Makna, Sejarah, Proses turunnya, dan Ayat-ayat Makiyah & Madaniyah Al-Qur'an

Al-Qur’an 


 Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Al-Qur’an termasuk kitab suci terakhir yang di

berikan Allah S.W.T kepada nabi besar Muhammad S.A.W melalui perantara malaikat Jibril.
Fungsi Al-Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kitab-kitab suci Allah yang sebelumnya.
Al-Qur’an merupakan salah satu kitab yang memiliki sejarah panjang.

A.    makna Al-Qur’an

Menurut keyakinan umat Islam, yang dibenarkan oleh penelitian ilmiah terakhir
(Maurice Bucaille, 1979: 185), Al Quran adalah kitab suci yang memuat wahyu(firman) Allah,
Tuhan Yang Maha Esa, asli seperti yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad sebagai Rasul-Nya sedikit demi sedikit selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, mulamula di Makkah kemudian di Madinnah untuk menjadi pedoman atau petunjuk bagi umat
manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai kesejahteraan di dunia ini dan
kebahagiaan di akhirat kelak.

Al-Qur’an bukan saja sumber pengetahuan metafisis dan sumber ajaran keagamaan, tetapi juga sebagai sumber segala ilmu pengetahuan. Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam memiliki makna atau mempunyai tiga petunjuk bagi manusia.

Yang pertama, adalah ajaran yang memberi pengetahuan tentang struktur (susunan)
kenyataan alam semesta dan posisi berbagai makhluk, termasuk manusia, serta benda di
jagad raya.

Yang kedua, Al-Qur’an berisi petunjuk yang menyerupai sejarah manusia, rakyat
biasa, raja-raja, orang-orang suci, para nabi sepanjang zaman, dan segala cobaan yang
manimpa mereka.

Yang ketiga, Al-Qur’an berisi sesuatu yang sulit untuk dijelaskan dalam bahasa biasa.
Ayat-ayat Al-Qur’an, karena berasal dari firman Tuhan, mengandung kekuatan yang berbeda
dari apa yang dapat kita pelajari secara rasional.

Apabila seorang muslim menghadapi kesulitan,ia membaca ayat-ayat Al-Qur’an tentu
untuk menenangkan dan menghibur hatinya. Menurut agama Islam, membaca Al-Qur’an
adalah salah satu jalan mendekatkan diri kepada Allah dan merupakan ibadah.

B.    Proses Turunnya Wahyu

Al-wahy atau wahyu adalah kata masdar ( infinitif ), dan materi kata itu menunjukkan
dua pengertian dasar, yaitu ; tersembunyi dan cepat. Ada beberapa arti dari kata Al-Wahyu, yakni memberi isyarat, mengirim utusan, berbisik-bisik, berbicara pada tempat tersembunyi yang tidak diketahui orang lain, mencampakkan ilham ke dalam hati, menuliskan, menyembelih dengan cepat atau buru-buru.
Dari beberapa ayat diperoleh makna dari Al-Wahyu itu, sebagai berikut :

1.       Al-Wahyu berarti ilham sebagai bawaan dasar manusia seperti wahyu terhadap
ibu Nabi Musa, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Qashsash (28) : 7.

2.       Al-Wahyu berarti ilham yang berupa naluri pada binatang seperti wahyu kepada
lebah, sebagaimana tertuang dalam Surat An-Nahl (16) : 68.

3.       Al-Wahyu berarti Isyarat yang cepat melalui rumus dan kode seperti isyarat
Zakaria yang diceritakan Al-Qur’an pada Surat Maryam (19) : 11.

4.       Al-Wahyu berarti bisikan dan tipu daya setan untuk menjadikan yang buruk
kelihatan indah dalam diri manusia, sebagaimana pada Surat Al-An’am (21) : 121.

5.       Al-Wahyu berarti apa yang disampaikan Allah kepada Malaikatnya berupa sesuatu
perintah untuk dikerjakan, sebagaimana pada Surat Al-Anfal (8) : 12.

Adapun cara wahyu turun kepada Nabi Muhammad SAW berbeda-beda dan berbagai
cara. Manna Khalil Al-Qattan dalam bukunya al-Mabahits Fi Ulumil Quran menyatakan
bahwa cara turunya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, adalah
sebagai berikut :

1.       Melalui Jibril, malaikat pembawa wahyu dan hal ini berbagai macam cara.

2.       Tanpa melalui perantara, di antaranya ialah mimpi yang benar dalam tidur atau Allah
SWT langsung berbicara kepada Nabi seperti waktu Nabi Muhammad SAW
melaksanakan Isra’ Mi’raj.

C.    Ayat- Ayat Makiyah dan Madaniyah

Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan norma umat Islam itu terbagi dalam 30
juz(bagian), 114 surah(surat:bab), lebih dari 6.000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf
(dilihat dari segi bahasa Indonesia).

Ayat - ayat yang diturunkan di Mekkah (sebelum Hijrah) disebut ayat - ayat Makiyyah,
merupakan 19/30 Al-Qur’an, banyaknya 86 surat. Surat dan ayatnya pendek2 dengan gaya
bahasa yang singkat dan padat. Pada umumnya mengenai tauhid atau Ketuhanan Yang Maha
Esa, akhlak, dan hari akhir.

Ayat - ayat yang diturunkan di Madinnah (sesudah Hijrah) disebut ayat - ayat
Madaniyah, merupakan 11/30 Al-Qur’an, banyaknya 28 surat. Surat dan ayat-ayatnya panjang-panjang, gaya bahasanya jelas dan lugas. Isinya, pada umumnya, adalah norma-norma hukum untuk pembentukan dan pembinaan suatu masyarakat Islam,Negara yang baik,adil dan sejahtera yang diridhai Allah.

D.    Sejarah Penulisan Al- Qur’an

Wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur, sedikit
demi sedikit itu, disusun tidak menurut urutan turunnya, dilakukan oleh Nabi Muhammad
sendiri atas petunjuk Allah yang disampaikan kepada beliau melalui malaikat Jibril. Ayat-ayat yang tersusun rapi itu dihafal oleh banyak orang dan ditulis oleh para
penulis wahyu 40 orang jumlahnya. Para penulis wahyu itu menuliskan setiap wahyu yang
diterima Nabi Muhammad didepan nabi sendiri pada tulang-tulang unta, kulit binatang,
pelepah kurma, dan benda-benda lain yang dapat dutulis pada masa itu, yang kemudian
disimpan di rumah nabi sendiri.

Sedangkan para sahabat beliau seolah berlomba dengan penuh antusias menghapal
setiap ayat Alquran yang dibacakan dan disampaikan nabi kepada mereka. Nabi dan para
sahabat senantiasa mengulang-ulang bacaan ayat-ayat Alquran tersebut, baik pada waktu
mengerjakan salat 5 waktu, maupun diluar salat, seperti pada waktu bangun malam.
Selanjutnya para sahabat mengajarkan kepada istri,anak, dan keluarga mereka. 

Makna, Sejarah, Proses turunnya, dan Ayat-ayat Makiyah & Madaniyah Al-Qur'an Makna, Sejarah, Proses turunnya, dan Ayat-ayat Makiyah & Madaniyah Al-Qur'an Reviewed by asarisolid on 1:18 AM Rating: 5

No comments:

ADS

referensimakalah. Powered by Blogger.