pengertian, kedudukan, sejarah, perkembangan, hakikat, ragam, karakteristik Bahasa Inggris

PENGERTIAN BAHASA INGGRIS




1.      Pengertian

a.       Bahasa
Bahasa adalah bentuk komunikasi yang dilakukan baik spontan, tertulis atau berupa isyarat, yang di dasarkan pada suatu sistem dari simbol. Bahasa terdiri dari semua kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan semua aturan untuk mengubah atau menggabungkan kata-kata tersebut.[1]

b.      Bahasa Inggris
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan-kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Pengertian berkomunikasi dimaksudkan adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya dengan menggunakan bahasa tersebut. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana.
Bahasa Inggris (English) merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta dibanding bahasa yang lain kecuali bahasa Cina, bahasa ini juga lebih banyak dipergunakan orang.[2]
Bahasa Inggris atau English adalah bahasa Jermanik yang pertama kali dituturkan di Inggris pada Abad Pertengahan Awal dan saat ini merupakan bahasa yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
Bahasa Inggris dituturkan sebagai bahasa pertama oleh mayoritas penduduk di berbagai negara, termasuk Britania Raya, Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara-negara Karibia; serta menjadi bahasa resmi di hampir 60 negara berdaulat. Bahasa Inggris adalah bahasa ibu ketiga yang paling banyak dituturkan di seluruh dunia, setelah bahasa Mandarin dan bahasa Spanyol. Bahasa Inggris juga digunakan sebagai bahasa kedua dan bahasa resmi oleh Uni Eropa, Negara Persemakmuran, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta beragam organisasi lainnya.
Bahasa Inggris berkembang pertama kali di Kerajaan Anglo-Saxon Inggris dan di wilayah yang saat ini membentuk Skotlandia tenggara. Setelah meluasnya pengaruh Britania Raya pada abad ke-17 dan ke-20 melalui Imperium Britania, bahasa Inggris tersebar luas di seluruh dunia. Di samping itu, luasnya penggunaan bahasa Inggris juga disebabkan oleh penyebaran kebudayaan dan teknologi Amerika Serikat yang mendominasi di sepanjang abad ke-20. Hal-hal tersebut telah menyebabkan bahasa Inggris saat ini menjadi bahasa utama dan secara tidak resmi (de facto) dianggap sebagai lingua franca di berbagai belahan dunia.
Menurut sejarahnya, bahasa Inggris berasal dari peleburan beragam dialek terkait, yang saat ini secara kolektif dikenal dengan bahasa Inggris Kuno, yang dibawa ke pantai timur Pulau Britania oleh pendatang Jermanik (Anglo-Saxons) pada abad ke-5; kata English' berasal dari nama Angles. Suku Anglo-Saxons ini sendiri berasal dari wilayah Angeln (saat ini Schleswig-Holstein, Jerman). Bahasa Inggris awal juga dipengaruhi oleh bahasa Norse Kuno setelah Viking menaklukkan Inggris pada abad ke-9 dan ke-10. Penaklukan Normandia terhadap Inggris pada abad ke-11 menyebabkan bahasa Inggris juga mendapat pengaruh dari bahasa Perancis Norman, dan kosakata serta ejaan dalam bahasa Inggris mulai dipengaruhi oleh bahasa Latin Romawi (meskipun bahasa Inggris sendiri bukanlah rumpun bahasa Romawi), yang kemudian dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan. Pergeseran Vokal yang dimulai di Inggris bagian selatan pada abad ke-15 adalah salah satu peristiwa bersejarah yang menandai peralihan bahasa Inggris Pertengahan menjadi bahasa Inggris Modern. Selain Anglo-Saxons dan Perancis Norman, sejumlah besar kata dalam bahasa Inggris juga berakar dari bahasa Latin, karena Latin adalah lingua franca Gereja Kristen dan bahasa utama di kalangan intelektual Eropa, dan telah menjadi dasar kosakata bagi bahasa Inggris modern.
Karena telah mengalami perpaduan beragam kata dari berbagai bahasa di sepanjang sejarah, bahasa Inggris modern memiliki kosakata yang sangat banyak, dengan pengejaan yang kompleks dan tidak teratur (irregular), khususnya vokal. Bahasa Inggris modern tidak hanya merupakan perpaduan dari bahasa-bahasa Eropa, tetapi juga dari berbagai bahasa di seluruh dunia. Oxford English Dictionary memuat daftar lebih dari 250.000 kata berbeda, tidak termasuk istilah-istilah teknis, sains, dan bahasa gaul yang jumlahnya juga sangat banyak
Bahasa Inggris (Speaking English) merupakan suatu alat komunikasi yang tidak jauh bedanya dengan makna bahasa indonesia, cuma disini bahasanya memilik notasi berbeda dan sedikit unik. Maknanya sama, tetapi bentuk serta kalimat bahasanya berbeda. Bahasa Inggris juga merupakan bahasa yang paling lain secara tatabahasa dan kosakata. Kosakata bahasa Inggris banyak dipengaruhi oleh bahasa prancis, yang masuk melalui penaklukan bangsa Normal dan belakangan melalui penggunaan bahasa Perancis sebagai bahasa resmi selama beberapa abad di lingkungan pemerintahan.[3]
Saat ini banyak sekolah-sekolah yang menggunakan bahasa inggris untuk bahasa pengantar dan memberikan pelajaran bahasa inggris bagi muridnya secara lebih intensif.oleh karena itu seiring berkembangnya zaman kita harus dituntut untuk lebih mengenal bahasa asing atau bahasa inggris bahkan bisa dikatakan bahwa penguasaan bahasa asing sangat berpengaruh dalam persyaratan yang diajukan perusahaan untuk merekrut para karyawannya.

