Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK Individu

 Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK Individu


NAMA                        : Riyan Novry Alvian

NPM                           : 1411080113

KELAS                       : B

JURUSAN                  : Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS               : Tarbiyah

M. KULIAH               : BK Individu

HARI/TANGGAL     : selasa, 24 november 2015

 

1. Jelaskan tentang keterampilan dasar konseling !

Jawab:

Berikut merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang konselor :

1.    Respon minimal / eksklamasi

Kata-kata atau gerakan dari konselor yang menyatakan menyetujui, mengerti atau tidak menyetujui apa yang dikatakan oleh klien.

 

2.    Refleksi isi / parafrase

Merefeleksikan apa yang telah dikemukakan klien, sedangkan bagi klien dianggap bahwa konselor benar-benar memperhatikan dirinya. Namun jangan memiliki kesan memutus pembicaraan klien.

 

3.    Mendengarkan dengan pasif

Diam dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dikemukakan klien tanpa interupsi. Adakalanya klien diam saja. Dalam kondisi seperti ini sebaiknya konselor.

 

4.    Mendengarkan dengan aktif

Konselor membuat ringkasan sendiri apa yang diceritakan oleh klien, tetapi bukan mengulang kata-kata klien. Yang penting pernyataan yang dibuat konselor jangan melebih-lebihkan apa yang telah diceritakan klien. Konselor perlu dengan sungguh-sungguh memperhatikan apa yang diceritakan klien agar akurat dalam membuat pernyataan.

 

5.    Bertanya dengan pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka memungkinkan klien untuk menceritakan apa yang menjadi masalahnya secara bebas dan mendorong klien untuk berbicara dengan lebih mendalam.

 

6.    Membuat kesimpulan

Kesimpulan mirip dengan parafrase.kesimpulan merupakan pokok-pokok pikiran dan perasaan klien. Kesimpulan berguna karena klien akan dapat melihat lebih baik situasi yang ada pada dirinya.

 

7.    Konfrontasi

Konfrontasi dilakukan bila terjadi kesenjangan-kesenjangan yang dikemukakan oleh klien. Kesenjangan dapat berupa verbal dan non verbal. Misal klien mengatakan sedih tetapi sambil tersenyum. Konfrontasi dapat juga dilakukan apabila klien menghindari suatu topik atau berhenti membicarakan suatu hal.

 

  8.  Interpretasi

          interpretasi adalah asumsi bukan sebagai kenyataan. Oleh karena itu perlu hati-hati dalam mengemukukannya. Kata-kata seperti mungkin, sepertinya, nampaknya, kelihatannya perlu diungkapkan sebelum interpretasi dilakukan pada saat yang tepat yaitu ketika klien dalam keadaan yang positif dan siap menerimanya.

 

 9.  Reframing

          pada dasarnya ketrampilan ini adalah memberikan alternatif pada klien untuk dapat melihat masalahnya dari sudut pandang yang berbeda yang mungkin benar, sehingga membantu mengurangi perasaan-perasaan negatif dirinya maupun orang lain.

 

 

2. Buatlah contoh dialog proses konseling dengan penstrukturan, dorongan minimum, refleksi, paraprasa, pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup !

Jawab :

 

1. Penstrukturan

Penstrukturan (structuring) adalah proses menetapkan batasan oleh konselor tentang hakekat, batasan-batasan dan tujuan proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada khususnya. Menata stuktur akan memberikan kerangka kerja atau orientasi terapi kepada klien. Struktur konseling mempunyai dua unsure yaitu, pertama, unsure implicit dimana peranan konselor yang secara umum diketahui klien, dan yang kedua, yaitu struktur yng formal berupa pernyataan konselor untuk menjelaskan dan membatasi proses konseling.

Dengan demikian  structuring merupakan teknik merumuskan batasan dan potensialitas konseling. Berdasarkan pembatasan dan potensi proses konseling ada 5 macam struktur:

 

a)      Batas-batas waktu baik dalam satu individu maupun seluruh proses konseling

b)      Batas-batas tindakan baik konselor maupun klien

c)      Batas-batas peranan konselor

d)     Batas-batas proses atau prosedur

e)      Structuring dalam nilai proses

 

2. Dorongan minimal (Minimal Encouragement)

 

Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien. Misalnya dengan menggunakan ungkapan : oh…, ya…., lalu…, terus….dan…

Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan. Dorongan ini diberikan pada saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembicaraannya dan pada saat klien kurang memusatkan pikirannya pada pembicaraan atau pada saat konselor ragu atas pembicaraan klien.

 

3. Refleksi

Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbalnya. Terdapat tiga jenis refleksi, yaitu :

1.Refleksi perasaan, yaitu keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.

2.Refleksi pikiran, yaitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.

3.Refleksi pengalaman, yaitu teknik untuk memantulkan pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien.

 

4. Menangkap Pesan (Paraphrasing)

Menangkap Pesan (Paraphrasing) adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana, biasanya ditandai dengan kalimat awal : adakah atau nampaknya, dan mengamati respons klien terhadap konselor.

