar yang
didalamnya termasuk bahan ajar yang sering diisi dengan buku-buku atau sumber
tertulis lainnya. Inovasi dan
pengembangan bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, hal ini
merupakan tanggung jawab dari seorang pendidik dalam mengembangkannya,karena
yang mengetahui secara langsung keadaan siswa atau lingkungan sekitar.
Pembelajaran Aqidah
Akhlak bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana
membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan
kehidupanya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada.Oleh
karena itu guru kelas dituntut untuk mengembangkan bahan ajar sedemikian
mungkin agar tujuan dari pembelajaran Aqidah Akhlak dapat terwujud sesuai
dengan yang diharapkan.
Pengembangan bahan ajar tidak lepas dari kurikulum karena salah
satu unsur atau bagian urgen kurikulum yang utama adalah: bahan ajar. Guru sebagai seorang yang mengantarkan siswa
untuk mencapai tujuan atau kompetensi, maka guru berkewajiban mempersiapkan
segala sesuatu termasuk menyusun bahan ajar. Dalam hal menyusun bahan ajar guru
harus mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar, agar bahan ajar
yang ada dapat memperlancar dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar yang
tercipta dapat berfungsi secara maksimal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah
Pengertian Bahan Ajar Akidah Akhlak?
2.
Bagaimanakah
Struktur Bahan Ajar Aqidah Akhlak?
3.
Bagaimanakah
Jenis-Jenis Bahan Ajar Aqidah Akhlak?
4.
Apa Saja
Prinsip-Prinsip Dalam Memilih Bahan Ajar Akidah Akhlak?
5.
Bagaimana
Langkah-Langkah Pembuatan Bahan Ajar Akidah Akhlak?
6.
Bagaimana
Menentukan Cakupan dan Urutan Bahan Ajar Akidah Akhlak?
7.
Apa Saja Sumber
Bahan Ajar Akidah Akhlak?
8.
Bagaimana
Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan Ajar Akidah Akhlak?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1.
Sebagai bahan diskusi kelas.
2.
Sebagai salah satu syarat dalam
pelaksanaan tugas terstruktur dari dosen mata kuliah.
3.
Sebagai proses pembelajaran dalam mata
kuliah Akidah Akhlak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bahan Ajar Akidah Akhlak
1.
Pengertian
Bahan Ajar
Beberapa
pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut.
a.
Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan
tertulis atau bahan tidak tertulis.
b.
Bahan
ajar merupakan informasi, alat dan atau teks yang diperlukan oleh guru untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
c.
Bahan
ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik stertulis
maupu tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.[1]
d.
Bahan
ajar merupakan informasi,alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
e.
Bahan
ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar. [2]
Jadi bahan ajar adalah segala bentuk bahan baik berupa secara materi
ataupun material yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis.
B. Struktur Bahan
Ajar Aqidah Akhlak
1.
Struktur bahan ajar handout
Struktur bahan ajar handout sangat sederhana, yaitu hanya
terdiri dari dua komponen yang terdiri dari judul dan informasi pendukung.
2.
Struktur bahan ajar buku
Struktur bahan ajar buku
terdiri dari empat komponen, antara lain judul, kompetensi dasar atau materi
pokok, latihan, serta penilaian.
3.
Struktur bahan ajar modul
Struktur bahan ajar modul
terdiri dari atas tujuh komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi
dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah
kerja, dan penilaian.
4.
Struktur bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa)
Strukutur bahan ajar LKS lebih
sederhana dari pada modul, namun lebih kompleks dari pada buku. Struktur bahan
ajar LKS terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi
dasar, atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan
penilaian.[3]
5.
Struktur bahan ajar brosur
Untuk bahan ajar yang
berbentuk brosur, struktur bahan ajarnya hanya meliputi empat komponen, yaitu
judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian.
6.
Struktur bahan ajar leaflet
Struktur bahan ajar leaflet terdiri atas empat komponen
seperti hanya brosur yang terdiri dari judul, kompetensi dasar atau materi
pokok, informasi pendukung, dan penilaian.
7.
Struktur bahan ajar wallchart
Struktur bahan ajar wallchart meliputi empat komponen,
akan tetapi yang tercantum pada bahan ajar hanya komponen judul, sedangkan
komponen lainnya seperti kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, dan penilaian terdapat pada lembaran kertas yang lain.
8.
Struktur bahan ajar foto atau gambar
Struktur bahan ajar foto atau
gambar meliputi lima komponen yang hampir sama dengan wallchart. Jadi, komponen yang tercantum pada bahan ajar hanya
judul, sedangkan empat komponen lannya yang terdiri dari kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian
terdapat pada lembaran kertas.[4]
C. Jenis-Jenis
Bahan Ajar Aqidah Akhlak
1.