2.      Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua
Di Indonesia, bahasa pertama atau bahasa ibu yang dikuasi anak kebanyakan merupakan bahasa daerah. sedangkan bahasa kedua yang dikuasai adalah Indonesia. Namun seiring dengan bergulirnya arus globalisasi, bahasa kedua yang didapat anak tidak lagi hanya bahasa Indonesia saja akan tetapi ditambah lagi dengan Bahasa Inggris.
Milafalia (2011) merangkum beberapa kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD. Diantaranya adalah kebijakan Depdikbud RI Nomor 0487/14/1992 Bab VIII menyatakan bahwa Sekolah Dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, dengan syarat pelajaran ini tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan Nasional. Kebijakan ini kemudian ditindak lanjuti melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris lebih dini sebagai satu mata pelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar. Kebijakan tentang program bahasa Inggris ini selanjutnya ditindak lanjuti oleh beberapa provinsi, bahkan kepala kantor wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan Surat keputusan Nomor 1702/105/1994 tanggal 30 Maret 1994 yang menyatakan bahwa mata pelajaran muatan lokal pilihan menjadi mata pelajaran muatan lokal wajib.

3.      Sejarah

Bahasa Inggris berasal dari dialek Jermanik Laut Utara yang dibawa ke Britania oleh pemukim Jermanik dari berbagai wilayah yang saat ini dikenal dengan Belanda, Jerman utara, dan Denmark. Menjelang periode ini, penduduk Britania Romawi berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Brittonik, Keltik, beserta bahasa-bahasa Romawi yang dipengaruhi oleh bahasa Latin setelah pendudukan Romawi yang berlangsung selama 400 tahun. Salah satu suku Jermanik yang datang ke Britania adalah Angles, yang diperkirakan pindah seluruhnya ke Britania. Nama England (dari England "Land of the Angles") and English (Old English Englisc) berasal dari nama suku ini – meskipun suku-suku Jermanik lainnya seperti Saxon, Jute, dan suku-suku dari pantai Frisia, Saxon Hulu, Jutland, dan Swedia selatan juga pindah ke Britania pada periode ini.
Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno terdiri dari beragam kelompok dialek, yang mencerminkan beragam suku yang menghuni Inggris Anglo-Saxon, tetapi dialek Saxon Barat perlahan-lahan mulai mendominasi, seperti yang tertulis dalam syair Beowulf.
Bahasa Inggris Kuno kemudian diubah lagi oleh dua gelombang invasi. Yang pertama adalah invasi oleh penutur bahasa Jermanik Utara, ketika Halfdan Ragnarsson dan Ivar the Boneless mulai menaklukkan dan menguasai Kepulauan Britania bagian utara pada abad ke-8 dan ke-9 (lihat Danelaw). Invasi kedua berasal dari penutur bahasa Romawi Normandia Kuno pada abad ke-11 setelah penaklukan Normandia terhadap Inggris. Normandia mengembangkan bahasa Inggris menjadi bahasa Anglo-Norman, dan kemudian Anglo-Perancis dan memperkenalkan penggolongan kata, khususnya di kalangan istana dan pemerintahan. Normandia juga memperluas leksikon bahasa Inggris dengan menyerap kata-kata dari bahasa Skandinavia dan Perancis. Hal ini pada akhirnya menyederhanakan tatabahasa dan mengubah bahasa Inggris menjadi sebuah "bahasa pinjaman" bahasa yang secara terbuka menerima kata-kata baru dari bahasa lain.
Pergeseran linguistik dalam bahasa Inggris setelah pendudukan Normandia menghasilkan bahasa baru yang saat ini dikenal dengan bahasa Inggris Pertengahan; The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer adalah karya terkenal yang ditulis dalam bahasa ini. Pada periode ini, bahasa Latin merupakan lingua franca di kalangan Gereja Kristen dan intelektual Eropa, dan karya-karya ditulis atau disalin dalam bahasa Latin. Kata-kata Latin kemudian turut diserap untuk menciptakan istilah atau konsep yang tidak terdapat dalam kata bahasa Inggris asli.
Pemakaian bahasa Inggris Modern, termasuk dalam karya-karya William Shakespeare dan Alkitab Versi Raja James, umumnya bermula sejak tahun 1550, dan setelah Britania Raya menjadi kekuatan kolonial, bahasa Inggris berfungsi sebagai lingua franca di negara-negara jajahan Imperium Britania. Pada periode pascakolonial, beberapa negara baru yang memiliki beragam bahasa pribumi memilih untuk tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai lingua franca untuk menghindari pertentangan politik yang mungkin muncul akibat menggunakan salah satu bahasa pribumi ketimbang bahasa yang lainnya. Sebagai akibat pertumbuhan Imperium Britania, bahasa Inggris digunakan secara luas di wilayah bekas jajahan Britania di Amerika Utara, India, Afrika Selatan, Australia, Singapura, dan di berbagai wilayah lainnya. Penggunaan bahasa Inggris semakin meluas setelah Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya pada pertengahan abad ke-20.[4]

4.      Perkembangan Bahasa Inggris

 

Bahasa Inggris modern (Modern English) ditanggali dari sekitar tahun 1450 atau tahun 1500 dan disub-bagikan ke dalam Bahasa Inggris modern awal (Early Modern English), dari sekitar tahun 1500 hingga tahun 1660, dan bahasa Inggris akhir (Late Modern English) dari sekitar tahun 1660 hingga sekarang ini.[5]