Tujuan paraphrasing adalah :

(1)Untuk mengatakan kembali kepada klien bahwa konselor bersama dia dan berusaha untuk

memahami apa yang dikatakan klien;

(2) Mengendapkan apa yang dikemukakan klien dalam bentuk ringkasan ;

(3) Memberi arah wawancara konseling; dan

(4) Pengecekan kembali persepsi konselor tentang apa yang dikemukakan klien.

 

 

5. Pertanyaan Terbuka (Opened Question)

Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswa atau konseli agar mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakan teknik pertanyaan terbuka (opened question). Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata tanya mengapa atau apa sebabnya. Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien, jika dia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya. Oleh karenanya, lebih baik gunakan kata tanya apakah, bagaimana, adakah, dapatkah.

 

6. Pertanyaan Tertutup (Closed Question)

Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka, dalam hal-hal tertentu dapat pula digunakan pertanyaan tertutup, yang harus dijawab dengan kata Ya atau Tidak atau dengan kata-kata singkat. Tujuan pertanyaan tertutup untuk : (1) mengumpulkan informasi; (2) menjernihkan atau memperjelas sesuatu; dan (3) menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau menyimpang jauh.

 

 

Studi kasus

            Riyan adalah seorang siswa kelas XII IPA 1 semester 2 SMA N 2 Sekampung. Dia merupakan siswa yang berprestasi baik dari bidang akademik maupun non-akademik. Dia selalu masuk peringkat 5 besar dikelasnya sejak kelas X. Karena jarak rumahnya jauh Riyan setiap hari berangkat ke sekolah dengan menaiki sepeda motor milik ayahnya. Keluarga Riyan  tergolong keluarga dengan keadaan ekonomi menengah. Riyan merupakan anak yang disiplin dan taat pada perintah orang tuanya serta peraturan.

            Akhir-akhir ini Riyan terlihat gelisah dan bingung. Dia bingung untuk menentukan harus mengambil jurusan apa nanti. Keinginan Riyan adalah untuk masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling atau Teknik Informatika. Tetapi, kedua orang tuanya  menginginkan dia masuk kejurusan Pertambangan ataupun Perpajakan.

 

Dialog konseling masalah Riyan :

Riyan               : tok..tok (mengetuk pintu) assalamu’alaikum.

Konselor          : wa’alaikumsalam.  Eh.. Riyan, mari sini masuk. Silahkan duduk.

Riyan               : iya. Terimakasih pak. Maaf mengganggu waktunya pak.

Konselor          : oh tidak. Kebetulan bapak sedang istirahat sekarang. Bagaimana kabar kamu riyan?

Riyan               : alhamdhulillah baik pak.

Konselor          : oh iya. Bapak dengar kemarin kamu dapat juara 3 dalam pemilihan PIK unggulan se-provinsi lampung ya Riyan. Apa betul demikian?

Riyan               : hehehehe.... iya pak. Terima kasih. Ya walaupun tidak sesuai target.

Konselor          : ya tidak apa-apa lah, walaupun begitu bapak tetap bangga dengan prestasi kamu itu dan yang penting kan kamu sudah berjuang dengan sekuat tenaga dan dengan begitu kamu bisa menambah pengetahuan kamu lagi.

Riyan               : iya pak.

Konselor          : hmm, Riyan. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu sampai kamu terlihat gelisah seperti itu?

Riyan               : emb... (diam sejenak). iya pak. Jadi saya datang kesini ingin membicarakan sedikit masalah saya dengan bapak.

Konselor          : hemmm. Masa seorang konselor sebaya tidak bisa menyelesaikan masalhnya sendiri.

Riyan               : ya ilah. Bapak. Konselor juga manusia pak. Punya banyak masalah yang tidak bisa di selesaikan sendiri pak.

Konselor          : hahahaha.... bapak cuman bercanda kok.

Riyan               : hmmm... bapak ini.

Konselor          : jadi, apakah kamu ceritakan masalah apa yang membuat kamu gelisah sekarang ini.? (pertanyaan terbuka)

Riyan               : jadi begini pak. Saya bingung soal pemilihan jurusan untuk perguruan tinggi nanti pak.

Konselor          : jadi kamu bingung dalam pemilihan jurusan. (refleksi perasaan). Lalu?( dorongan minimum)

Riyan               : iya pak. Saya sangat ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika pak. Akan tetapi orang tua saya ingin saya masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan.

Konselor          : jadi yang membuat kamu resah adalah ketika kamu harus memilih jurusan untuk di uneversitas nanti. Kamu ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika. Akan tetapi orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan.(paraprasa). Apakah benar demikian?(pertanyaan terbuka)

Riyan               : iya pak begitu.

Konselor          : tadi kamu mengatakan bahwa orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan, nah, apakah ada alasan yang membuat orang tua kamu menginginkan kamu masuk ke jurusan itu?(pertanyaan terbuka)

Riyan               : dari yang bapak saya katakan. Bahwasannya ada anak teman bapak lulusan jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Keduanya setelah lulus langsung mendapatkan pekerjaan di PT tarkenal di Indonesia dan gaji yang mereka dapatkan lumayan besar. Sekitar 25-35 juta per bulan pak.