Bahan
ajar dalam bentuk cetak mislnya lembar kerja sisawa (LKS), handout, buku,
modul, brosur leaflet, wilchart, dll.
2.
Bahan
ajar berbentuk audio visual, misalnya film,video,dan VCD.
3.
Bahan
ajar berbentuk audio, misalnya kaset, radio, CD audio.
4.
Visual,
misalnya foto, gambar, model/maket.
5.
Multimedia,
misalnya CD interaktif, computer based learning, internet.[5]
Terdapat 2 jenis
aspek dalam jenis-jenis bahan ajar akidah akhlak,yaitu:
a.
Aspek
Akidah meliputi
1)
Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi:
Laa ilaaha illallaah, Basmalah, Alhamdulillah, Subhanallah, Allahu Akbar, Ta’awudz, Masya Allah, Assalamu’alaikum, salawat, tarji’, Laa haula walaa quwwata illa billah, dan Istighfar
2)
Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan
3)
Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat tayyibah, al-asma’ al-husna
dan pengenalan terhadap shalat lima waktu
sebagai manifestasi iman kepada Allah.
4)
Meyakini rukun iman (iman kepada
Allah, Malaikat - malaikat-Nya, Kitab - kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya, dan Hari akhir serta Qada
dan Qadar Allah).
b. Aspek akhlak meliputi:
1)
Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah)
secara berurutan disajikan pada tiap
semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin,
hidup bersih, ramah,
sopan - santun, syukur nikmat, hidup sederhana,
rendah hati, jujur, rajin, percaya diri,
kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong,
hormat dan patuh, sidik, amanah,
tablig, fathanah, tanggung jawab, adil,
bijaksana, teguh pendirian, dermawan,
optimis, qana’ah, dan tawakal.
2)
Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan
dan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara kasar, bohong, sombong, malas, durhaka,
khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis,
putus asa, marah, fasik, dan murtad.[6]
D. Prinsip-Prinsip
Dalam Memilih Bahan Ajar Akidah Akhlak
1.
Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau
materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan
kecukupan.
a.
Prinsip
relevansi artinya keterkaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Sebagai misalnya jika kompetensi yang diharapka dikuasai siswa berupa
menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
atau bahan hafalan.
b.
Prinsip
konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasi siswa adalah
pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian, maka materi yang diajar juga harus meliputi teknik
pejumlahan,pengurangan, perkalian dan pembagian.
c.
Prinsip
kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
siswa menguasai kompetensi dasar yang diajrkan. Materi tidak boleh sedikit, dan
tidak boleh terlalu banyak . jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencpai
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jikaterlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak diperlukan untuk mempelajarinya.[7]
2.
Cara
menentukan bahan ajaran
Setiap penyusun satuan pelajaran di
dalam pelaksanaan Kurikulum 1975 diharapkan melakukan langkah-langkah berikut:
a.
Mendalami
pokok-pokok bahasan dan peranannya dalam mencapai tujuan-tujuan kurikulum dan instruksional
umum.
b.
Mengkategorikan
bahan-bahan pengajaran dalam satuan-satuan konsep pengertian atau masalah yang
dalam hal beberapa pokok bahasan bahan-bahan pengajaran saling berkaitan satu
sama lain.
c.
Menetapkan
satuan-satuan konsep dan pengertian atau masalah sebagai satuan bahasan; dan
d.
Menetapkan
perbandingan perana antara berbagai satuan bahasan tersebut untuk menentukan
alokasi waktu[8]
E. Langkah-Langkah
Pembuatan Bahan Ajar Akidah Akhlak
Sebelum
melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria
pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti
bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajar oleh guru di satu pihak dan
harus dipelajari siswa dilain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar
yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Kriteria
pemilihan bahan ajar yaitu:
1. Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih
dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan
tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan
yang telah dirumuskan.
2. Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan
pada tuntutan di mana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat
diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara
spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
3. Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa
mereka ingin berkembang berdasarkan poensi yang dimilikinya. Karena setiap
materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk
mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya
adalah pengetahuan sikap dan nilai dan keterampilan.
4. Kesesuaian dengan kondisi
masyarakat
Siswa disiapkan untuk menjadi warga
masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi
pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu merekamemberikan pengalaman
edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah
menyesuaikan diri.
5. Materi pelajaran mengandung
segi-segi etik
Materi yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan
segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal
mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima di arahkan untuk mengembangkan
dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma
yang berlaku di masyarakatnya.
6. Materi pelajaran yang tersusun
dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis. Setiap materi
pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan
terpusat pada satu topik masalah tetentu. Materi disusun secara berurutan
dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis siswa. Dengan cara ini
diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh si siswa dan dapat
segera dilihat keberhasilannya.