 

a.       Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto) 

Suku-suku bangsa Jermanik yang mempelopori bahasa Inggris (suku Anglia, Saxon, Frisia Jute dan Frank). Mereka berdagang dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi. Mereka menggunakan bahasa Latin dalam proses penguasaan bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosa kata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania.
Contohnya antara lain adalah:
a.       Camp (kamp)
b.      Cheese (keju)
c.       Cook (memasak)
d.      Dragon (naga)
e.       Fork (garpu)
f.       Giant (raksasa)
g.      Gem (permata)
h.      Inch (inci)
i.        Kitchen (dapur)
j.        Oil (oli/minyak)
k.      Pillow (bantal)
l.        Table (meja)
Bangsa romawi juga memberi Bahasa Inggris dengan beberapa kata yang mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata:
a.       Anchor (jangkar)
b.      Butter (mentega)
c.       Cat (kucing)
d.      Chest (dada)
e.       Devil (iblis)
f.       Dish (piring)
g.      Sack (saku)
Menurut Anglo-Saxon Chronicle , sekitar tahun 449, Vortigem, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orangorang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicleini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu suku bangsa yang disebut di atas ini.

b.      Bahasa Inggris Kuno
Para pendatang yang menguasai pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menggunakan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa dikembangkan di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang digunakan oleh para pendatang yang menguasai Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya dikenal menjadi bahasa AngloSaxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuno yang digunkankan oleh kaum Viking yang menguasai dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris. Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tata bahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orangorang Britania yang berbahasa Inggris Kuno ini, terpengaruhi kontak denNorwegia yang menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuno ini adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf". Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah. Kemudian pengenalan agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal. Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastis dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis. Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk menggambarkankan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern.