Konselor          : jadi karena hal itu kedua orang tua kamu ingin kamu masuk ke salah satu jurusan itu?(refleksi)

 Riyan              : iya pak.

Konselor          : lalu kenapa Riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika?(pertanyaan terbuka)

Riyan               : saya ingin mengembangkan lagi kemampuan dan pengetahuan saya dalam hal konseling selain itu juga saya sangan tertarik dengan bidang informatika pak. Dimana jaman sekarang ini kita sangat membutuhkan informasi yang luas, falit dan terpercaya untuk lebih maju lagi pak. Selain itu saya juga sangat menyukai teknologi pak.

Konselor          : hmm. Itu pemikiran yang sangat bagus sekali Riyan.

Riyan               : hehehehe....(tersenyum)

Konselor          : baik riyan. Sekarang bapak akan mengklarisifikasikannya. Tadi riyan mengatakan bahwa riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika karena Riyan ingin mengembangkan kemampuan dan pengetahuan Riyan dalam hal konseling. selain itu juga, Riyan sangat tertarik dengan bidang informatika karena Riyan ingin berkembang dalam hal informasi dan juga Riyan menyukai teknologi. Akan tetapi orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan karena di pertambangan ataupun perpajakan mudah dalam mencari pekerjaan setelah lulus kulian dan memiliki gaji yang besar.

Riyan               : iya seperti itu pak.

Konselor          : baik riyan. Kita tahu bahwasannya orang tua kita pasti ingin yang terbaik untuk kita. Akan tetapi kalau kamu ingin mempertahankan pilihan jurusan kamu, bapak usul lebih baik kamu mengutarakan isi hati kamu itu kepada kedua orang tuamu.

Riyan               : itu perlu ya pak.

Konselor          : tentu perlu. Agar orang tua kamu tahu kenapa kamu sangat menginginkan ke jurusan yang kamu pilih. Hmm. Jangan-jangan kamu belum membicarakan jurusan yang kamu inginkan itu dengan orang tuamu ya?

Riyan               : belum pak... hehehhe...

Konselor          : lebih baik kamu bicarakan dulu jurusan yang kamu pilih itu dengan kedua orang tuamu. Apa lagi kan kamu sering mendapatkan penghargaan-penghargaan dari lomba-lomba konseling serta dari teknik informasi dan komunikasi kan?. Nah itu bisa membantu kamu untuk membuat orang tua kamu lebih bisa mengerti kenapa kamu ingin masuk ke jurusan itu.(usul/saran)

Riyan               : iya juga ya pak. Baik saya akan membicarakan terlabih dahulu dengan orang tua saya dan Mungkin saya akan menunjukan sertifikat-sertifikat hasil lomba saya untuk menunjukan kemampuan dan kehebatan dari jurusan yang saya pilih.

Konselor          : nah. Bagus itu riyan. Mantab. Saya sangat mendukung kamu untuk itu.

Riyan               : iya terima kasih pak.

Konselor          : ya siapa tahu kamu lulus nanti kamu bisa jadi konselor yang profesional dan mungkin kamu bisa menggantikan bapak nanti.

Riyan               : ah. Bapak bisa aja.

Konselor          : ok. Jadi bagaimana sekarang perasaan kamu?

Riyan               : saya lebih tenang dan lebih siap untuk memilih jalan yang saya pilih pak.

Konselor          : ok. Itu bagus sekali riyan. Jadi kamu sudah merasa lega dan siap untuk membicarakan masalah pemilihan jurusan ini dengan kedua orang tuamu.

Riyan               : iya. Saya siap pak.

Konselor          : baik. Jadi sekarang bapak akan menyimpulkan hasil dari konseling kita pada hari ini. Tadi riyan datang dengan keadan yang gelisah karena bingung untuk memilih jurusan mana untuk di universitas nanti. Riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika. Akan tetapi orang tua Riyan ingin saya masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Lalu hal itu terjadi karena Riyan belum membicarakan masalah pemilihan jurusan kepada orang tua riyan. Kemudian setelah kita membicarakan masalah ini Riyan mulai bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang Riyan hadapi. Yaitu dengan nanti Riyan akan membicarakan dengan ke dua orang tua riyan tentang masalah pemilihan jurusan. Apakah benar demikian.

Riyan               : iya pak benar.

Konselor          : ok Riyan. Jadi masalah kamu sudah terselesaikan. Mungkin kita sudahi dulu tentang masalah kamu ini. Lain kali jika masalah ini belum selesai kita akan bicarakan kembali di lain waktu.

Riyan               : ok pak. Terima kasih ya pak atas bantuannya.

Konselor          : iya riyan sama-sama.

Riyan               : baik pak saya mau kembali ke kelas dulu. Assalamu’alaikum.

Konselor          : wa’alaikum salam. Semangat ya Riyan.

Riyan               : ok pak.

 

 

Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK Individu Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK Individu Reviewed by asarisolid on 9:10 PM Rating: 5

No comments:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.