7. Materi pelajran bersumber dari
buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat. Ketiga faktor
ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku sumber yang baku
umumnya disusun oleh para ahli dalam dalam bidangnya.[9]
Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dasar yang
menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar.
Secara
lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.
Sebelum
menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di pelajari atau dikuasai
siswa.aspek tersebut perlu ditentukan, karena setaiap aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasr memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran.
Setiap
aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan
ajar yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.[10]
F. Menentukan
Cakupan dan Urutan Bahan Ajar Akidah Akhlak
8.
Cakupan Bahan
Ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang
lingkup materi pembelajaran perlu diperhatikan beberapa aspek, yaitu:
a.
aspek kognitif
(fakta, konsep, prinsip, prosedur);
b.
aspek afektif;
c.
aspek
psikomotorik.
Selain memperhatikan jenis materi
pembelajaran, guru juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu
digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut:
a.
Keluasan
materi, adalah menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke
dalam suatu materi pembelajaran;
b.
Kedalaman
materi, adalah seberapa detail konsep-konsep yang harus dipelajari/dikuasai
oleh siswa.[11]
Selain itu, hal lain yang perlu
diperhatikan dalam cakupan bahan ajar yaitu:
a.
Judul,
MP, SK, KD, indikator, tempat/kelas dimana siswa belajar
b.
Petunjuk
belajar
c.
Tujuan
yang akan dicapai
d.
Informasi
pendukung
e.
Latihan-latihan
f.
Petunjuk
kerja
g.
Penilaian[12]
Sebagai contoh, aspek Akidah Akhlak diajarkan di jenjang SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi dalam bagian-bagian materi yang sama, tetapi keluasan dan
kedalamannya pada setiap jenjang berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang
pendidikan, akan semakin luas dan semakin dalam cakupan konsep bilangan yang
dipelajari. Pada tingkat SD beriman kepada Allah, misalnya, diajarkan dengan
sangat simpel dengan menegaskan bahwa Allah itu Tuhan kita, sedangkan di SMP
penjelasan tentang Allah sudah mulai lebih rinci, sedangkan di SMA terus
dikembangkan hingga dipahami peserta didik secara lebih rasional dan filosofis.
9.
Urutan Bahan
Ajar
Urutan penyajian (sequencing)
materi pembelajaran sangat penting. Tanpa urutan yang tepat, akan menyulitkan
siswa dalam mempelajarinya, terutama untuk materi yang bersifat prasyarat (prerequisite)
akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya untuk bidang Akidah
Akhlak, jika suatu pelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada
siswa di bidang Rukun Iman maka uraiannya mencakup iman kepada Allah, iman
kepada Malaikat ,iman kepada Rasul, iman kepada Kitab, Iman kepada hari kiamat,
dan iman kepada qada dan qadar.
Materi pembelajaran yang sudah
ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua
pendekatan pokok, yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.
a.
Pendekatan Prosedural
Urutan materi pembelajaran secara
prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan
langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
b.
Pendekatan Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara
hierarkis menggambarkan urutan yang berjenjang dari mudah ke sulit, atau
dari yang sederhana ke yang kompleks.[13]
G.
Sumber Bahan Ajar Akidah Akhlak
Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar
dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk
mencarinya, sesuai dengan kemampuaya.Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk
mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
Adapun sumber-sumber Bahan Ajar yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1.
Buku Teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit.
2.
Laporan Hasil
Penelitian yang diterbitkan oleh
lembaga penelitian
3.
Jurnal Penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah.
4.
Pakar atau Ahli Bidang Studi
5.
Profesional yaitu orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu.
6.
Buku Kurikulum
7.
Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan yang banyak
berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran
8.
Internet yang yang banyak ditemui segala macam sumber bahan
ajar.
9.
Berbagai jenis media
audiovisual
H. Strategi Dalam Memanfaatkan Bahan
Ajar Akidah Akhlak
Sebelum
menentuan strategi, sebaiknya terlebih dahulu mengetahui bagaimana cara
menentukan materi pelajaran
a.
Materi
pelajaran hendaknya sesuai dengan/menunjangtercapainya tujuan instruksional.
b.
Materi
pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan/perkembangan siswa pada
umumnya.
c.
Materi
pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan berkesinambungan.
d. Materi pelajaran hendaknya
mencakup hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual.[15]
Secara garis
besarnya, dalam memanfaatkan bahan ajar terdapat dua strategi.
1.
Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru
a.
Strategi urutan penyampaian simultan
yaitu jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu,
maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan
disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode
global).
b.