c.       Bahasa Inggris di Era Globalisasi
Kemampuan berbahasa inggris masyarakat di Indonesia diakui masih sangat minim.
Menurut penelitian yang diadakan dari tahun 2007-2009 yang diadakan oleh sebuah lembaga dapat disimpulkan berbahasa inggris masyarakat Indonesia menduduki peringkat ke-34 dari 44 negara yang memiliki bahasa ibu selain bahasa inggris.
Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia yang menduduki peringkat ke-9. Banyak alasan yang dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia dalam belajar bahasa inggris, seperti sulit dipelajari atau terlalu rumit, merasa bahasa inggris itu tidak terlalu penting, atau bagi orang yang sudah tua sudah terlambat untuk belajar bahasa inggris. Padahal bahasa inggris adalah bahasa yang sangatlah penting dan harus dikuasai oleh masyarakat dan tidak pandang usia, terutama bagi orang-orang yang sedang mencari pekerjaan atau pun yang sudah punya pekerjaan.
Banyak perusahaan besar maupun kecil atau lembaga-lembaga pemerintahan yang menuntut seseorang untuk mahir berbahasa inggris. Di iklan-iklan lamaran pekerjaan pun banyak yang mencantumkan para pelamar menguasai bahasa inggris. Bahasa inggris harus sangat dikuasai karena bahasa inggris adalah bahasa pergaulan dunia atau bahasa internasional. Bahasa ini digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam pertukaran IPTEK dan kerja sama dalam dunia bisnis dengan para pengusaha dari negara lain. Kesempatan kerja bagi seseorang yang menguasai bahasa inggris sangatlah terbuka lebar diterima kerja di perusahaan atau lembaga-lembaga swasta atau pemerintahan. Dapat dipastikan pula dapat mendapatkan posisi yang bagus di perusahaan atau lembaga tersebut. Tanpa bahasa inggris sulit bagi seseorang dalam memperoleh pekerjaan yang bagus. Lambat laun Negara Indonesia akan menggunakan system seperti negara maju lainnya, yaitu pasar global yaitu dimana seluruh orang di berbagai Negara dapat bekerja di Indonesia tanpa memandang profesi, karena di tahun 2012 ini masih para pekerja asing di Indonesia yang hanya menduduki jabatan teratas contoh Supervisior, General Manager, Directur, dll . Pada zaman sekarang , mampu dan mahir menguasai bahasa inggris merupakan nilai plus karena disetiap perusahaan persyaratan yang harus dimiliki seseorang pekerja atau karyawan apalagi jika perusahaan tersebut berskala internasional . Kesadaran pentinganya berbahasa inggris baru disadari seseorang setelah mencari info beasiswa atau mencari pekerja yang membutuhkan kemampuan berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan .
Oleh karena itu banyak orang yang mengasah kemampuan berbahasa inggris sejak kecil. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki seseorang untuk mendapatkan pekerjaan berskala internasional maupun mendapatkan beasiswa luar negri harus mengada test TOEFL. Test TOEFL digunakan untuk mengetahui seberapa mahir seseorang dalam menguasai bahasa ingris. Minimal pesyaratan nilai TOEFL yang harus dicapai seseorang adalah 550.
Di Negara Indonesia masih banyak yang memiliki persepsi bahwa bahasa inggris itu sulit, oleh karena itu generasi muda masih banyak yang enggan belajar bahasa inggris. Beberapa hal yang harus diperhatikan seseorang untuk memudahkan mempelajari bahasa inggris, diantaranya :
1)      Mengenali bahasa inggris
2)      Mulai menyukai bahasa inggris
3)      Mendengarkan, membaca dan menonton film yang mengunakan bahasa inggris, karena apabila seseorang terbiasa mendengarkan kata kata yang mengunakan bahasa inggris maka otak kita akan otomatis merekam bahasa inggris yang pernah kita dengarkan tersebut.
4)      Berani mengekspresikan diri mengunakan bahasa Inggris. Beberapa kerugian yang di dapat apabila seseorang kurang menguasai bahasa inggris di dunia kerja, diantaranya :
a)      Negosiasi dengan klien asing gagal karena kurangnya komunikasi yang baik
b)      Pekerjaan yang tertunda karena komunikasi terbata-bata
c)      Kontrak kerja dengan klien yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar tidak sepenuhya dipahami.
5)      Lamaran kerja disebuah perusahaan asing di tolak karena kemampuan berbahasa inggris yang minim.
Di samping itu, ada beberapa keuntungan orang memiliki kemampuan berbahasa inggris, diantaranya :
1)        Bahasa inggris digunakan sebagai sumber akses pengetahuan. Banyak media cetak maupun media elektronik yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar. Salah satu contoh bahasa inggris digunakan sebagai bahasa pengantar yaitu di dalam media elektronik seperti computer, laptop, notebook, Ipad maupun link di Intenet.
2)      Komunikasi luas
Komunikasi tidak hanya dalam tatap muka tetapi dengan mengunakan media seperti chatting melalui internet juga dikatakan sebagai komunikas. Dan mengapa orang yang mempunyai kemampuan berbahasa inggris memiliki komunikasi luas ? Karena hampir seluruh orang di dunia ini telah sepakat menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa internasional atau yang sering disebut bahasa pergaulan internasional, jadi seseorang yang memiliki kemampuan berkomukasi menggunakan bahasa iggris memiliki kesempatan berkomunikasi dan menjalin kerjasama dengan Negara lain.
3)      Menguasai Internet
Anda mungkin berpikir bahwa banyak situs yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Tetapi kenyataannya, 80% informasi elektronik hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Sedangkan 20% bagian yang lainnya itu tidak semuanya didominasi oleh bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa asing non-Inggris lain, seperti bahasa Cina, bahasa Jepang, bahasa Perancis dan sebagainya. Jadi bayangkan hanya berapa persen dari seluruh informasi di internet yang tersaji dalam bahasa Indonesia. Anda tidak membutuhkan alat/kamustranslator bahasa Inggris.
Mengapa harus bahasa inggris yang kita gunakan ? Padahal masih ada bahasa yang dapat dijadikan sebagai bahasa internasional. Ada beberapa alasan kenapa bahasa inggris digunakan sebagai bahasa internasional :
1)      Faktor Historis
Inggris terkenal sebagai Negara inmperealis, Dimana pada abad 17 – 19 Inggris telah menduduki 2/3 wilayah bumi ini. Otomatis banyak Negara yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa resmi dank arena inggris merupakan Negara  persemakmuran yang dibentuk oleh Inggris tergolong sangat besar. Selain itu, Negara yang merdeka dibawah kebangsaan inggris menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari.
2)      Tatanan Bahasa
Bahasa Inggris memiliki tatanan bahasa yang lengkap dan rapi, sehingga mudah untuk dipelajari dan diaplikasikan. Sebenarnya Indonesia juga memiliki tatanan bahasa yang sama baiknya dengan bahasa Inggris, hanya saja kembali lagi ke factor pertama tadi yaitu karna Inggris menjadi komunitas Negara persemakmuran yang dibentuk oleh Inggris.
3)      Peradapan yang lebih maju
Inggris dikenal memiliki peradaban yang lebih maju. Tak jarang pemikiran- pemikiran baru muncul dari sana. Posisi tersebut membuat Inggris kuat di mata Internasional dan dianggap sebagai salah satu kiblat peradaban. Logikanya, jika kita ingin belajar dari ahlinya, tentu kita harus mengerti bahasa yang dia gunakan.[6]

d.      Perkembangan Bahasa Inggris di Indonesia
1)      Jaman Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, Bahasa Inggris diajarkan pada tingat MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan AMS (Algemeene Middlebare School). Pada masa itu, hanya anak-anak belanda serta orang-orang pribumi tertentu sajalah yang boleh bersekolah di MULO (setara dengan SMP) dan AMS (setara dengan SMA). Untuk orang-orang pribumi lainnya, saat itu hanya bias bersekolah sampai tingkat SD. Hal ini merupakan salah satu hal yang membuat perkembangan Bahasa Inggris pada anak-anak pribumi terhambat. Namun setidaknya, pada masa ini Bahasa Inggris sudah mulai diajarkan pada beberapa anak pribumi. Meskipun jika dilihat pada masa sekarang, Bahasa Inggris sudah sangat bebas untuk dipelajari disekolah, bahkan pada tingkat SD.


2)      Jaman Jepang
System belajar Bahasa Inggris berubah sangat besar ketika jepang mulai mengambil alih tanah serta penduduk Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang, Bahasa Inggris dilarang untuk dipelajari pada tingkat apapun bahkan sama sekali tidak boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, buku-buku yang memakai Bahasa Inggris juga dibakar untuk mengurangi eksinitas bahasa Negara barat tersebut di bumi nusantara. Sejak saat itu, permulaan untuk buku dengan menggunakan bahasa Indonesia di mulai dan mulai berkembang seiring dengan jarang digunakannya bahasa Inggris.

