DEMOKRASI MENURUT AL-QUR'AN



 DEMOKRASI MENURUT ALQURAN

     Demokrasi merupakan istilah umum yang berasal dari bahasa Yunani, demos yang artinya rakyat dan kratos yang berarti pemerintah. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan berasal dari rakyat dan rakyat merupakan pemegang kedaulatan suatu Negara.

      Pada sila keempat dari pancasila, perwujudan demokrasi di Indonesia yang berintikan paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan harus dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya. Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa adalah demokrasi yang berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan berpangkal pada paham kekeluargaan dan kegotongroyongan.

      Penekanan demokrasi dalam ajaran islam adalah musyawarah dalam mengambil suatu keputusan atau suatu masalah (persoalan). Pada saat pelaksanaan musyawarah, pasti akan muncul berbagai pendapat, dimana semua pendapat dilengkapi dan didasari argumentasi atau alasan. Oleh karena itu, hasil keputusan dari musyawarah harus dapat di pertanggungjawabkan karena semua pihak telah menyepakatinya. Apabila terjadi perbedaan pendapat yang tajam dan sulit di pecahkan, hendaknya tidak dilanjutkan dengan berselisih pendapat yang akan menimbulkan perpecahan. Carilah solusi yang baik dengan mempertimbangkan sisi baik dan buruk yang dapat di timbulkan dari keputusan tersebut.

       Dalam surat Ali ‘imran /13:159, surat Asy-syura /42:38, dan surat An-Nahl / 16:25 di isyaratkan bahwa segala persoalan, baik yang berkaitan dengan keluarga , masyarakat , organisasi , maupun segala urusan Negara hendaknya di musyawarahkan.

        Pengertian musyawarah adalah perundingan atau berembuk bersama antara dua orng atau lebih untuk mendapat keputusan (jalan keluar) yang lebih baik. Musyawarah dilihat dari arti kata syawar yang mulanya bermakna ‘mengeluarkan madu dari sarang lebah’. Makna ini kemudian berkembang sehingga mancakup segala sesuatu yang dapat diambil atau di keluarkan dari yang lain.

    Madu di hasilkan oleh lebah. Jika demikian, pihak yang bermusyawarah itu hendaknya bagaikan lebah, lebah adalah makhluk yang sangat di siplin, memiliki kerja sama yang sangat mengagumkan, makanannya berasal dari sari kembang, hasilnya adalah madu, dan dimanapun ia hinggap tidak pernah merusak dan tidak pernah mengganggu. Mestinya itulah gambaran musyawarah dan semestinya demikian pula sifat orang yang melakukanya.

        Tujuan hidup manusia adalah selamat, sejahtera, aman, dan damai di dunia dan akhirat. Bagaimana mungkin manusia dapat hidup rukun bila mereka tidak mau bermusyawarah dan senantiasa bertikai serta saling mempertahankan pendapat yang belum tentu benar. Berselisih pendapat yang berakhir dengan permusuhan , pertikaian , dan perusakan dilarang oleh Allah SWT. Namun , berbeda pendapat di perbolehkan dan di benrkan karena merupakan rahmat Allah swt, dan menggambarka keanekaragaman berpikir umat islam.


DEMOKRASI MENURUT AL-QUR'AN DEMOKRASI MENURUT AL-QUR'AN Reviewed by asarisolid on 2:16 PM Rating: 5

No comments:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.