Strategi urutan penyampaian suksesif,
jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka
menurut strategi urutan panyampaian suksesif, sebuah materi satu demi satu
disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi
berikutnya secara mendalam pula.
c.
Strategi penyampaian fakta, jika guru
harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama
tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol).
d.
Strategi penyampaian konsep, materi
pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian.
Tujuan mempelajari konsep adalah agar
siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan,
menggeneralisasi. Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep,
kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan
contoh), ketiga berikan latihan (Exercise) misalnya berupa tugas untuk
mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes;
e.
Strategi penyampaian materi pembelajaran
prinsip, termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, hukum (law),
ayat-ayat Alqur’an.
f.
Strategi penyampaian prosedur, tujuan
mempelajari prosedur adalah agar siswa
dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar faham atau
hafal. Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah
mengerjakan suatu tugas secara urut.
2.
Strategi mempelajari bahan ajar oleh
siswa
a.
Menghafal (verbal parafrase). Ada dua jenis
menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal
parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal
persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus
dihafal persis seperti apa adanya, dalil-dalil dalam Alquran atau hadits-hadits
nabi. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis
seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri
(hafal parafrase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti
akhlakul karimah, akhlakul mahmudah dan bukti akan kekuasaan Allah.
b.
Menggunakan atau mengaplikasikan (use)
.
Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian digunakan atau
diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah
dipelajari. Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam
rangka pengambilan keputusan. Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun
dalil. Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk
menggeneralisasi dan membedakan. Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk
memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Penggunaan materi prosedur adalah
untuk dikerjakan atau dipraktekkan. Penggunaan materi sikap adalah berperilaku
sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa selalau menjaga
hubungan yang baik sesama teman sekelasnya dan saling membantu setelah
mendapatkan pelajaran tentang Akhlakul karimah.
c.
Menemukan. Yang dimaksudkan penemuan (finding)
di sini adalahmenemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan
hasil tingkat belajar tingkat tinggi.
d.
Memilih
di
sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di
sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih
membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu
lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak
terlambat.[16]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan baik berupa secara materi
ataupun material yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis.
Struktur bahan ajar terdiri dari:
1.
Struktur bahan ajar handout
2.
Struktur bahan ajar buku
3.
Struktur bahan ajar modul
4.
Struktur bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa)
5.
Struktur bahan ajar brosur
6.
Struktur bahan ajar leaflet
7.
Struktur bahan ajar wallchart
8.
Struktur bahan ajar foto atau gambar.
Langkah-langkah
pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
Mengidentifikasi
aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
1.
Sebelum
menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di pelajari atau dikuasai
siswa.aspek tersebut perlu ditentukan, karena setaiap aspek standar kompetensi
dan kompetensi dasr memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran.
2.
Setiap
aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan
ajar yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.
[1] Hamdani, Strategi Belajar Mengajar,(Bandung:
Pustaka Setia, 2010)
[2] Daryanto, Aris Dwi
Cahyono, Pengembangan Perangkat
Pembelajaran,(Yogyakarta: Gava Media, 2014)
[3]
https://alifqofrahamzah.blogspot.co.id/2016/07/struktur-bahan-ajar-dari-6-jenis-bahan-ajar.html
[4]
https://alifqofrahamzah.blogspot.co.id/2016/07/struktur-bahan-ajar-dari-6-jenis-bahan-ajar.html
[5] Op.cit.,hal.175
[6]
http://ngadiman-sakapurun.blogspot.co.id/2015/10/pembelajaran-akidah-akhlak-di-madrasah.html
[7] Hamid Darmadi, Kemampuan Dasar Mengajar,( Bandung:
Alfabeta. 2010)
[8] Harjanto,Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT
Rineka Cipta. 2008)
[9] Harjanto,Loc.Cit.,hal.222
[10] Op.cit.,hal.214
[11] http://mohamad-ilmu.blogspot.co.id/2012/02/pengembangan-bahan-ajar-materi.html
[12] Hamid Darmadi,Loc.Cit.,hal.217
[13]
http://ngadiman-sakapurun.blogspot.co.id/2015/10/pembelajaran-akidah-akhlak-di-madrasah.html
[14] Ibrahim dan Syaodih
Nana, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2010),
[15] Ibid.,hal.104
[16]
http://journal.stainkudus.ac.id
Pengembangan Bahan Ajar Akidah Ahlak
Reviewed by SDIT AR RAHMAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN
on
1:04 AM
Rating:
Mantap Jasa Pembuatan Website Toko Online serta layanan Jasa Pembuatan Website Penjualan Online dan
ReplyDeleteJasa Pembuatan Online Shop
Grosir Jilbab Murah - Jilbab Segi Empat Terbaru dan Jilbab Instan Terbaru serta Jasa Pembuatan Website Murah serta Buat Toko Online Murah