3)      Jaman Kemerdekaan
Bahasa Inggris resmi diajarkan sebagai bahasa asing di sekolah Indonesia seiring dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1967. Perubahan bahasa Inggris pun mulai berkembang luas di Indonesia saat system belajar ini dilakukan. Tidak tanggung-tanggung, trilliyunan rupiah dikeluarkan dalam usaha mengembangkan bahasa tersebut yang konon katanya sebagian besar dana yang digunakan berasal dari pinjaman Negara yang pastinya harus di kembalikan.
Berakhirnya masa penjajahan dan datangnya angin kemerdekaan telah membuat bangsa Indonesia semakin maju. Bukan hanya dari nasionalismenya saja, tetapi juga ilmu-ilmu yang salah satunya adalah Bahasa Inggris, dengan harapan anak-anak Indonesia nantinya akan bisa dan sanggup bersaing bersama bangsa asing lainnya di bumi.

5.      Hakikat Mata Pelajaran Bahasa Inggris

a.       Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu.
Pendidikan Bahasa Inggris pada jenjang SD identik dengan mengajari seorang bayi bahasa ibu. Dimana secara umum anak-anak kita di sekolah dasar belum mengenal Bahasa Inggris, sehingga hal itu akan berdampak pada pola pengajaran Bahasa Inggris pada tingkat SD yang lebih bersifat pengenalan. Sehingga diusahakan sedapat mungkin akan tercapai apa yang disebut “kesan pertama yang mengesankan” yang selanjutnya sebagai motivasi bagi mereka untuk mengekspresikan wawasan berbahasa Inggris pada tataran lebih lanjut. Bahasa Inggris sama halnya dengan Bahasa Indonesia adalah merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yaitu sistematik, manasuka, ujar, manusiawi dan komunikatif. Disebut sistematik karena bahasa merupakan sebuah system terdiri dari system bunyi dan system makna. Manasuka karena antara makna dan bunyi tidak ada hubungan logis. Disebut ujaran karena dalam bahasa yang terpenting adalah bunyi, karena walaupun ada yang ditemukan dalam media tulisan tapi pada akhirnya dibaca dan menimbulkan bunyi. Disebut manusiawi karena bahasa ada jika manusia ada dan masih memerlukannya.
Dalam pengenalan Bahasa Inggris untuk siswa pengguna bahasa ibu bahasa Indonesia, kita hendaknya menganggap siswa tersebut seorang bayi yang baru akan belajar bahasa. Kita tidak bisa memulai pengenalan belajar bahasa dengan cara menghafalkan kata dan arti, mengenalkan tensis, dan yang lainnya seperti ita belajar waktu di bangku SMA. Banyak sekali buku-buku pelajaran Bahasa Inggris untuk SD yang ditulis dengan gaya seperti ini. Pola pembelajaran Bahasa Inggris dengan tingkat pengenalan sedapat mungkin diciptakan suasana bahwa di ruangan ini adalah ruangan yang segala bentuk tampilan berbahasa menggunakan Bahasa Inggris.

b.      Pembelajaran Terpadu Bahasa Inggris
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa international memainkan peranan yang penting untuk berkomunikasi dengan dunia luar khususnya dalam menyerap ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu aspek yang perlu dikuasai oleh siswa adalah kemampuan berbahasa Inggris yang baik, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan Bahasa Inggris yang baik harus menguasai keempat keterampilan bahasa dan kosa kata serta tata bahasa.
Bahasa Inggris terpadu melibatkan belajar keterampilan dalam menulis, tata bahasa, berbicara, mendengarkan, membaca, dan berpikir kritis. Pengajaran keterampilan Bahasa Inggris yang terintegrasi membutuhkan bentuk interaktif pembelajaran antara gutu dan siswa untuk memastikan penguasaan keterampilan baik lisan maupun tertulis.
Dalam pembelajaran bahasa, baik bahasa pertama, kedua, atau bahasa asing pengajaran komponen bahasa merupakan bagian dari program bahasa. Meskipun mengajar praktis dilapangan berlangsung, secara terpadu, guru dan calon guru perlu memahami beberapa konsep penting yang berkaitan dengan ketiga komponen bahasa terutama yang mengenai komponen Bahasa Inggris.
Pada umumnya komponen Bahasa Inggris terbagi menjadi tiga, yaitu grammar (tata bahasa), vocabulary (kosa kata), dan pronounciation (pelafalan).
1)      Tata bahasa atau kaidah-kaidah bahasa merupakan pola dan aturan yang harus diikuti bila kita mau belajar suatu bahasa dengan benar.
2)      Kosa kata atau vocabulary merupakan kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut.
3)      Pelafalan atau pronounciation adalah cara mengungkapkan kata-kata suatu bahasa.
Untuk dapat dimengerti dan diterima sebagai pembelajar Bahasa Inggris, ketiga komponen ini harus dipelajari dengan benar. Untuk siswa tingkat SD yang belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang tidak digunakan dimasyarakat. Pengajaran ketiga komponen bahasa ini perlu dikemas secara padu dan cermat. Pembelajaran perlu di rencanakan dengan baik dengan memilih bahan yang sesuai untuk kebutuhan siswa.

c.       Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu bila ditinjau dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, ataupun materi yang dipelajari dalam rangka menunjang tercapainya kompetensi tersebut. Ditinjau dari segi tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran Bahasa Inggris ini menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan berbahasa lisan dan tulis, baik reseptif maupun produtif.
Rayner Hardjono mengemukakan bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional sehingga menjadi bahasa yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. Kita dapat melihat posisi Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan adanya penutur anglofon (penutur Bahasa Inggris) yang tersebar di lima Benua. Bahasa Inggris tidak hanya digunakan oleh penutur anglofon, tetapi digunakan oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat yang cenderung modern. Hal ini juga disebabkan adanya berbagai keunggulan dalam Bahasa Inggris, antara lain yakni dalam kekayaan idiom-nya (ungkapan khusus), yang lebih bervariasi dan selalu berkembang daripada bahasa eropa lainnya.[7]
Rayner Hardjono juga menyebutkan banyak unsur yang baik dari lingkungan kebudayaan berbagai bahasa diserap oleh bahasa ini (Bahasa Inggris). Pengaruhnya menerobos ke segala segi kehidupan, yaitu di bidang ilmiah, politik, ekonomi, kebudayaan popular, perfilman, sampai ke terobosan terakhir yaitu dalam dunia internet.

6.      Ragam Bahasa Inggris
Bahasa Inggris modern mulai tumbuh sejak sekitar tahun 1500 masehi. Kemajuan industrialisasi dan munculnya kolonialisasi telah mengantarkan bahasa inggris sebagai bahasa yang pada awalnya hanya digunakan di kepulauan inggris menjadi bahasa yang tersebar luas ke berbagai pelosok sudut dunia dalam waktu yang sangat cepat. Situasi ini kemudian melahirkan ragam bahasa inggris yang baru.
Ragam-ragam bahasa inggris yang paling dikenal di Indonesia adalah ragam bahasa inggris Amerika,British, dan Australia. Di negara-negara ini bahasa inggris dipilih sebagai bahasa pertama (first language) dan digunakan secara luas untuk berkomunikasi antar anggota masyarakatnya.
Diantara sekian banyaknya ragam bahasa inggris yang berkembang ragam bahasa inggris Amerika dan British adalah dua ragam bahasa yang dianggap sebagai ragam standar secara internasional.
Selain ragam standar, perbedaan antara ragam foormal dan informal bahasa inggris juga penting untuk dipahami. Mereka yang suka bahasa tulis biasanya merasakan pentingnya penguasaan bahasa inggris ragam formal. Begitu juga bagi mereka yang sering bertemu dan berbicara dalam konteks formal, misalnya di dalam rapat, pertemuan tingkat tinggi, konferensi, pidato resmi, juga penting mengetahui ragam formal tersebut. Singkatnya, pemahaman terhadap perbedaan ragam formal dan informal bahasa inggris akan membantu kita dalam meningkatkan level pemakaian bahasa inggris kita, baik untuk tujuan teoritis maupun praktis.[8]
7.      Karakteristik Berbicara Bahasa Inggris

Keterampilan berbicara (speaking skill) dalam Bahasa Inggris merupakan suatu keterampilan seseorang untuk menyampaikan hasrat dan pemikirannya kepada siapa saja melalui lisan, akan tetapi, keterampilan berbicara sulit berkembang kalau tidak dilatih secara terus menerus dan bisa dilakukan dengan rekan-rekan di dalam kelas, guru-gur bahasa inggris, atau guru-guru lainnya yang bisa berbahasa inggris. Tujuannya untuk memperlancar keterampilan berbicara, memperkaya penggunaan kosa kata, memperbaiki tatanan berbahasa, meyempurnakan ucapan-ucapan kosa kata, kalimat-kalimat bahasa inggris dan melatih pendengaran sehingga mudah menangkap pesan dari lawan bicara.
Sedikitnya ada lima karakteristik dalam keterampilan berbicara bahasa Inggris, yaitu:
a.       Ucapan atau Pronounciation
Bahasa Inggris yang antara ejaan dan ucapannya kadang-kadang berbeda jauh. Kesalahan dalam ucapan akan menyebabkan seseorang tidak akan dapat mengemukakan gagasannya dengan tepat. Atau, kalau dia dalam posisi mendengarkan pembicaraan orang lain, maka kesalaha dalam ucapannya juga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk memahami apa yang dia dengar.
b.      Sistem bunyi
Bahasa Inggris tidak mempunyai bunyi-bunyi yang tidak sama dengan Bahasa Indonesia. Sebagai contoh, di dalam Bahasa Indonesia tidak di temukan bunyi /æ/. Bunyi ini tidak sama dengan bunyi /e/ dalam Bahasa Indonesia.


c.       Intonasi
Dalam Bahasa Inggris, intonasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam berkomunikasi. Suatu kata dapat diucapkan dengan pola intonasi yang berbeda kepada kata tersebut. Sebagai contoh, kata Sorry dapat menyatakan permintaan maaf kalau diucapkan dengan nada menurun, sementara kalau kata tersebut diucapkan dengan nada naik, artinya adalah meminta seseorang untuk mengulangi apa yang baru saja dikatakan. Hal ini dimaksudkan sebagai semacam pemberitahuan bahwa seseorang belum dapat memahami apa yang dikatakan oleh orang lain.
d.      Penguasaan Sistem Makna
Bahasa Inggris mempunyai kata-kata yang artinya tidak hanya satu. Sebagai contoh, kata That pada kalimat That boy is my friend dengan He said that his mother was sick. Kata that pada kalimat yang pertama mempunyai arti “itu”, sedangkan pada kalimat yang kedua, kata that mempunyai arti “bahwa”.
e.       Penggunaan kosa kata, tatabahasa, dan struktur bahasa
Seseorang tidak mungkin akan dapat berkomunikasi dengan baik kalau pengetahuan kosakatanya rendah. Oleh karena itu, penguasaan kosakata memang tetap diperlukan tetapi yang lebih penting bukan semata-mata pada penguasaan kosakata tersebut tetapi memanfaatkan pengetahuan kosakata tersebut dalam kegiatan komunikasi dengan Bahasa Inggris.[9]

8.      Perbedaan Bahasa Inggris Ragam Formal Dan Informal
Bahasa inggris ragam formal secara sederhana diartikan sebagai bahasa inggris yang umumnya digunakan pada situasi-situasi formal, seperti di kelas, di kuliah, di dalam pertemuan, konferensi pidato resmi, surat menyurat kantor atau bisnis, berita di televisi, dan sebagainya. Ragam formal dekat sekali dengan ragam standar, ragam standar juga sering dicirikan dengan pemakaian struktur bahasa atau tata bahasa tertentu. Bahasa inggris ragam formal secara umum berbeda dari bahasa inggris ragam kurang formal atau tidak formal.
Perbedaan diantara keduanya sering terlihat terutama dari pemakaian kosakata dan tata bahasa. Kata-kata informal, kurang formal, atau sangat informal, adalah kata-kata yang lumrah bila dipergunakan di dalam  percakapan sehari-hari.
Kata-kata yang tidak formal adalah kata-kata yang dapat menciptakan sekaligus menandakan suasana akrab di antara pemakai nya. Kata-kata yang tidak formal akan terasa cocok untuk digunakan di rumah, di pasar, tempat bermain, dianatar teman akrab, dengan saudara. Kata-kata yang digolongan sebagai kata-kata formal atau lebih formal adalah kata-kata yang terdengar atau terasa lebih lumrah atau lebih tepat jika dipergunakan didalam situasi formal, seperti dalam pertemuan, persidangan, presentasi, konferensi dan sebagainya.
Perbedaan kata-kata formal dan kurang formal juga berlaku bagi perbedaan antara,ungkapan, dan pemakaian struktur ata tata bahasa.
a.       Perbedaan di dalam pengucapan
Perbedaan pengucapan bahasa inggris ragam formal dan informal secara umum terkait dengan perbedaan antara  pengucapan standar dengan yang tidak atau kurang standar. Pengucapan bahasa inggris ragam formal biasanya dicirikan dengan kata-kata yang diucapkan secara standar (standard or received pronunciation), sedangkan pengucapan di dalam ragam informal dicirikan dengan adanya hal-hal sebaliknya.
Pengucapan ragam formal mungkin juga bisa dikaitkan dengan pengucapan yang lebih jelas (strong pronunciation), sedangkan pengucapan di dalam ragam informal dekat dengan pengucapan lemah (weak pronunciation).
Contoh :
·         And : di dalam bahasa inggris raga formal kata and diucapkan dengan bunyi vokal /ae/ yang jelas atau tegas. Di dalam ragam informal kata ini lebih sering didengar seperti hanya bunyi /n/ saja.
·         Excus me : ungkapan ekcuse me biasanya diucapkan dengan suku awal /ik/ terucap jelas, khususnya pada situasi pemakaian bahasa inggris formal. Di dalam situasi informal kelompok kata ini biasanya diucapkan menjadi /’skjusmi/.
·         Want to : rangkaian kata want dan to akan di ucapkam secara jelas dan terpisah, yaitu menjadi /won/ dan /tu/ khususnya didalam pemakaian bahasa inggris ragam formal. Di dalam ragam bahasa inggris informal sehari-hari bunyi /t/ pada akhir kata want dan pada to biasanya tidak terdengar, demikian pula bunyi vokal /u/ serinh hanya terdengar melemah seperti menjadi /e/ sehingga kata ini terdengar /wonne/.

b.      Perbedaan di dalam penulisan
Perbedaan di dalam penulisan bahasa inggris ragam formal dan informal tampaknya tidaklah banyak dijumapai. Perbedaan yang ada sangat terkait dengan perbedaan formal dan informal di dalam pengucapan kata-kata seperti yang diuraikan di depan. Kata-kata yang mengalami perubahan pengucapan pada saat digunakan dalam situasi informal (santai juga terkadang ditulis dengan ejaan yang disesuaikan dengan pengucapan informal tersebut.
Oleh karena pengucapan ragam informal tersebut tidak dianggap standar, penulisan yang sedemikian rupa juga dilihat sebagai penulisan yang tidak standar.
Dengan kata lain, penulisan ragam  informal ini adalah penulisan yang tidak standar, dan hanya akan dijumpai pada pemakaian bahasa inggris dalam situasi informal. Berikut contohnya :
Formal :                                                     Informal :
Because I need...                                       ‘Cause I need...
Didalam raga informalnya kata ini sering ditulis dengan cause dengan suku kata be diganti dengan menggunakan tanda (‘), sehingga menjadi ‘cause.
Come on, we go...                                     C’mon, we go...
Di dalam ragam informal sering kita jumpai kelompok kata ini ditulis dengan ejaan tidak lengkap seperti kanan atas.
I don’t know it.                                          I dunno it.
Di dalam ragm informal terkadang kita jumpai dengan penulisannya menjadi dunno seprti pada kalimat diatas.
Tomorrow night...                                     Tomorrow nite...
Kata night  di dalam pemakaian bahasa inggris pada situasi formal akan ditulis dengan ejaan standarnya seperti kiri atas. Di dalam pemakaian untuk situasi tidak formal kata ini sering juga di tulis nite seperti pada kata diatas.
I want to say...                                           I wanna say...
Di dalam penulisan untuk keperluan yang tidak formal kata ini kadang ditulis dengan ejaan tidak standar, yaitu menjadi wanna.
Give me your address.                              Gimme your address.
Di dalam penulisan sehari-hari kata-kata ini terkadang ditulis menjadi gimme , mengikuti pengucapannya.

c.       Perbedaan di dalam pemakaian kosa kata
Perbedaan kosakata atau vocabulary bahasa inggris ragam formal dan informal mencakup variasi di dalam pemakaian kata. Di dalam uraian di sini, perbedaan ungkapan seperti misalnya rangkaian kata yang mengungkapkan salam, pertanyaan tentang asal, dsb. Yang terdiri dari beberapa kata, juga akan dimasukan kedalam bahasan perbedaan kosakata ini.
Seperti dikemukan di awal tadi, bahwa perbedaan antara ragam bahasa inggris formal dan informal tidaklah setegas ragam bahasa inggris British dan Amerika. Dengan kata lain tingkat keformalan ini tidak bersifat absolut. Sebuah kata tidak harus seratus persen formal dan yang lainnya seratus persen informal. Lebih baik jika dinyatakan bahwa suatu kata tergolong lebih formal dan yang ainnya kurang formal, atau netral, atau normal. Dengan cara demikian, perbedaan formal dan informal yang dimaksudkan lebih bersifat tingkatan bukan perlawanan.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang di dalamnya terdapat kata atau kelompok yang dapat di perbandingkan dengan tingkatan formalitas, seperti berikut :
Ragam formal :                                       Ragam Informal :
It is all right                                                           It is okay.
Kata all right dan okay sama-sama artinya ‘baik’ atau ‘cukup’. Akan tetapi, kata okay dianggap lebih informaal daripada kata all right.
Good Morning Sarah.                               Hi/Hello Sarah.
Untuk memberi salam di dalam situasi formal ungkapan good morning digunakan. Di dalam situasi yang tidak formal hi atau hello lebih sering dipakai
Good bye, Loe.                                          Bye, Loe.
Untuk mengucapkan salam perpisahan yang formal kata good bye digunakan. Untuk situasi informal seringkali hanya kata bye yang diucapkan.
How are you?                                           How are you doing?
Untuk mengatakan ‘apa kabar’ di dalam situasi formal ungkapan how are you lebih umum digunakan. Di dalam situasi keseharian how are you doing sering juga di pakai.
Very well, thank you.                                 Fine, thanks you.
I beg your pardon. I didn’t see it               Sorry, i didn’t see it.
We don’t watch television                          We don’t watch telly.
They repaired it.                                        They fixed it.
Kata repair dan fix sma-sama mempunyai arti memperbaiki. Kata fixlebih sering digunakan di dalam percakapan sehari-hari, sedangkan kata repair terasa sedikit lebih formal untuk pemakaian sehari-hari.
They bath every day.                                 They take a bath every bath.
d.      Perbedaan di dalam grammar
Pemakaian atara raga formal dan infromal juga menyangkut pemakaian grammar bahasa inggris. Ragam formal biasanya dianggap sebgai ragam yang lebih mendekati mencerminkan ragam standar, sedangkan struktur dan tata bahasa ragam informal, sekalipun mungkin, bagi sebagian penutur asli bahasa inggris, dianggap tidak standar, tetap diterima dan dipakai luas untuk konteks tertentu , seperti misalnya di dalam percakapan sehari-hari antara teman dan keluarga. Dengan mengetahui bahwa suatu struktur kalimat lebih formal atau informal dari struktur lainnya, kita bisa berhti-hati untuk menilai apakah suatu kalimat salah atau benar.[10]
Berikut adalah beberapa contoh variasi atau ragam formal dan informal grammar bahasa inggris.
Ragam Formal :                                            Ragam Informal :
I beg your pardon?                                         Sorry?
I cannot say it.                                                 Can’t say it.
There is nobody there.                                     Nobody there.
The students are coming.                                Students are coming.
We met on one day                                          We met one day.
I revised the chapter.                                       I revisied the chapter.
Did you so?                                                     Did you do it?
Whom did you give?                                        Who did you give?
Abaout whati is it?                                          What is it abaout?
They believe him to be God.                They believe that he was God



[1] John W. Santrock, Perkembangan Anak, edisi Kesebelas (Jakarta: Erlangga, 2008) Hal. 353
[2] Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris sekolah Menengah Pertama Dan Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta, 2003), hlm. 7
[3] Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing Sebuah Tinjauan Dari Segi Metodologi, (Jakarta: Bulan Bintaang 1974 ), hlm 8
[4] Jeremy Harmer, The Practice of English Language Teaching , (London: Longman Group Limited ,1983).
[5] http://masbadar.com/bahasa-inggris-definisi-dan-sejarahnya/
[6]Jos Daniel Parera, Linguistik Edukasional Metodologi Pembelajaran Bahasa,  Analisis Konstruktif Antar Bahasa,  Analisis Kesalahan Berbahasa,(Jakarta: Erlangga, 1997) hlm. 42 . Cet, ke-2
[7] Rayner Hardjono, Kamus Istilah Bahasa Asing, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2001), Hal.25
[8]Made Iwan Indawan Jendra, Ragam Bahasa Inggris, (Jakarta: Graha Ilmu, 2010)
[9]duniaevira.blogspot.co.id/2012/06/pembelajaran-bahasa-inggris-untuk-anak.html?m=1
[10] Ibid.,hal 62
pengertian, kedudukan, sejarah, perkembangan, hakikat, ragam, karakteristik Bahasa Inggris pengertian, kedudukan, sejarah, perkembangan, hakikat, ragam, karakteristik Bahasa Inggris Reviewed by asarisolid on 1:24 AM Rating: 5

1 comment:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.